Senin, 06 April 2020

ILMU GIZI KELAS X ( PENYUSUNAN MENU DIETETIK KLINIK, ANISSA SORAYA)


KELAS DARING
KELAS X SEMESTER GENAP 2019/2020
SMK NEGERI 2 BAGOR

NAMA KELAS     : X TB 1 & X TB 2
NAMA GURU     : ANISSA SORAYA
JUDUL MATERI  : PENYUSUNAN MENU DIET ETIK KLINIK



DIET RUMAH SAKIT
A.      Diet
Diet adalah pengaturan jumlah dan jenis makanan yang dimakan setiap hari agar seseorang tetap sehat. Bagi orang yang sakit, diet bertujuan untuk meningkatkan status gizi dan membantu kesembuhan serta mencegah permasalahan lain misalnya diare atau intoleransi terhadap jenis makanan tertentu.
B.      Tujuan Diet Rumah Sakit
Tujuan diet rumah sakit adalah untuk meningkatkan atau mempertahankan daya tahan tubuh dalam menghadapi penyakit/ cedera, khusunya infeksi dan membantu kesembuhan pasien dari penyakit/ cederanya dengan memperbaiki jaringan yang aus atau rusak serta memulihkan keseimbangan dalam tubuh (homeostatis).
C.      Pedoman Diet Rumah Sakit
1.       Makanan dengan kandungan gizi yang baik dan seimbang menurut keadaan penyakit atau status gizi masing-masing.
2.       Makanan dengan tekstur dan konsistensi yang sesuai menurut kondisi gastrointestinal dan penyakit masing-masing.
3.       Makanan yang mudah cerna dan tidak merangsang, misalnya tidak mengandung bahan yang bias menimbulkan intoleransi, tidak menghasilkan gas, tidak terlalu pedas, manis asin atau asam.
4.       Makanan yang bebas unsur aditif berbahaya (pengawet, pewarna, dll). Makanan alami yang segar lebih dianjurkan daripada yang awetan.
5.       Makanan dengan citarasa enak dan penampilan menarik untuk menggugah selera makan yang umumnya terganggu oleh penyakit dan kondisi indra pengecap atau pembau.
D.      Standar Makanan di Rumah Sakit
1.       Standar makanan umum (hanya berdasarkan konsistensi)
2.       Standar makanan khusus (berdasarkan jenis penyakit)
Standar makanan khusus terdiri dari :
a.       Makanan biasa
·      Sama dengan makanan sehari-hari yang beraneka ragam, diberikan kepada pasien yang penyakitnya tidak memerlukan makanan khusus. Sebaiknya mudah dicerna dan tidak merangsang saluran cerna.
·      Makanan ini cukup energi, protein dan zat gizi lainnya.
b.       Makanan lunak
·      Makanan lunak diberikan kepada penderita setelah operasi tertentu dan pada penyakit infeksi dengan kenaikan suhu yang tidak terlalu tinggi : 37,5°C - 38°C.
·      Menurut keadaan penyakit, makanan lunak dapat diberikan langsung kepada penderita atau merupakan perpindahan dari makanan saring ke makanan biasa.
·      Makanan ini mudah cerna, rendah serat dan tidak mengandung bumbu yang merangsang.
·      Makanan ini cukup energi, protein dan zat gizi lainnya.
c.       Makanan saring
·      Diberikan kepada penderita sesudah mengalami operasi tertentu, pada infeksi akut, termasuk infeksi saluran pencernaan seperti gastroenteritis dengan kenaikan suhu badan > 39°C serta pada kesukaran menelan.
·      Menurut keadaan penyakit, makanan saring dapat diberikan langsung kepada penderita atau merupakan perpindahan dari makanan cair ke makanan lunak.
·      Makanan ini diberikan dalam jangka pendek karena tidak memenuhi kebutuhan gizi terutama energi.
·      Bahan makanan yang tidak boleh diberikan sama dengan makanan lunak.
d.       Makanan cair (jenih, penuh, kental)
·      Diberikan kepada penderita sebelum dan sesudah operasi tertentu, dalam keadaan mual dan muntah dengan kesadaran menurun, dengan suhu badan sangat tinggi atau infeksi akut.
·      Makanan diberikan berupa cairan jernih yang tidak merangsang dan tidak meninggalkan sisa.
·      Nilai gizinya sangat rendah, hingga pemberian hanya dibatasi selama 1-2 hari saja.


LINK TUGAS


SUSULAN PAS GANJIL 2020/2021 KELAS X SELASA 15 DESEMBER 2020

  KERJAKAN SOAL SUSULAN PAS SESUAI DENGAN MATA PELAJARAN BELUM KALIAN IKUTI, JANGAN MEMAKAI UCBROWSER JIKA MENGERJAKAN PAS, KARENA NILAI TID...