Senin, 13 April 2020

DBT KELAS X(SANTI NOVANI, SP. MM)


KELAS DARING
KELAS X SEMESTER GENAP 2019/2020
SMK NEGERI 2 BAGOR

NAMA KELAS     : X ATPH1, X ATPH 2 DAN X ATPH 3
NAMA GURU     : SANTI NOVANI
JUDUL MATERI  : Penentuan metode pengendalian OPT


MATERI :
a.        Penentuan Metode Pengendalian
Dalam usaha meningkatkan produksi tanaman, perlindungan tanaman mempunyai peranan penting dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari usaha tersebut. Perlindungan tanaman dapat membatasi kehilangan hasil oleh organisme pengganggu dan menjamin kepastian serta memperkecil resiko berproduksi.
Dalam melaksanakan pengendalian organisme pengganggu, pemerintah telah mengaturnya dalam UU No. 12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman. Dalam UU No. 12 tahun 1992 pada Pasal 20 ditetapkan bahwa perlindungan tanaman ditetapkan dengan sistem Pengendalian OPT Terpadu (PHT). Undang-undang tersebut memberikan landasan dan dukungan hukum yang kuat bagi pelaksanaan dan penerapan konsep PHT pada umumnya dan pengurangan penggunaan pestisida pada khususnya.
       1).    Metode Pengendalian Hama Menurut Konsep PHT
Metode pengendalian OPT menurut konsep PHT adalah memadukan semua metode pengendalian OPT sedemikian rupa, termasuk didalamnya pengendalian secara fisik, pengendalian mekanik, pengendalian secara bercocok tanam (kultur teknis), pengendalian secara biologi atau hayati dan pengendalian kimiawi sebagai alternatif terakhir, untuk menurunkan dan mempertahankan populasi organisme pengganggu di bawah batas Ambang Ekonomi, menstabilkan produksi dan menjaga keseimbangan ekosistem.

Secara umum, berbagai metode pengendalian OPT dapat diuraikan sebagai berikut:
a).      Pengendalian secara bercocok tanam (kultur teknis)
Pengendalian OPT secara bercocok tanam yaitu pengendalian OPT dengan cara mengelola lingkungan atau ekossistem sedemikian rupa sehingga ekosistem tersebut menjadi kurang cocok bagi kehidupan dan perkembangbiakan OPT, hal ini dapat mengurangi laju peningkatan populasi dan kerusakan tanaman.
Teknik pengendalian secara bercocok tanam dapat dilakukan dengan cara, antara lain:
(1). Melakukan sanitasi (pembersihan) dengan cara pembenaman atau pembakaran. Sanitasi dilakukan untuk merubah lingkungan/ekosistem sedemikian rupa menjadi tidak sesuai bagi perkembangan hidup hama sehingga dapat mengurangi laju peningkatan populasi dan ketahanan hidup hama.
 Sanitasi dilakukan terhadap:
·       Sisa-sisa tanaman yang masih hidup seperti tunggul-tunggul padi
·       Tanaman atau bagian tanaman yang terserang hama
·       Sisa-sisa tanaman yang sudah mati
·       Jenis tanaman lain yang dapat menjadi inang pengganti
·       Sisa-sisa bagian tanaman yang jatuh atau tertinggal di permukaan tanah, seperti buah dan daun
(2).  Pengerjaan tanah atau pengolahan lahan
 Pengolahan lahan dapat dilakukan sedemikian rupa sehingga:
·       Dapat menghambat pertumbuhan populasi hama atau membunuh langsung hama yang hidup dalam tanah
·       Dapat mematikan gulma dan sisa-sisa tanaman yang mungkin menjadi tempat berteduh atau tempat hidup hama sementara
·       Dapat membunuh telur, larva, pupa hama yang diletakkan dalam tanah
(3).  Pengelolaan air
Pengelolaan air antara lain melalui sistem irigasi dan drainase dapat digunakan untuk mengendalikan hama yang ada dalam tanah atau di permukaan tanah. Contoh, penggenangan sawah dalam beberapa hari setelah panen dapat dilakukan untuk mematikan larva hama penggerek batang padi (Scirpophaga innotata) yang sedang berdiapause atau istirahat di dalam batang sisa-sisa tanaman padi, juga dapat digunakan untuk mengendalikan hama uret atau lundi (Phyllophaga helleri).
(4).   Pergiliran tanaman (rotasi tanaman)
Rotasi tanaman adalah menanam suatu lahan pada musim yang berbeda dengan jenis tanaman yang bukan inang hama yang menyerang tanaman yang ditanam pada musim sebelumnya. Contoh, jika pada musim sebelumnya ditanam padi, pada lahan yang sama dianjurkan musim berikutnya ditanami palawija, musim berikutnya lagi ditanami padi. Tujuan rotasi tanaman adalah untuk memutuskan kesinambungan tersedianya makanan bagi hama pada suatu tempat
(5).  Pemberaan lahan
Tujuan pemberaan lahan untuk mengosongkan lahan sehingga hama tidak  menjumpai makanan yang sesuai, sehingga populasi hama menurun dan kurang membahayakan bagi pertanaman yang akan ditanam berikutnya.
(6).  Penanaman serentak
Penanaman serentak dianjurkan dilakukan pada suatu hamparan yang sama, dimaksudkan agar tersedianya makanan yang sesuai bagi hama menjadi lebih pendek dan suatu saat saat akan terjadi periode tidak ada pertanaman sehingga perkembangan populasi hama dapat dihambat.
(7).  Pengaturan jarak tanam
Jarak tanam dapat menguntungkan perkembangbiakan hama-hama tertentu, tetapi juga dapat merugikan bagi perkembangbiakan jenis hama yang lain.           Tumpang tindih antara dedaunan satu tanaman dengan tanaman yang berdekatan dapat menguntungkan gerakan dan kolonisasi serangga tertentu pada habitat tertentu. Oleh karena itu, secara tidak langsung jarak tanam dapat mempengaruhi besarnya intensitas hama.  Pengaturan jarak tanam dapat dilakukan sedemikian rupa untuk mengganggu atau mengurangi ketersediaan makanan bagi hama antar ruang untuk waktu yang sama.
(8).  Menghalangi peletakan telur
Telur hama seringkali diletakkan pada bagian tanaman tertentu yang nantinya menjadi makana bagi instar nimfa atau larva. Peletakkan telur dapat kita halangi sedemikian rupa agar tidak memungkinkan bagi serangga meletakkan telurnya dengan baik dan hal ini dapat mengurangi laju peningkatan populasi hama berikutnya. Contoh, dengan pemberian serasah, jerami atau mulsa plastik pada kedelai yang baru ditanami dapat menghalangi hama lalat kacang (Ophiomya phaseoli) dalam peletakkan telur.
Contoh lain, pemblongsongan buah seperti mangga, belimbing, dan lain-lain dapat digunakan untuk menghalangi hama lalat buah dalam peletakkan telur.
b). Pengendalian secara Fisik dan Mekanik
Pengendalian secara fisik dan mekanik merupakan tindakan yang kita lakukan dengan tujuan secara langsung dan tidak langsung untuk: (1) mematikan hama; (2) mengganggu aktivitas fisiologi hama; (3) mengubah lingkungan sedemikian rupa sehingga lingkungan menjadi kurang sesuai bagi kehidupan hama.
(1).  Pengendalian fisik
Pengendalian fisik adalah pengendalian hama dengan cara mengubah faktor lingkungan fisik sedemikian rupa sehingga dapat menimbulkan kematian pada hama dan mengurangi populasinya.
Beberapa perlakukan yang termasuk dalam pengendalian fisik, antara lain:
·        Pemanasan dengan suhu tinggi > 450C
·        Pembakaran
·        Pendinginan dengan suhu rendah < 50C
·        Pengeringan
·      Lampu perangkap, misal menggunakan lampu petromaks untuk mengumpulkan ngengat penggerek
·      Penggunaan gelombang suara untuk menarik pasangannya, mengumpulkannya dan kemudian mengendalikannya. Contoh, rekaman dari suara tonggeret atau jangkrik digunakan untuk menarik pasangannya, setelah serangga mengumpul kita kendalikan
·      Penghalang untuk menghalangi atau membatasi pergerakan serangga hama atau mencegah serangga hama mendekati tanaman
(2).  Pengendalian mekanik
Pengendalian secara mekanik adalah tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk mematikan atau memindahkan hama secara langsung, baik dengan tangan atau dengan bantuan alat dan bahan lain.
Beberapa tindakan yang termasuk dalam pengendalian mekanik, antara lain:
·      Pengambilan dengan tangan
     Contoh dalam pengumpulan fase hidup hama yang mudah ditemukan, seperti telur, larva, atau pupa, juga terhadap bagian-bagian tanaman yang terserang.
·      Gropyokan
     Gropyokan biasanya dilakukan untuk mengendalikan hama tikus, yaitu dengan membunuh tikus, baik yang berada di liang maupun yang sedang berada di luar sarang. Tikus dibunuh secara langsung dengan menggunakan alat bantu seperti cangkul atau alat pemukul.
·      Memasang perangkap
     Serangga hama dapat diperangkap dengan berbagai jenis alat perangkap yang dibuat sesuai dengan jenis hama dan fase hama yang akan ditangkap. Alat perangkap dibuat sedemikian rupa untuk menarik, meletakkan atau membunuh hama.
·      Pengusiran
     Teknik pengusiran adalah mengusir hama yang sedang berada di pertanaman atau yang sedang menuju ke pertanaman. Contoh, pemasangan bebegig di tengah sawah di pasang untuk mengusir hama burung dari pertanaman padi
TUGAS (SOAL LATIHAN ESSAY)

 LINK TUGAS

SUSULAN PAS GANJIL 2020/2021 KELAS X SELASA 15 DESEMBER 2020

  KERJAKAN SOAL SUSULAN PAS SESUAI DENGAN MATA PELAJARAN BELUM KALIAN IKUTI, JANGAN MEMAKAI UCBROWSER JIKA MENGERJAKAN PAS, KARENA NILAI TID...