KELAS DARING
KELAS XI SEMESTER GENAP
2019/2020
SMK NEGERI 2 BAGOR
Nama Kelas : XI ATPH 3
Nama Guru : Agung Priyono, SP.
Judul Materi : Tanaman
Hias ( Aglaonema )
Uraian Materi
1.
Aglaonema
Tahapan stek daun
a).
Siapkan indukan sehat, minimal memiliki 15 daun. Induk sakit atau rusak
membuat risiko kegagalan tinggi.
b). Siapkan peralatan stek, seperti besi tumpul
untuk mengorek akar, pisau tajam—lebih baik jika ujung runcing dan kedua sisi
tajam, serta media dan pot-pot berdiameter 18 cm untuk penanaman.
c). Korek media
menggunakan besi tumpul untuk mencari akar. Jangan angkat tanaman dari media
karena berisiko stres.
d).
Setelah akar didapat, pisahkan bagian
atas tanaman dengan membawa minimal 3 akar. Bonggol bawah sisakan minimal 1
daun. Untuk pemula, 3 daun lebih aman.
e). Hasil pemisahan mirip teknik potong pucuk
f).
Olesi bagian luka di bonggol dan pucuk menggunakan pasta berisi campuran
fungisida, bakterisida, dan hormon perangsang tumbuh. Tujuannya untuk mencegah
risiko busuk akibat serangan cendawan atau bakteri. Hormon perangsang untuk
memicu tumbuhnya akar dan tunas.
g). Pucuk dipecah
lagi menjadi beberapa stekan. Setiap stek terdiri atas 1 ruas daun. Potong
tepat di bagian bawah pelepah daun berikut, tapi jangan sampai mengoyak pelepah
daun yang akan dibawa. Caranya, tusukkan ujung pisau ke bagian tengah batang.
Lalu dorong perlahan 2 sisi pisau yang tajam mengiris batang hingga ke tepi.
Bila tepi batang belum terputus, geser pisau ke bagian itu. Pemotongan dengan
sekali proses lebih baik daripada pisau ditarik keluar-masuk agar batang
terpisah. Oleh karena itu, gunakan pisau dengan lebar mendekati diameter
batang. Untuk pemula stek 2 daun lebih aman
h). Hasil stek 1 dan 2 ruas.
i). Olesi bagian luka menggunakan pasta.
j). Hasil dari perbanyakan dengan stek. Dari 1
induk dengan 15 daun didapat 7 individu baru sebagai calon pabrik penghasil
anakan.
k).
Tanam stek 1 daun dengan posisi tegak lurus supaya tunas yang muncul tumbuh
tegak. Biasanya tunas muncul dari batang atau bagian dalam pelepah daun. Mata
tunas biasanya terletak di pangkal pelepah daun.
l). Tanam stek 2 daun dengan posisi daun
seimbang. Nantinya dari 1 stek 2 daun minimal didapat 2 anakan.
m). Hasil penanaman
dengan perbanyakan sistem stek. Segera siram dan letakkan di tempat ternaungi.
Rawat tanaman seperti biasa, yaitu penyiraman dengan sistem pengabutan setiap
hari, serta penyemprotan vitamin dan pupuk daun. Dosis dan frekuensi pemberian
sesuaikan dengan ajuran di label
n). Setelah 3 bulan, anakan muncul dari setiap
hasil stekan. Setiap stekan mengeluarkan 1—2 anakan. Sementara bonggol bawah
minimal 3 anakan.
0). Pisahkan anakan dan tanam seperti biasa.
Setelah pemisahan anakan pertama, stekan yang sehat—daun asal tanaman induk
yang ikut serta sehat, belum kering dan menguning—masih memproduksi 1 anakan
baru lagi.
p). Dengan cara itu, 3 bulan terhitung awal stek,
dari induk berdaun 15 helai didapat minimal 10anakan. Lewat stek 1 ruas, sang
ratu pun berganda cepat dalam waktu singkat.
4). Pemeliharan Tanaman
Pemeliharan tanaman
meliputi penyiraman, penggantian media, pemupukan dan pengendalian hama dan
penyakit
1)
Penyiraman
Aglaonema dipelihara di tempat yang
teduh dan kelembaban udara yang tinggi sesuai dengan habitat aslinya di hutan
hujan tropis yang jarang terkena sinar matahari secara langsung. Oleh karena
itu, cara terbaik memelihara Aglaonema adalah menggunakan paranet 60 – 75%
untuk menahan sinar ultraviolet dan lebih baik lagi kalau tersedia kolam air (atau
hanya sekedar air mancur) di sekitarnya untuk menjaga kelembaban udara.
Perawatan rutin, siram tanah dengan air 1x sehari (pagi/sore)
dan semprot/kabuntuk daun dengan spray tiap pagi dan sore (jangan terlalu
basah). Pupuk tiap 2 minggu dengan dosis sewajarnya, gunakan pupuk organik bila
memungkinkan untuk menjaga kesuburan tanah/media lebih lama. Bersihkan daun
dengan cairan pembersih khusus daun(atau air saja sudah cukup) secara
rutin(sesuai anjuran yang tertera di kemasan) selain untuk menjaga kecantikan
daun juga berguna untuk menjaga Aglaonema anda tetap sehat(terhindar dari
serangan hama). Tanah/media yang digunakan harus bersifat porus(mudah dialiri
air) agar akar tidak membusuk, gunakan komposisi pakis cacah : sekam bakar :
pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Memasuki musim kemarau, aglaonema
membutuhkan perawatan khusus agar daun-daun tidak rusak atau bahkan mati. Musim
kemarau cuaca sangat panas di siang hari sehingga penguapan sangat tinggi pada
permukaan daun Aglaonema, untuk mengatasi penguapan yang berlebihan ini adalah
dengan menjaga kelembaban. Kelembaban dijaga dengan menyemprotkan air ke
udara sekitar tanaman, bila cukup dana dapat dipasang alat “pengabut” otomatis
yang akan membuat kabut. Solusi lainnya adalah dengan membuat air
mancur(fountain) di sekitar tanaman Aglaonema. Untuk menjaga kelembaban
tanah/media, siram air secukupnya saja(jangan terlalu banyak) namun dengan
frekuensi penyiraman lebih sering.
2). Pengendalian Hama
Menjelang pergantian musim pada bulan
April – Mei maupun Oktober – November, Aglaonema kesayangan (terlebih bila itu
adalah koleksi anda yang berharga) perlu mendapat perawatan khusus. Agalonema
mudah terserang kutu kebul, berwarna putih berbentuk seperti kutu kayu biasanya
menempel pada bagian batang – daun (pangkal daun) menyebar menuju ujung daun.
Efeknya, daun Aglaonema akan berlubang-lubang kecil karena kutu ini menyerap
cairan dari daun. Penanganannya, ambil sabun colek untuk cuci piring campurkan
dengan air hangat secukupnya (kental) sampai larut, diamkan sampai dingin
lalu oleskan pada seluruh daun kemudian diamkan beberapa saat dan bilas
dengan air bersih. Kutu kebul ini juga dapat menyerang Aglaonema pada saat
sirkulasi udara kurang lancar, sinar matahari sedikit dan keadaan tanaman
terlalu kering.
Kutu
sisik, menyerang
daun berupa bintik-bintik lonjong berwarna coklat. Kutu ini dapat menyebabkan
daun kehilangan keindahannya (karena tertutup bintik-bintik coklat seperti
“berkarat”) dan menjadi layu pada akhirnya. Penanganannya sama seperti kutu
kebul, gunakan sabun colek yang sudah diencerkan kemudian gosok dengan spon
secara perlahan ke permukaan daun yang ditempeli kutu sisik. Diamkan beberapa
saat kemudian gosok lagi dengan spon bersabun, biasanya kutu akan mulai rontok
kemudian bilas dengan air bersih. Hati-hati dalam menggosok supaya jangan
sampai lapisan lilin pada daun terkelupas karena daun malah akan segera
layu/membusuk. Gunakan spon yang halus, dan jangan menggunakan benda tajam atau
kuku tangan untuk mengelupas kutu karena akan merusak lapisan lilin daun.
Pencegahan,
semprotkan insektisida setiap bulan sekali dan rutin membersihkan permukaan
daun (dengan air bersih saja sudah cukup).
Semprotkan
insektisida dan fungisida bergantian secara rutin tiap 2-3 minggu sebagai tindakan preventif terhadap serangan hama.
LINK SOAL