Minggu, 26 April 2020

ATP KELAS XI ( Penanganan Pasca Panen pada tanaman pangan dan palawija, AGUNG PRIYONO, SP )


KELAS DARING
KELAS XI SEMESTER GENAP 2019/2020
SMK NEGERI 2 BAGOR

Nama Kelas              :  XI ATPH 
Nama Guru               :  Agung Priyono, SP.
Judul Materi             :  Penanganan Pasca Panen pada tanaman pangan dan palawija


    Uraian materi
a.      Bahan-bahan hasil panen
Penanganan pasca panen merupakan upaya sangat strategis dalam rangka mendukung peningkatan produksi. Konstribusi penanganan pasca panen terhadap peningkatan produksi dapat tercermin dari penurunan kehilangan hasil dan tercapainya mutu sesuai persyaratan mutu.
Dalam penanganan pasca panen, salah satu permasalahan yang sering dihadapi adalah masih kurangnya kesadaran dan pemahaman petani terhadap penanganan pasca panen yang baik sehingga mengakibatkan masih tingginya kehilangan hasil dan rendahnya mutu. Untuk mengatasi masalah ini maka perlu dilakukan penanganan pasca panen yang didasarkan pada prinsip-prinsip Good Handling Practices (GHP) agar dapat menekan kehilangan hasil dan mempertahankan mutu hasil.
Setelah komoditas dipanen, perlu penanganan pasca panen yang tepat supaya penurunan kualitas dapat dihambat. Yang dapat dilakukan setelah pemanenan hanyalah mempertahankan kualitas dalam waktu selama mungkin bukan meningkatkan kualitas. Perlakuan utama dalam pasca panen: tujuannya menghambat laju transpirasi dan respirasi dari komoditas.


Tujuan penanganan hasil panen
Tujuan utama dari kegiatan penanganan atau pengelolaan tanaman yaitu hasil panen yang telah dipanen tetap baik mutunya atau tetap segar seperti waktu dipetik, hasil panen menjadi lebih menarik (warna, rasa, dan aroma), hasil panen dapat memenuhi setandar perdagangan, mutu hasil panen selalu terjamin untuk dijadikan bahan baku bagi para konsumen industri yang memerlukannya, hasil buah lebih awet dan sewaktu-waktu dapat digunakan atau dipasarkan dengan kualitas yang tetap terjamin.
Berikut gambaran lingkup penanganan pasca panen hasil tanaman :
Penanganan atau pengelolaan menjelang panen yaitu perawatan khusus terhadap tanaman yang sedang tumbuh subur atau sehat, antara lain pengurangan banyaknya bunga, pemangkasan ranting, tunas dan daun-daun, peliukan ranting dan sebagainya. Penanganan atau Pengelolaan Saat Panen
(1) Tidak banyak hasil terbuang
(2) Tidak banyak hasil rusak
(3) Tidak banyak buah / hasil yang masih muda yang terambil (terpetik).

b.      Sortasi
Sortasi (merompes) merupakan kegiatan membuang bagian tanaman yang rusak. Kegiatan sortasi ini sudah dimulai sejak proses panen di kebun. Sedangkan di bagian pemasaran cukup melakukan sortasi akhir. Setiap jenis sayuran memiliki proses sortasi yang berbeda – beda. Contoh sortasi pada jagung pipil sebagai berikut : Biji-biji jagung dipisahkan dari kotoran atau apa saja yang tidak dikehendaki (sisa-sisa tongkol, biji kecil, biji pecah, biji hampa). Penyortiran untuk menghindari serangan jamur, hama selama dalam penyimpanan dan menaikkan kualitas panenan.




c.       Greading
Greading adalah pemilahan berdasarkan kelas kualitas. Biasanya dibagi dalam kelas 1, kelas 2, kelas 3 dan seterusnya, atau kelas A, kelas B, kelas C dan seterusnya. Pada beberapa komoditas ada kelas super-nya. Tujuan dari tindakan grading ini adalah untuk memberikan nilai lebih ( harga yang lebih tinggi) untuk kualitas yang lebih baik. Standard yang digunakan untuk pemilahan (kriteria) dari masing-masing kualitas tergantung dari permintaan pasar.

d.      Seleksi ukuran
Hasil panen tanaman pangan dan palwija yang sudah dipanen dikelompokan berdasarkan ukuran permintaan pasar. Tujuan dari seleksi ukuran ini adalah untuk memberikan nilai lebih ( harga yang lebih tinggi) untuk kualitas yang lebih baik. Standard yang digunakan untuk pemilahan (kriteria ) dari masing-masing kualitas tergantung dari permintaan pasar. Tujuan dari seleksi ukuran ini sama dengan tujuan dari greading.
Diskusikan tentang seleksi ukuran seperti yang tertera pada tabel 50, kemudian dipresentasikan diantara siswa, disimpulkan dan dicatat sebagai bahan pembelajaran diwaktu praktik di lapangan.

e.      Cara menganalisis penanganan hasil panen
Setelah komoditas dipanen, perlu penanganan pasca panen yang tepat supaya penurunan kualitas dapat dihambat. Yang dapat dilakukan setelah pemanenan hanyalah mempertahankan kualitas dalam waktu selama mungkin bukan meningkatkan kualitas. Perlakuan utama dalam pasca panen: tujuannya menghambat laju transpirasi dan respirasi dari komoditas. Komoditas hortikultura, setelah dipanen masih tetap merupakan jaringan hidup. Jaringan hidup: menjalankan aktifitas fisiologis yaitu transpirasi dan respirasi. Transpirasi: menyebabkan hilangnya air dari komoditas, berpengaruh terhadap kesegaran/kerenyahan komoditas. Respirasi: menyebabkan berkurangnya cadangan makanan (dalam bentuk pati, gula, dll) dalam komoditas, mengurangi rasa dari komoditas (terasa hambar), memacu senescence komoditas, memacu pembusukkan. Transpirasi dan respirasi merupakan penyebab utama kerusakan pada komoditas hortikultura.

SUSULAN PAS GANJIL 2020/2021 KELAS X SELASA 15 DESEMBER 2020

  KERJAKAN SOAL SUSULAN PAS SESUAI DENGAN MATA PELAJARAN BELUM KALIAN IKUTI, JANGAN MEMAKAI UCBROWSER JIKA MENGERJAKAN PAS, KARENA NILAI TID...