Selasa, 07 April 2020

PDPLP KELAS XI ( Mengukur kemiringan lahan pertanian (PPLP), SRI WULANDARI, STP MPD )


KELAS DARING
KELAS X SEMESTER GENAP 2019/2020
SMK NEGERI 2 BAGOR

NAMA KELAS        : XI ALSINTAN
NAMA GURU         : SRI WULANDARI, STP, MPd
JUDUL MATERI        : Mengukur kemiringan lahan pertanian (PPLP)
MATERI:

Lahan pada umumnya tidak datar, tetapi kondisinya miring. Kondisi lahan yang miring bila ditanami tanpa mengidahkan aspek-aspek konservasi akan menyebabkan terjadinya kerusakan lahan yang diawali dengan terjadinya erosi. Akibat terjadinya erosi akan menyebabkan terbentuknya lahan-lahan kritis.
Berbagai usaha dilakukan untuk mencegah terjadinya tanah kritis, antara
lain dengan menggunakan teknologi tepat guna seperti pengolahan tanah menurut garis kontur atau memotong lereng, menggunakan tanaman pelindung untuk mencegah terjadinya erosi, dengan pengiliran tanaman dan yang erat kaitannnya dengan ukur wilayah adalah pembuatan teras.
Untuk pembuatan teras, yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah derajat kemiringan lahan. Dengan mengetahui derajat kemiringan lahan akan memudahkan untuk membagi lereng secara mendatar. Bila lahan terlalu curam, maka jarak antara garis-garis kontur semakin rapat atau lebar teras yang akan di buat semakin sempit.
Tujuan pembuatan teras adalah untuk mematahkan atau mengurangi kecepatan aliran air, dengan adanya teras diharapkan kecepatan aliran air diatas permukaan tanah menjadi seminimal mungkin sehingga tidak terjadi erosi.

Teknik Pengukuran Kemiringan

Untuk menentukan derajat kemiringan lereng sebenarnya tidak begitu sulit. Ada beberapa unsur yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Jarak Horizontal
Jarak horizontal adalah jarak terpendek antara dua titik, yaitu antara titik tertinggi dengan titik terendah pada lereng tersebut, yaitu garis proyeksi (garis datar) dari garis lereng (jarak miring) antara kedua titik tersebut lihat gambar berikut :






b. Jarak vertikal
Jarak vertikal adalah perbedaan ketinggian antara kedua titik terendah dan tertinggi dan dinyatakan, dengan t (lihat gambar di atas).

Derajat kemiringan
Yang dimaksud kemiringan lereng adalah perbandingan antara jarak vertikal dan horizontal antara titik tertinggi dan terendah. Biasanya kemiringan lereng dinyatakan dengan persen disimbolkan dengan S (slope).

S = t/d x 100 %
di mana :
S = persen kemiringan lahan
t = jarak vertikal
d = jarak horizontal
 






Yang menjadi dasar perhitungan, untuk menentukan persen kemiringan lahan adalah jarak datar, yaitu jarak horizontal (d) antara kedua titik tersebut, dan ini merupakan harga rata-rata sehingga bila ada pendahuluan atau penurunan biasanya diabaikan.

Contoh :
Bila suatu lereng memiliki persen kemiringan 5% berarti pada jarak (d) 100 meter antara titik tertinggi dan terendah terdapat perbedaan tinggi (t) 5 meter,
 atau terdapat perbedaan tinggi (t) 50 cm setiap jarak (d) 10 meter.

Kelas Kemiringan lahan
Berdasarkan persen kemiringan lahan, maka dibedakan atas beberapa kelas:
- Datar bila persen kemiringan lereng 0-13 %.
- Bergelombang bila persen kemiringan lerengan 3-8 %.
- Agak curam 8-15 %.
- Curam, bila persen kemiringan lereng 15-30 %.
- Sangat curam, bila persen kemiringan lereng >30%.


SUSULAN PAS GANJIL 2020/2021 KELAS X SELASA 15 DESEMBER 2020

  KERJAKAN SOAL SUSULAN PAS SESUAI DENGAN MATA PELAJARAN BELUM KALIAN IKUTI, JANGAN MEMAKAI UCBROWSER JIKA MENGERJAKAN PAS, KARENA NILAI TID...