Rabu, 25 Maret 2020

ATH KELAS XI (Tanaman Hias Bunga Potong, Agung Priyono, SP.)


KELAS DARING
KELAS XI SEMESTER GENAP 2019/2020
SMK NEGERI 2 BAGOR

Nama Kelas   : XI ATPH 3
Nama Guru    : Agung Priyono, SP.
Judul Materi : Tanaman Hias Bunga Potong ( Krisan )

Materi
Penyiapan media tanam/tumbuh
Tanah yang ideal untuk tanaman krisan adalah bertekstur liat berpasir, subur, gembur dan drainasenya baik, tidak mengandung hama dan penyakit. Derajat keasaman tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman sekitar 5,5-6,7.
Untuk mempersiapkan tanah sesuai persyaratan, maka diperlukan perlakuan dalam menyiapkan lahan

1).  Sanitasi lahan
Tujuan sanitasi adalah membersihkan/menghilangkan segala macam sumber pengganggu pertumbuhan yang meliputi gulma (tumbuhan pengganggu), akar-akar tanaman sebelumnya dan bahan – bahan kontaminan lain yang tidak terlihat mata (mikro organisme pengganggu).   Sanitasi dapat dilakukan secara mekanis dan kimiawi. Untuk lahan-lahan yang tidak banyak tercemar organisme/mikroorganisme pathogen, sanitasi cukup dengan mekanis yaitu lahan dibersihkan dari tanaman  dan bahan pengganggu.  Pada lahan yang tercermar organisme/mikroorganisme pathogen, sanitasi dilakukan denganfumigasi
2).  Pengaturan pH tanah
pH tanah yang dikehendaki untuk pertumbuhan krisan adalah 5,5-6,7. Oleh karena itu pada lahan yang pH tanahnya kurang dari 5,5 perlu pengapuran.  Ada berapa jenis kapur yaitu CaCO3 dan CaMgSO4yang bisa digunakan disesuaikan dengan pH awal.  Untuk tanah yang pH asam < 5.5 mengunakan CaCO3, sedangkan pada pH mendekati netral menggunakan CaMgSO4.. Dosis pengapuran 2-4 ton/ha  atau 200-400 g/m2.
Waktu dan teknik pengapuran
Pengapuran dapat dilakukan dengan disebar secara merata pada saat pengolahan tanah, atau pembentukan bedengan kasar. Pengapuran pada saat pengolahan memiliki keuntungan sebagai berikut:
-             Kapur segera bereaksi karena dicampur merata dengan tanah
-             Peningkatan pH tanah lebih cepat
-             Menghemat tenaga kerja karena dilakukan bersamaan dengan pengolahan
-             Kapur tidak mengikat unsur-unsur

Pembibitan
1).  Persyaratan Bibit : Bibit diambil dari induk yangsehat, berkualitas prima, daya tumbuh tanaman kuat, bebas dari hama dan  penyakit serta dari jenis/varietas yang disukai konsumen/ komersial di pasar.
Penyiapan bibit krisan: Pembibitan krisan dilakukan dengan cara vegetatif yaitu dengan stek pucuk dan kultur jaringan.
a).  Bibit asal stek pucuk :
Tentukan tanaman yang sehat dan cukup umur. Pilih tunas pucuk yang tumbuh sehat, diameter pangkal 3-5 mm, panjang 5 cm, mempunyai 3 helai daun dewasa berwarna hijau terang, potong pucuk tersebut, langsung semaikan atau disimpan dalam ruangan dingin bersuhu udara 4oC, dengan kelembaban 30% agar tetap tahan segar selama 3-4 minggu. Cara penyimpanan stek adalah dibungkus dengan beberapa lapis kertas tisu, kemudian dimasukan ke dalam kantong plastik rata-rata 50 stek.


b). Stok tanaman induk
Fungsinya untuk memproduksi bagian vegetatif sebanyak mungkin sebagai bahan tanaman. Ditanam di areal khusus terpisah dari areal budidaya.Jumlah stok tanaman induk disesuaikan dengan kebutuhan bibit yang telah direncanakan.Tiap tanaman induk menghasilkan 10 stek per bulan, dan selama 4-6 bulan dipelihara, dapat memproduksi sekitar 40-60 stek pucuk.Pemeliharaan dalam kondisi lingkungan berhari panjang dengan penambahan cahaya 4 jam/hari mulai 22.00–02.00 dengan intensitas 70 FC,  lampu pencahayaan dapat dipilih Growlux SL 18 Philip.
c).  Pengakaran stek
·         Penyemaian di bak  Siapkan tempat atau lahan pesemaian berupa bak-bak berukuran lebar 80 cm, kedalaman 25 cm, panjang disesuaikan dengan kebutuhan dan sebaiknya bak berkaki tinggi. Bak dilubangi untuk drainase yang berlebihan. Medium semai berupa pasir steril/arang sekam hingga cukup penuh. Tancapkan stek pucuk ke media tanam dengan jarak 3 cm x 3 cm dan kedalaman 1-2 cm, sebelum ditanamkan diberi Rotoon (ZPT). Setelah tanam pasang sungkup plastik yang transparan di seluruh permukaan.
·         Penyemaian kultur jaringan: Bibit mini dalam botol dipindahkan ke pesemaian berisi medium berpasir steril & bersungkup plastik tembus cahaya.
d).  Pemeliharan Pembibitan/Penyemaian
Pemeliharaan untuk stek pucuk yaitu penyiraman dengan sprayer 2-3 kali sehari, pasang bola lampu untuk pertumbuhan vegetatif, penyemprotan pestisida apabila tanaman di serang hama atau penyakit. Buka sungkup pesemaian pada sore hari dan malam hari, terutama pada beberapa hari sebelum pindah ke lapangan. Pemeliharaan pada kultur jaringan dilakukan di ruangan aseptik, setelah bibit berukuran cukup besar, diadaptasikan secara bertahap ke lapangan terbuka.
Pemindahan Bibit : Bibit stek pucuk siap dipindahtanamkan ke kebun pada umur 10-14 hari setelah semai & bibit dari kultur jaringan bibit siap pindah yang sudah berdaun 5-7 helai & setinggi 7,5-10 cm.


SUSULAN PAS GANJIL 2020/2021 KELAS X SELASA 15 DESEMBER 2020

  KERJAKAN SOAL SUSULAN PAS SESUAI DENGAN MATA PELAJARAN BELUM KALIAN IKUTI, JANGAN MEMAKAI UCBROWSER JIKA MENGERJAKAN PAS, KARENA NILAI TID...