Senin, 20 April 2020

DASAR BUDIDAYA TANAMAN KELAS X ( Pengendalian hayati, SANTI NOVANI,SP.,MM )


KELAS DARING
KELAS X SEMESTER GENAP 2019/2020
SMK NEGERI 2 BAGOR

NAMA KELAS     : X ATPH 1,X ATPH 2 DAN X ATPH 3
NAMA GURU     : SANTI NOVANI,SP.,MM
JUDUL MATERI  : Pengendalian hayati, kimiawi dan perhitungan kebutuhan pestisida

MATERI :
c).  Pengendalian Hayati atau Biologi
Pengendalian hayati atau biologi pada dasarnya adalah pemanfaatan dan penggunaan musuh alami untuk mengendalikan populasi hama yang merugikan. Musuh alami adalah organisme yang dapat menyerang serangga hama. Dilihat dari fungsinya, musuh alami dikelompokkan menjadi parasitoid, predator dan patogen.
(1).  Parasitoid atau Parasit
Parasit adalah binatang yang hidup di atas atau di dalam binatang lain yang lebih besar yang merupakan inangnya. Parasit memakan atau mengisap cairan tubuh inangnya sehingga dapat melemahkan dan akhirnya dapat membunuh inangnya.
  Fase hidup parasit biasanya sama dengan fase hidup inangnya. Contoh, parasitoid  hama ganjur (Platygaster oryzae) meletakkan telurnya di dalam telur hama ganjur, pada saat telur hama menetas, telur parasitoid itu terbawa dalam larva hama.
Telur parasit menetas menjadi larva, kemudian larva hidup dan berkembang dengan mengisap cairan inangnya sehingga inang menjadi lemah dan jika larva instar terakhir parasit keluar dari inang untuk membentuk kokon, akhirnya inang mati, kemudian imago parasit akan muncul dari kokon.


(2).  Predator
Predator adalah organisme yang hidup bebas dengan memakan atau memangsa binatang lainnya. Predator adalah binatang yang tergolong pemakan daging (karnivora) dan pemakan segala (omnivora).
Individu yang memangsa disebut predator, sedangkan yang dimakan disebut mangsa. Mangsa inilah yang merupakan binatang herbivora sebagai hama pengganggu tanaman budidaya. Beberapa jenis predator yang dapat digunakan adalah:
·      Predator hama tikus
Predator hama tikus antara lain ular sawah, burung hantu, kucing,elang, dan anjing.
·      Predator hama ulat
 Predator hama ulat adalah burung pemakan ulat, diantaranya burung poksya, burung murai, dan lain-lain.
·      Predator hama serangga
Predator hama serangga diantaranya:
-    dari jenis reptil: katak sawah, katak pohon, cecak dan kadal
-   dari jenis serangga: laba-laba, belalang sembah, capung, beberapa jenis kumbang dan kepik
(3).  Patogen
Patogen adalah mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit pada hama. Patogen yang dapat menyerang serangga hama adalah bakteri, virus dan cendawan. Beberapa contoh patogen yang sudah diteliti dan terbukti dapat dimanfaatkan dalam pengendalian hama adalah sebagai berikut:
·      Bakteri
Bakteri Bacillus thuringiensis merupakan salah satu bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pada serangga secara umum, termasuk serangga dari Ordo Lepidoptera, Hymenoptera, Diptera dan Coleoptera. Bakteri ini telah terbukti efektif untuk pengendalian ulat kubis (Plutella xylostella), ulat tanaman kedelai (Heliothis sp.), ulat tanaman jagung (Spodoptera litura).
·      Virus
  Virus yang telah diteliti dan dapat dimanfaatkan untuk pengendalian hama adalah virus Baculovirus oryctes yang dapat menyerang kumbang kelapa Oryctes rhinoceros.
·      Cendawan
Cendawan yang telah teruji dapat menyebabkan penyakit pada hama adalah cendawan Metarrhizium anosipliae yang merupakan patogen bagi larva kumbang kelapa Oryctes rhinoceros.
d). Pengendalian Kimiawi
 Pengendalian kimiawi adalah pengendalian OPT dengan menggunakan pestisida. Pestisida adalah bahan kimia untuk mengendalikan OPT. Pestisida atau bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman terdiri dari beberapa jenis.
                  (1). Berdasarkan kegunaannya, pestisida dikelompokkan menjadi:
                      -Insektisida: bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan hama serangga.
                     -Acarisida:  untuk mengendalikan tungau.
                     -Nematisida:  untuk mengendalikan nematoda.
                     -Herbisida:  untuk mengendalikan gulma.
                     -Ovisida:  untuk memberantas telur serangga.
                    - Larvasida:  untuk memberantas larva serangga.
                     -Rodentisida:  untuk mengendalikan tikus.
                     -Algasida:  untuk mengendalikan algae.
                     -Molluscida: untuk mengendalikan siput.
                     -Bakterisida:untuk mengendalikan bakteri.
                      - Virusida:  untuk mengendalikan virus.

(2). Dalam pengendalian hama secara bijaksana, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar pemakaian pestisida efektif, efisien, optimal dan maksimal, yaitu:
1. Jenis pestisida yang digunakan harus tepat dan sesuai dengan jenis organisme      pengganggu yang akan dikendalikan sehingga alat dan bahan yang digunakan untuk pengendalian disesuaikan.
                 2. Dosis dan konsentrasi pestisida yang akan digunakan harus tepat. Dosis adalah jumlah pestisida dalam liter atau kilogram yang digunakan untuk mengendalikan hama/penyakit tiap satuan luas tertentu.
 (3).  Ada 3 (tiga) macam konsentrasi dalam hal penggunaan pestisida, yaitu:
Konsentrasi bahan aktif yaitu persentase bahan aktif suatu pestisida dalam larutan yang sudah dicampur dengan air.
Konsentrasi formulasi yaitu banyaknya pestisida dalam cc atau gram setiap liter air.
Konsentrasi larutan (konsentrasi pestisida dalam larutan) yaitu persentase kandungan pestisida dalam suatu larutan jadi.
1.         Cara pemakaian pestisida harus tepat, bagaimana ia diaplikasikan pada sasaran, baik tanaman, tanah/lahan, benih/bibit, misalnya apakah dengan disemprot, disuntik atau dihembus.
2.         Waktu pemakaian pestisida harus tepat, ditinjau dari umur atau stadia pertumbuhan dan perkembangan organisme penganggu, umur tanaman (benih, bibit, tanaman dewasa), keadaan cuaca (angin, suhu udara, kelembaban, curah hujan), atau waktu aplikasi pagi hari, siang, sore, dalam keadaan panas atau hujan, dan sebagainya.






(4).  Perhitungan Kebutuhan Pestisida Untuk Menangani Areal Tertentu
Contoh 1:
Diketahui kebutuhan cairan semprot 320 liter/ha. Untuk menangani areal 0,5 ha, konsentrasi semprotan yang dianjurkan untuk pestisida 45 EC adalah 0,04%. 
Jika kapasitas alat semprot yang digunakan 8 liter, berapa kebutuhan cairan semprot untuk menangani areal tersebut? berapa liter formulasi dagang yang dibutuhkan untuk menangani areal tersebut ? berapa liter formulasi dagang yang dibutuhkan untuk per pengisian alat semprot? 
Jawab:
Diketahui:
Kebutuhan cairan sempro     = 320 lt/ha
konsentrasi yang dianjurkan   = 0,04%
konsentrasi bahan aktif dalam formulasi 45 EC  = 45%
kapasitas alat semprot   = 8 liter
Areal yang harus digarap = 0,5 ha = 5000 m2
Ditanyakan:         
1). Berapa kebutuhan cairan semprot untuk menanga areal 0,5 ha
2).   Berapa volume dari formulasi dagang yang dibutuhkan?
3).   Berapa volume dari formulasi dagang per pengisian alat semprot?
Penyelesaian:
a). Kebutuhan cairan semprot untuk menangani areal 0,5 ha adalah
 X kebutuhan cairan semprot/ha

   


        =   X 320 liter = 160 liter


b).   Kebutuhan pestisida untuk menangani areal 0,5 ha adalah:
Rumus untuk mencari:
 




Jadi volume formulasi dagang =

                                                      =  0,142 liter

c).   Sedangkan untuk mencari:
Volume formulasi komersial per
penpengisian alat semprot                  =
 




                                                       =
                                                        = 0,007 liter
        
Jadi volume formulasi komersial per pengisian semprot = 0,007 liter

                 
TUGAS (SOAL LATIHAN ESSAY)
1.       Jelaskan apa yang dimaksud dengan pathogen dan sebutkan bakteri yang  efektif dalam pengendalian  (Plutella xylostella),
2.      Sebutkan hal apa saja yang harus diperhatikan agar pemakaian pestisida efektif, efisien,optimal dan maksimal
3.      Diketahui kebutuhan cairan semprot adalah = 400 lt/ha,konsentrasi yang dianjurkan =0,05%, konsentrasi bahan aktif dalam form,ula 45 EC= 45%. Sedang kapasitas alat semprot adalah 8  liter,dan areal yang digarap adalah 10.000 m2.
Hitunglah  berapa kebutuhan cairan semprot untuk areal seluas 1 ha
4.      Diketahui kebutuhan cairan semprot adalah = 400 lt/ha,konsentrasi yang dianjurkan =0,05%, konsentrasi bahan aktif dalam form,ula 45 EC= 45%. Sedang kapasitas alat semprot adalah 8  liter,dan areal yang digarap adalah  5000 m2..  Hitunglah Berapa volume dari formulasi dagang yang dibutuhkan?
5.      Diketahui kebutuhan cairan semprot adalah = 400 lt/ha,konsentrasi yang dianjurkan =0,05%, konsentrasi bahan aktif dalam form,ula 45 EC= 45%. Sedang kapasitas alat semprot adalah 8  liter,dan areal yang digarap adalah  5000 m2..  Hitunglah berapa volume dari formulasi dagang per pengisian alat semprot?


SUSULAN PAS GANJIL 2020/2021 KELAS X SELASA 15 DESEMBER 2020

  KERJAKAN SOAL SUSULAN PAS SESUAI DENGAN MATA PELAJARAN BELUM KALIAN IKUTI, JANGAN MEMAKAI UCBROWSER JIKA MENGERJAKAN PAS, KARENA NILAI TID...