Rabu, 29 April 2020

ATH KELAS XI ( AGLAONEMA, AGUNG PRIYONO, SP )


KELAS DARING
KELAS XI SEMESTER GENAP 2019/2020
SMK NEGERI 2 BAGOR
Nama Kelas   : XI ATPH 3
Nama Guru    : Agung Priyono, SP.
Judul Materi : Tanaman Hias ( Aglaonema )

Uraian Materi
1.      Aglaonema


Tahapan stek daun
a).  Siapkan indukan sehat, minimal memiliki 15 daun. Induk sakit atau rusak membuat risiko kegagalan tinggi.
b).  Siapkan peralatan stek, seperti besi tumpul untuk mengorek akar, pisau tajam—lebih baik jika ujung runcing dan kedua sisi tajam, serta media dan pot-pot berdiameter 18 cm untuk penanaman.
c).  Korek media menggunakan besi tumpul untuk mencari akar. Jangan angkat tanaman dari media karena berisiko stres.
d).  Setelah akar didapat, pisahkan bagian atas tanaman dengan membawa minimal 3 akar. Bonggol bawah sisakan minimal 1 daun. Untuk pemula, 3 daun lebih aman.
e).  Hasil pemisahan mirip teknik potong pucuk
f). Olesi bagian luka di bonggol dan pucuk menggunakan pasta berisi campuran fungisida, bakterisida, dan hormon perangsang tumbuh. Tujuannya untuk mencegah risiko busuk akibat serangan cendawan atau bakteri. Hormon perangsang untuk memicu tumbuhnya akar dan tunas.
g).  Pucuk dipecah lagi menjadi beberapa stekan. Setiap stek terdiri atas 1 ruas daun. Potong tepat di bagian bawah pelepah daun berikut, tapi jangan sampai mengoyak pelepah daun yang akan dibawa. Caranya, tusukkan ujung pisau ke bagian tengah batang. Lalu dorong perlahan 2 sisi pisau yang tajam mengiris batang hingga ke tepi. Bila tepi batang belum terputus, geser pisau ke bagian itu. Pemotongan dengan sekali proses lebih baik daripada pisau ditarik keluar-masuk agar batang terpisah. Oleh karena itu, gunakan pisau dengan lebar mendekati diameter batang. Untuk pemula stek 2 daun lebih aman
h).  Hasil stek 1 dan 2 ruas.
i).   Olesi bagian luka menggunakan pasta.
j).  Hasil dari perbanyakan dengan stek. Dari 1 induk dengan 15 daun didapat 7 individu baru sebagai calon pabrik penghasil anakan.
k). Tanam stek 1 daun dengan posisi tegak lurus supaya tunas yang muncul tumbuh tegak. Biasanya tunas muncul dari batang atau bagian dalam pelepah daun. Mata tunas biasanya terletak di pangkal pelepah daun.
l).  Tanam stek 2 daun dengan posisi daun seimbang. Nantinya dari 1 stek 2 daun minimal didapat 2 anakan.
m).  Hasil penanaman dengan perbanyakan sistem stek. Segera siram dan letakkan di tempat ternaungi. Rawat tanaman seperti biasa, yaitu penyiraman dengan sistem pengabutan setiap hari, serta penyemprotan vitamin dan pupuk daun. Dosis dan frekuensi pemberian sesuaikan dengan ajuran di label
n).  Setelah 3 bulan, anakan muncul dari setiap hasil stekan. Setiap stekan mengeluarkan 1—2 anakan. Sementara bonggol bawah minimal 3 anakan.
0).  Pisahkan anakan dan tanam seperti biasa. Setelah pemisahan anakan pertama, stekan yang sehat—daun asal tanaman induk yang ikut serta sehat, belum kering dan menguning—masih memproduksi 1 anakan baru lagi.
p).  Dengan cara itu, 3 bulan terhitung awal stek, dari induk berdaun 15 helai didapat minimal 10anakan. Lewat stek 1 ruas, sang ratu pun berganda cepat dalam waktu singkat.


   4). Pemeliharan Tanaman
Pemeliharan tanaman meliputi penyiraman, penggantian media, pemupukan dan pengendalian hama dan penyakit
1) Penyiraman
Aglaonema dipelihara di tempat yang teduh dan kelembaban udara yang tinggi sesuai dengan habitat aslinya di hutan hujan tropis yang jarang terkena sinar matahari secara langsung. Oleh karena itu, cara terbaik memelihara Aglaonema adalah menggunakan paranet 60 – 75% untuk menahan sinar ultraviolet dan lebih baik lagi kalau tersedia kolam air (atau hanya sekedar air mancur) di sekitarnya untuk menjaga kelembaban udara.
Perawatan rutin, siram tanah dengan air 1x sehari (pagi/sore) dan semprot/kabuntuk daun dengan spray tiap pagi dan sore (jangan terlalu basah). Pupuk tiap 2 minggu dengan dosis sewajarnya, gunakan pupuk organik bila memungkinkan untuk menjaga kesuburan tanah/media lebih lama. Bersihkan daun dengan cairan pembersih khusus daun(atau air saja sudah cukup) secara rutin(sesuai anjuran yang tertera di kemasan) selain untuk menjaga kecantikan daun juga berguna untuk menjaga Aglaonema anda tetap sehat(terhindar dari serangan hama). Tanah/media yang digunakan harus bersifat porus(mudah dialiri air) agar akar tidak membusuk, gunakan komposisi pakis cacah : sekam bakar : pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Memasuki musim kemarau, aglaonema membutuhkan perawatan khusus agar daun-daun tidak rusak atau bahkan mati. Musim kemarau cuaca sangat panas di siang hari sehingga penguapan sangat tinggi pada permukaan daun Aglaonema, untuk mengatasi penguapan yang berlebihan ini adalah dengan menjaga kelembaban. Kelembaban dijaga dengan menyemprotkan air ke udara sekitar tanaman, bila cukup dana dapat dipasang alat “pengabut” otomatis yang akan membuat kabut. Solusi lainnya adalah dengan membuat air mancur(fountain) di sekitar tanaman Aglaonema. Untuk menjaga kelembaban tanah/media, siram air secukupnya saja(jangan terlalu banyak) namun dengan frekuensi penyiraman lebih sering.
2).  Pengendalian Hama
Menjelang pergantian musim pada bulan April – Mei maupun Oktober – November, Aglaonema kesayangan (terlebih bila itu adalah koleksi anda yang berharga) perlu mendapat perawatan khusus. Agalonema mudah terserang kutu kebul, berwarna putih berbentuk seperti kutu kayu biasanya menempel pada bagian batang – daun (pangkal daun) menyebar menuju ujung daun. Efeknya, daun Aglaonema akan berlubang-lubang kecil karena kutu ini menyerap cairan dari daun. Penanganannya, ambil sabun colek untuk cuci piring campurkan dengan air hangat secukupnya (kental) sampai larut, diamkan sampai dingin lalu oleskan pada seluruh daun kemudian diamkan beberapa saat dan bilas dengan air bersih. Kutu kebul ini juga dapat menyerang Aglaonema pada saat sirkulasi udara kurang lancar, sinar matahari sedikit dan keadaan tanaman terlalu kering.
Kutu sisik, menyerang daun berupa bintik-bintik lonjong berwarna coklat. Kutu ini dapat menyebabkan daun kehilangan keindahannya (karena tertutup bintik-bintik coklat seperti “berkarat”) dan menjadi layu pada akhirnya. Penanganannya sama seperti kutu kebul, gunakan sabun colek yang sudah diencerkan kemudian gosok dengan spon secara perlahan ke permukaan daun yang ditempeli kutu sisik. Diamkan beberapa saat kemudian gosok lagi dengan spon bersabun, biasanya kutu akan mulai rontok kemudian bilas dengan air bersih. Hati-hati dalam menggosok supaya jangan sampai lapisan lilin pada daun terkelupas karena daun malah akan segera layu/membusuk. Gunakan spon yang halus, dan jangan menggunakan benda tajam atau kuku tangan untuk mengelupas kutu karena akan merusak lapisan lilin daun.
Pencegahan, semprotkan insektisida setiap bulan sekali dan rutin membersihkan permukaan daun (dengan air bersih saja sudah cukup).
Semprotkan insektisida dan fungisida bergantian secara rutin tiap 2-3 minggu sebagai  tindakan preventif terhadap serangan hama.
LINK SOAL

SUSULAN PAS GANJIL 2020/2021 KELAS X SELASA 15 DESEMBER 2020

  KERJAKAN SOAL SUSULAN PAS SESUAI DENGAN MATA PELAJARAN BELUM KALIAN IKUTI, JANGAN MEMAKAI UCBROWSER JIKA MENGERJAKAN PAS, KARENA NILAI TID...