Rabu, 25 Maret 2020

ATP KELAS XI (Pengairan / Penyiraman, Agung Priyono, SP.)


KELAS DARING
KELAS XI SEMESTER GENAP 2019/2020
SMK NEGERI 2 BAGOR

Nama Kelas   : XI ATPH 1
Nama Guru    : Agung Priyono, SP.
Judul Materi : Pengairan / Penyiraman

Kegiatan Pembelajaran 6.  Pengairan / Penyiraman

Uraian Materi
a.      Macam-macam sumber air
Macam-macam sumber air yang dapat digunakan untuk mengairi atau menyiram tanaman seperti : air sungai, air waduk, mata air dan air hujan. Sumber air dalam irigasi dapat digolongkan dalam 3 (tiga) golongan, yaitu : Mata Air, yaitu air yang terdapat di dalam tanah, seperti sumur, air artesis, dan air tanah. Air tersebut banyak mengandung zat terlarut sehingga mineral bahan makan tanaman sangat kurang dan pada umumnya konstan. 

Air Sungai, yaitu air yang terdapat di atas permukaan tanah. Air tersebut banyak mengandung lumpur yang mengandung mineral sebagai bahan makan makanan, sehingga sangat baik untuk pemupukan dan juga suhunya lebih rendah daripada suhu atmosfer. Air sungai ini berasal dari dua macam sungai, yaitu sungai kecil yang debit airnya berubah-ubah dan sungai besar.
Air Waduk, yaitu air yang terdapat di permukaan tanah, seperti pada sungai. Tetapi air waduk sedikit mengandung lumpur, sedangkan zat terlarutnya sama banyaknya dengan air sungai. Air waduk di sisni dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu waduk alami dan waduk buatan manusia. Air waduk juga dibedakan menjadi dua macam menurut keuntungan yang diperoleh, yaitu waduk multi purpose atau waduk dengan keuntungan yang diperoleh lebih dari satu. Misalnya air waduk selain untuk pertanian juga untuk perikanan, penanggulangan banjir, pembangkit listrik dan pariwisata. Tetapi ada juga waduk yang hanya digunakan untuk pertanian saja.
b.      Tujuan penyiraman
Pengairan mengandung arti memanfaatkan dan menambah sumber air dalam tingkat tersedia bagi kehidupan tanaman. Apabila air terdapat berlebihan dalam tanah maka perlu dilakukan pembuangan (drainase), agar tidak mengganggu kehidupan tanaman.
Diskusikan tentang Tujuan penyiraman  seperti yang tertera pada tabel 25, kemudian dipresentasikan diantara siswa, disimpulkan dan dicatat sebagai bahan pembelajaran diwaktu praktik di lapangan.

c.       Macam-macam teknik penyiraman
Salah satu faktor keberhasilan produksi pada tanaman pangan dan palawija adalah teknik penyiraman. Teknik penyiraman yang dilakukan tergantung keadaan tempat budidaya dan jenis tanaman pangan dan palawija yang dibudidayakan. Secara garis besar, ada tiga cara pemberian air dalam sistem pengairan/penyiramanyaitu : pemberian air melalui permukaan, pemberian air melalui bawah permukaan atau resapan dan pemberian air dengan penyiraman.
Pemberian Air Melalui Permukaan
Perluapan penggenangan bebas, jika debit air besar sehingga tinggi muka air melampaui tanah di kiri kanannya (air akan bebas meluap ke kiri dan ke kanan).
Perluapan penggenangan terkendali, cara pemberian air dengan cara ini yaitu air dialirkan dari parit pada satu sisi suatu petak sawah, air dialirkan ke petak sawah yang telah ditentukan letaknya maupun ukurannya.
Sistem kalenan, cara pemberian air dengan cara ini yaitu penggenangan diberikan pada kalenan-kalenan yang dibuat sejajar lajur-lajur tanaman, air diberikan pada parit pemberi dengan menggunakan pipa atau hevel.
Dengan petak penggenangan atau check sungai, yaitu sistem pemberian air yang umumnya dipakai untuk tanaman buah-buahan dengan membuat cekungan di bawah tanaman yang akan di airi. Proses pemberian air ke cekungan tersebut dengan sistem pengairan terbuka.
Pemberian Air Melalui Bawah Permukaan atau Resapan
Peresapan dengan sistem terbuka. Pada sistem ini, air dialirkan pada saluran-saluran yang telah mengelilingi suatu petak sawah, sehingga air dapat meresap ke kiri dan ke kanan. Umumnya diberikan di bawah zone perakaran dan di atas muka air tanah. Dengan adanya daya kapiler, maka air dapat naik ke atas sehingga air dapat diserap dan dimanfaatkan oleh tanaman.
Peresapan dengan saluran tertutup. Pada sistem ini, air dialirkan pada pipa porous yang dimasukkan ke dalam tanah sehingga air dapat diserap dan dapat meresap ke tanah disekitarnya. Cara ini jarang digunakan karena pipa porous yang digunakan harus di tahan terhadap air (tidak cepat lapuk) dan juga pemasangannya mahal.
 Pemberian Air dengan Penyiraman
Pemberian air dengan cara pancaran. Cara ini dipancarkan ke udara dengan menggunakan pipa berporasi atau alat pancar yang bisa berputar untuk memperoleh pemerataan, sehingga air jatuh di atas tanaman yang menyerupai hujan. Cara ini sering disebut sprinkler irrigation.
Pemberian air dengan cara tetesan. Pemberian air dengan cara ini yaitu air dialirkan dengan menggunakan pipa-pipa yang pada tempat tertentu diberi perlengkapan jalur keluarnya air (lubang-lubang). Lubang tersebut diletakkan sedikit di atas tanah tetapi tidak terlalu tinggi, sehingga air dapat menetes terus-menerus, cara ini biasa disebut trickle irrigation

e.      Cara pengairan / penyiraman
Salah satu faktor keberhasilan dalam teknik penyiraman adalah cara penyiraman / pengairan yang dilakukan. Cara pengairan/penyiraman yang dilakukan tergantung keadaan tempat budidaya dan jenis tanaman pangan dan palawija yang dibudidayakan.  
Pengairan pada tanaman dapat dilakukan dengan cara: (1) Pengairan di atas tanah; (2) Pengairan di dalam tanah (sub irrigation); (3) Pengairan denagn penyemprotan (sprinkler irrigation); dan (4) Pengairan tetes (drip irrigation).  
Pengairan permukaan menggunakan selokan dengan aliran lambat agar tidak terjadi erosi berat. Penggenangan kontur dilakukan bila tanah cukup kemiringannya, sehingga terjadi genangan yang bertingkat tingginya karena dibatasi dengan galengan yang bertahap dan teratur. Laju pemberian air hendaknya berkesinambungan dengan bagian tanah yang dapat menyerapnya, oleh karenanya frekuensi pengairan akan efektif bila diberikan sebelum kelembaban tanah menjadi penghambat pertumbuhan tanaman. Dalam keadaan tanah kering maka pemberian air dapat berjumlah lebih banyak dibanding pada tanah basah. Tanah yang memperoleh air pengairan, maka air dapat masuk ke dalam tanah (inflitrasi) dan air dapat lalu lewat tanah itu (perkolasi).
Dalam air pengairan dikenal istilah air bebas yaitu air yang tidak diikat dan lalu dengan bebas kebawah karena gaya gravitasi. Bila sebagian air tetap didalam pori-pori tanah maka disebut air kapiler yang terikat dalam pori tersebut oleh tekanan permukaan dan daya adesinya. Air kapiler dan air bebas ini keduanya dapat dipergunakan oleh tanaman. Penggunaan air tersebut juga tergantung dari banyaknya akar, dan laju pengambilan air meningkat dengan makin meningkatnya kekeringan. Mengingat makin terbatasnya sumber air, maka langkah-langkah penghematan (peningkatan keefisienan) penggunaan air dalam budidaya tanaman, perlu dilakukan secara simultan dan terus menerus.
Langkah-langkah tersebut antara lain melalui pergiliran tanaman (padi dan palawija/sayuran di lahan sawah), pemanfaatan mulsa (diutamakan mulsa organik) di laahn kering pada musim kemarau, sistem tanpa olah tanah (TOT) di akhir musim hujan, pemanfaatan air tanah, penerapan pengairan tetes, dll.
Macam-macam cara pengairan / penyiraman adalah
Ø  Disiram; menyiram langsung tanaman dengan gembor, gayung, ember dsb
Ø  Sistem leb; penggenangan parit sekeliling bedengan, penggenangan lahan padi
Ø  Drip; penggunaan pipa-pipa dan selang yang diberi lobang-lobang yang dapat meneteskan air ke arah tanaman
Ø  Disemprot; penggunaan alat penyemprot/sprayer untuk mengairi  pertanaman
Ø  Sprinkler , penggunaan sprinkler untuk mengairi

Tujuan pengairan/penyiram memiliki fungsi sebagai berikut:
·         Daya pelarut unsur-unsur yang diambil oleh tanaman.
·         Mempertinggi reaktivitas persenyawaan yang sederhana/kompleks.
·         Berperan dalam proses fotosintesis.
·         Penyangga tekanan di dalam sel yang penting dalam aktivitas sel tersebut.
·         Mengabsorbsi temperatur dengan baik/mengatur temperatur di dalam tanaman.
·         Menciptakan situasi temperatur yang konstan.


Teknik penyiraman yang dilakukan tergantung keadaan tempat budidaya dan jenis tanaman pangan dan palawija yang dibudidayakan. Secara garis besar, ada tiga cara pemberian air dalam sistem pengairan/penyiraman yaitu : pemberian air melalui permukaan, pemberian air melalui bawah permukaan atau resapan dan pemberian air dengan penyiraman.
Macam-macam cara pengairan / penyiraman adalah Disiram; Sistem leb; Drip; Disemprot; Sprinkler.



SUSULAN PAS GANJIL 2020/2021 KELAS X SELASA 15 DESEMBER 2020

  KERJAKAN SOAL SUSULAN PAS SESUAI DENGAN MATA PELAJARAN BELUM KALIAN IKUTI, JANGAN MEMAKAI UCBROWSER JIKA MENGERJAKAN PAS, KARENA NILAI TID...