KELAS DARING
KELAS XI SEMESTER GENAP 2019/2020
SMK NEGERI 2 BAGOR
Nama Kelas : XI ATPH
Nama Guru : Agung Priyono, SP.
Judul Materi : Penanganan Pasca Panen pada tanaman pangan dan
palawija
Uraian materi
a.
Bahan-bahan hasil panen
Penanganan pasca panen merupakan upaya
sangat strategis dalam rangka mendukung peningkatan produksi. Konstribusi
penanganan pasca panen terhadap peningkatan produksi dapat tercermin dari
penurunan kehilangan hasil dan tercapainya mutu sesuai persyaratan mutu.
Dalam penanganan pasca panen, salah
satu permasalahan yang sering dihadapi adalah masih kurangnya kesadaran dan
pemahaman petani terhadap penanganan pasca panen yang baik sehingga
mengakibatkan masih tingginya kehilangan hasil dan rendahnya mutu. Untuk
mengatasi masalah ini maka perlu dilakukan penanganan pasca panen yang
didasarkan pada prinsip-prinsip Good Handling Practices (GHP) agar dapat
menekan kehilangan hasil dan mempertahankan mutu hasil.
Setelah komoditas dipanen,
perlu penanganan pasca panen yang tepat supaya penurunan kualitas dapat
dihambat. Yang dapat dilakukan setelah pemanenan hanyalah mempertahankan
kualitas dalam waktu selama mungkin bukan meningkatkan kualitas. Perlakuan
utama dalam pasca panen: tujuannya menghambat laju transpirasi dan respirasi
dari komoditas.
Tujuan penanganan
hasil panen
Tujuan utama dari kegiatan penanganan
atau pengelolaan tanaman yaitu hasil panen yang telah dipanen tetap baik mutunya atau tetap segar seperti waktu dipetik, hasil panen menjadi lebih menarik (warna, rasa, dan
aroma), hasil panen dapat memenuhi setandar perdagangan, mutu hasil panen selalu terjamin untuk dijadikan bahan
baku bagi para konsumen industri yang memerlukannya, hasil buah lebih awet dan sewaktu-waktu dapat digunakan atau
dipasarkan dengan kualitas yang tetap terjamin.
Berikut gambaran lingkup penanganan
pasca panen hasil tanaman :
Penanganan atau pengelolaan menjelang
panen yaitu perawatan khusus terhadap tanaman yang sedang tumbuh subur atau
sehat, antara lain pengurangan banyaknya bunga, pemangkasan ranting, tunas dan
daun-daun, peliukan ranting dan sebagainya. Penanganan atau Pengelolaan Saat Panen
(1) Tidak banyak hasil terbuang
(2) Tidak banyak hasil rusak
(3) Tidak banyak buah / hasil yang
masih muda yang terambil (terpetik).
b.
Sortasi
Sortasi
(merompes) merupakan kegiatan membuang bagian tanaman yang rusak. Kegiatan sortasi ini sudah
dimulai sejak proses panen di kebun. Sedangkan di bagian pemasaran cukup
melakukan sortasi akhir. Setiap jenis sayuran memiliki proses sortasi yang
berbeda – beda. Contoh sortasi pada jagung pipil sebagai berikut : Biji-biji
jagung dipisahkan dari kotoran atau apa saja yang tidak dikehendaki (sisa-sisa
tongkol, biji kecil, biji pecah, biji hampa). Penyortiran untuk menghindari
serangan jamur, hama selama dalam penyimpanan dan menaikkan kualitas panenan.
c.
Greading
Greading adalah pemilahan berdasarkan
kelas kualitas. Biasanya dibagi dalam kelas 1, kelas 2, kelas 3 dan seterusnya,
atau kelas A, kelas B, kelas C dan seterusnya. Pada beberapa komoditas ada
kelas super-nya. Tujuan dari tindakan grading ini adalah untuk memberikan nilai
lebih ( harga yang lebih tinggi) untuk kualitas yang lebih baik. Standard yang
digunakan untuk pemilahan (kriteria) dari masing-masing kualitas tergantung
dari permintaan pasar.
d.
Seleksi ukuran
Hasil panen tanaman pangan dan palwija yang sudah dipanen dikelompokan berdasarkan ukuran permintaan pasar. Tujuan dari seleksi ukuran ini adalah untuk memberikan nilai lebih
( harga yang lebih tinggi) untuk kualitas yang lebih baik. Standard yang
digunakan untuk pemilahan (kriteria ) dari masing-masing kualitas tergantung
dari permintaan pasar. Tujuan dari
seleksi ukuran ini sama dengan tujuan dari greading.
Diskusikan tentang seleksi ukuran seperti yang
tertera pada tabel 50, kemudian dipresentasikan diantara siswa, disimpulkan dan dicatat sebagai bahan pembelajaran diwaktu praktik
di lapangan.
e.
Cara menganalisis penanganan hasil panen
Setelah komoditas dipanen, perlu penanganan
pasca panen yang tepat supaya penurunan kualitas dapat dihambat. Yang dapat dilakukan setelah pemanenan
hanyalah mempertahankan kualitas dalam waktu selama mungkin bukan meningkatkan
kualitas. Perlakuan utama dalam pasca panen: tujuannya
menghambat laju transpirasi dan respirasi dari komoditas. Komoditas hortikultura, setelah dipanen masih
tetap merupakan jaringan hidup. Jaringan hidup: menjalankan
aktifitas fisiologis yaitu transpirasi dan respirasi. Transpirasi:
menyebabkan hilangnya air dari komoditas, berpengaruh terhadap
kesegaran/kerenyahan komoditas. Respirasi: menyebabkan
berkurangnya cadangan makanan (dalam bentuk pati, gula, dll) dalam komoditas,
mengurangi rasa dari komoditas (terasa hambar), memacu senescence komoditas,
memacu pembusukkan. Transpirasi dan respirasi
merupakan penyebab utama kerusakan pada komoditas hortikultura.