KELAS
DARING
KELAS
XI SEMESTER GENAP 2019/2020
SMK
NEGERI 2 BAGOR
NAMA KELAS : XI ATPH 2,
NAMA GURU : MISTERIA LINDI PRATIWI,
S.P,d
JUDUL MATERI : AGRIBISNIS TANAMAN HIAS
MATERI :
Aglaonema
Salah satu
tanaman hias pot yang mempunyai daya tarik tinggi adalah aglonema atau
sri rejeki.
Daya tarik aglonema adalah keindahan daunnya. Di alam, Jenis aglaonema
dapat
dijumpai sekitar 30 spesies. Jenis-jenis tersebut umumnya mempunyai warna
daun yang
dominan hijau sehingga kurang menarik. Rasmussen menunjukkan cara
untuk
menghasilkan bunga dan cara penyilangan, untuk mendapatkan aglaonema yang
mempunyai
warna daun dan pola yang lebih menarik. Aglaonema hibrida ini ada dua
macam,
yaitu aglaonema paten dan aglaonema non-paten.
Perbedaan
antara keduanya yaitu aglaonema paten telah didaftarkan pada hak paten
oleh
penyilangnya sehingga perbanyakan tanaman ini harus seijin penyilangnya.
Adapun
aglaonema non-paten tidak didaftarkan pada hak paten oleh penyilangnya.
Selain
aglaonema spesies, juga terdapat aglaonema yang mengalami mutasi, baik
secara alam
maupun hasil persilangan, sehingga mempunyai penampilan yang menarik
a.
Identifikasi jenis dan persyaratan tumbuh
Jenis
Aglonema
Ada dua
jenis aglomenayaitu aglonema spesies dan aglaonema hasil
silangan.Aglomena
spesies adalah aglaonema yang ditemukan atau terdapat di
alam, bukan
hasil silangan manusia.Umumnya, aglomena spesies berwarna hijau
seperti
warna daun dan hanya beberapa yang mempunyai corak dan hanya satusatunya
yang
berwarna merah, yaitu A. rotundum.
Gambar 9:
Jenis-jenis Aglaonema hasil silangan
Persyaratan
tumbuh
1.
Ketinggian tempat
Tanaman
Aglaonema ideal tumbuh baik pada ketinggian 300-400 m dpl,
sedangkan
suhu yang ideal berkisar antara 23-30° C. Di dataran rendah
MODUL AGRIBISNIS TANAMAN HIAS KELAS XI DAN XII 15
pertumbuhan
satu helai daun memerlukan waktu 25 hari, sedangkan pada
dataran
lebih tinggi memerlukan waktu 35 hari dikarenakan suhunya lebih sejuk
2.
Sirkulasi udara
Untuk
tumbuh optimal tanaman memerlukan aerasi yang baik. Sirkulasi udara
yang kurang
baik seringkali dijumpai di daerah perkotaan, perumahan yang
dipisahkan
tembok/dinding tinggi sebagai pembatas antar rumah. Sehingga
menyebabkan
kelembaban tinggi terutama saat musim hujan. Hal ini dapat
menimbulkan
aneka penyakit akibat jamur, yang bisa menyerang baik batang,
daun maupun
akarnya
3.
Kebutuhan cahaya
Tanaman,
sangat cocok hidup di tempat semi naungan, artinya masih tetap
mendapatkan
sinar matahari meskipun tidak langsung (berkisar 10-30%). Untuk
tempat di
dataran rendah dapat menggunakan paranet/shading net berukuran
90%,
sedangkan bagi dataran sedang dapat menggunakan yang berukuran
70%.
Pemasangan paranet adalah di atas plastik UV dengan jarak 50 cm
4.
Kelembaban
Lingkungan
yang optimal adalah dengan kelembaban berkisar 50-60%. Jika
terlalu
kering, akan menyebabkan kelayuan pada daun, didataran rendah
matahari
lebih terik ditambah dengan tiupan angin mengakibatkan kelembaban
udara
menjadi turun kurang dari 50 %, sehingga diperlukan pengabutan
(mistspraying)
menggunakan air untuk membasahi daun-daun, tetapi tidak
membasahi
medianya agar tanaman tidak layu karena penguapan yang berlebih
Media tanam
Penggunaan media yang tepat
dan sesuai membuat aglaonema tumbuh lebih subur, lebih
sehat dan lebih berkembang
sesuai dengan fisiologis tanaman/jenis aslinya. Menurut
beberapa literatur, faktor
keasaman media tanam sangat mempengaruhi pertumbuhan
aglaonema itu sendiri juga
mempengaruhi ketahanan terhadap serangan penyakit tanaman,
terutama yang disebabkan
oleh jamur (fungi) dan bakteri (bactery).
Media tanam yang terlalu
asam (indikator faktor keasaman pH yang kurang dari dari 7),
akan membuat aglaonema lebih
mudah terserang penyakit, karena penyebab sakit tersebut
(jamur atau bakteri) lebih
mudah tumbuh berkembang di dalam media seperti ini. Pada
media asam beberapa unsur
hara makro dalam kondisi terikat dengan unsur lain (tidak
tersedia). Adapun salah satu
diantara sebab media menjadi asam diantaranya media terlalu
lama menahan air, dengan
kata lain kondisi media terlalu sering dalam keadaan ”becek”
atau bisa juga terdorong
oleh air hujan yang kebetulan untuk daerah tertentu dan waktu
tertentu yang bisa
menyebabkan keasaam tanah meningkat
Media tanam
yang baik untuk aglaonema, yaitu campuran yang terdiri dari:
• Pakis
kasar, kualitas prima, tandanya berwarna hitam, getas (kalau dipatahkan
mengeluarkan suara “krek!”), porsi kurang lebih 60%
• Sekam bakar
porsi kurang lebih 15%
• Sekam
mentah 10% (untuk daerah yang kelembabannya tinggi bisa dikurangi
atau bahkan
dihilangkan)
• Pasir
malang 15%
• Jika
diperlukan tambahkan sedikit pupuk kandang (kurang lebih 5% dari total
volume
media yang telah diracik) – tetapi
kadang-kadangtidak
menggunakannya.
Juga bisa menggunakan humus kering misal berupa ranting
dan daun
lamtoro.
• Dan jika
diperlukan lagi (kadang-kadang menggunakannya) ditambahkan Zeolite
(merk Zn)
kurang lebih 2-3%
• Sebelum
digunakan, diharuskan dijemur seharian, sedemikian hingga media
yang akan
diracik benar-benar telah kering kerontang.
Keuntungan
dari media ini diantara yang kami peroleh berupa kondisi aktual adalah:
• Media tidak
cepat lembab dan terhindar dari keasaman media yang konon
mengundang
jamur dan penyakitlain
MODUL AGRIBISNIS TANAMAN HIAS KELAS XI DAN XII 16
• Kemampuan
media menahan air sangat kecil, sehingga bagi yang senang
melakukan
siram-siram tanaman, tidak perlu khawatir akan kondisi lembab
media,
dengan kata lain, mau melakukan penyiraman tiap hari pun tidak masalah
• Pergerakan
akar-akar baru terfasilitasi dengan mudah, atau dengan kata lain,
pergerakan
akar baru bisa sangat leluasa bergerak memanjang dan membesar
sesuai
dengan kondisi tanaman
• Pergerakan
tunas/calon anak, setelah keluar dari bonggol, bisa bergerak lebih
mudah tanpa harus menembus media yang ”memadat”.
• Ketika
hujan turun, untuk aglaonema yang disimpan dibawah paranet /shade net
dan tanpa
plastik UV, tidak usah khawatir, karena air hujan yang membasahi
media, akan langsung keluar, karena
sangat poros medianya..