KELAS
DARING
KELAS X
SEMESTER GENAP 2019/2020
SMK
NEGERI 2 BAGOR
NAMA KELAS : X ATPH
2 DAN X ATPH 3
NAMA GURU : SANTI
NOVANI,SP.,MM
JUDUL MATERI : CARA
PANEN
MATERI :
a. CARA PANEN
Tingkat dan
perlukaan serta kememaran pada buah yang dipanen dapat dikendalikan dengan
menggunakan teknik pemanenan yang tepat.
Pemanenan buah-buahan secara mekanik belum banyak dilakukan dikarenakan
sejumlah faktor pembatas, seperti tingkat kemasakan buah yang tidak seragam
didalam satu pohon serta bentuk morfologi tanaman yang bervariasi. Oleh karena itu, pada umumnya pemanenan
dilakukan secara manual, yakni dengan metong tangkai buah dengan pisau atau
gunting pangkas. Pemanenan secara manual ini merupakan metode terbaik bila
dipandang dari sudut kualitas buah, karena pemanenan dapat dilakukan secara
selektif terhadap buah-buah yang sudah memasuki matang fisiologis. Dengan demikian, hanya buah-buahan yang telah
memenuhi kriteria panen yang boleh dipetik.
Disamping itu, penanganan buah lebih terkendali karena buah ditangani
satu per satu mulai pemetikan di pohon sampai memasukan dalam keranjang
penampungan di lapangan. Di negara maju
yang telah mengenal mekanisasi pertanianpun pemanenan dengan tangan masih
banyak diterapkan.
Pemanenan dengan
cara menggoyangkan dahan sangat tidak dianjurkan, karena cara ini dapat merusak
struktur tanaman yaitu dahan menjadi pecah dan patah. Selain itu, buah-buah yang berjatuhan dapat
mengalami kememaran akibat jatuh dari tempat yang tinggi. Dengan cara ini juga tidak dapat dilakukan
pemanenan secara selektif, sehingga tidak saja buah-buah yang tua yang jatuh,
tetap buah yang muda pun berjatuhan akibat goncangan yang keras.
Pemanenan
sebaiknya menggunakan alat potong, seperti pisau atau gunting pangkas yang
tajam. Penggunaan alat yang tajam
mengurangi resiko kerusakan pada tangkai buah dan juga dapat mempercepat
pekerjaan sehingga hasil pemanenan per satuan waktu dapat lebih tinggi dengan
kualitas yang lebih baik. Terhadap
buah-buah yang letaknya tinggi, dianjurkan untuk menggunakan tangga guna
menjangkau buah-buahan tersebut.
Di negara-negara
maju, misalnya Australia, dimana tanaman buah-buahan telah diusahakan secara
monokultur, pemanenan dilakukan secara semimekanik. Pada pemanenan mangga, misalnya petani
menggunakan kendaraan roda empat yang dilengkapi dengan 2-4 “tangan“ tempat berdirinya pemetik buah. Pemetikan buah dilakukan oleh tenaga yang
telah terlatih sehingga pekerjaan dilakukan secara selektif dan berlangsung
cepat. Buah yang dipetik selanjutnya
ditempatkan pada ban berjalan (conveyor belt) yang terbuat dari karet
menuju ke tempat mencuci/ memperlakukan buah dengan pestisida dengan
konsentrasi rendah pada kendaraan tersebut.
Dengan demikian, tingkat kememaran buah akibat perlakuan-perlakuan
mekanik dapat dikurangi karena jatuhnya buah adalah ke permukaan air dengan
tingkat benturan yang rendah.
Selanjutnya buah-buah dipindahkan ke bagian lain untuk dikeringkan dengan
cara menyemprotkan udara hangat untuk menguapkan air cucian. Dari bagian ini buah-buahan tersebut
dikeluarkan dan petugas pengemasan sudah siap dengan perangkat pengepakan,
seperti kertas-kertas pembungkus dan kotak-kotak kardus.
Teknik pemetikan produk/hasil pertanian untuk
tiap komoditas berbeda sehingga berbeda pula cara memetiknya, tergantung dari
apa yang akan diambil dari komoditas tersebut.
Komoditas yang diambil daunnya akan berbeda cara memetiknya dengan
komoditas yang diambil umbi atau buahnya.
Table. Cara Pemetikan Berdasarkan Bagian Tanaman
Yang dipetik
No
|
Cara pemetikan
|
Bagian tanaman yang dipetik
|
Jenis tanaman
|
1.
|
Dicabut
|
Daun
|
Bayam,
kangkung, kailan, selada, sawi
|
2.
|
Dipetik
|
Buah
|
Terung,
mentimun, tomat, buncis, semangka, melon, jeruk, labu siem, kacang merah,
kacang panjang, okra, kapri , apel, anggur, kakao, pare, cabai, baby corn dan
pepaya
|
3.
|
Dipetik
|
Daun
|
Teh, tembakau
dan kayu manis
|
4.
|
Dipotong
|
Daun
|
Kangkung dan
bayam
|
5.
|
Dicabut
|
Biji
|
Kacang kedelai
|
6.
|
Dipetik/dipotong
|
Biji
|
Jagung dan padi
|
7.
|
Dipotong
|
Bunga
|
Bunga kol,
brokoli, cengkeh dan turi
|
8.
|
Dicabut
|
Umbi
|
Wortel, lobak,
kentang, kacang tanah, bawang merah, bawang putih, bit dan bawang bombay
|
9.
|
Dicabut
|
Batang
|
Bawang daun
|
10.
|
Dipotong
|
Batang
|
Asparagus dan
rebung bambu
|
11.
|
Dicabut
|
Ubi
|
Singkong, ubi
jalar dan talas (ubi kayu)
|
12.
|
Dicabut
|
Akar
|
Berbagai jenis
tanaman obat-obatan
|
13.
|
Disadap
|
Getah
|
Karet dan damar
|
14.
|
Diambil airnya
|
Nira
|
Kelapa, tebu
dan aren
|
15.
|
Dipetik
|
Tangkai daun
|
Seledri
|
16.
|
Dipotong
|
Kulit batang
|
Rosel
|
Penentuan langkah
tentang teknik panen/petik terbaik didasari atas pertimbangan bentuk dan posisi
hasil tanaman yang akan dipanen/dipetik serta resiko kemungkinan terjadinya
kerusakan terhadap bagian tanaman yang ingin dipertahankan untuk menghasilkan
lagi produk berikutnya, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah
ini.
No
|
Komoditas
|
Teknik panen/petik
|
1.
|
Tomat
|
Petik pilih, menggunakan tangan atau gunting buah, buah yang telah
dipanen/dipetik dimasukkan kedalam bakul dan diangkut ke tempat sortasi
|
2.
|
Kubis
|
Dipotong ± 10 cm diatas permukaan tanah menggunakan sabit/parang atau
dipotong diatas 2 buah daun yang terbawah, dibiarkan dilahan dengan posisi
terbalik untuk menghilangkan air yang ada didalam dan dibalik kembali serta
dibiarkan sampai air menguap semua.
|
3.
|
Kentang
|
Umbi dipanen/dipetik dengan membongkar tanah tempat tumbuh dengan
cangkul/sekop, umbi dijaga dari luka atau cacat akibat alat panen, umbi
dibiarkan beberapa jam dibawah sinar matahari agar tanah yang menempel menjadi
kering atau mudah dihilangkan.
|
4.
|
Wortel
|
Tanah dibongkar memakai cangkul, hindari terjadinya luka-luka pada umbi
sebab luka merupakan tempat yang sangat mudah kena infeksi mikroba pembusuk,
umbi, batang dan daunnya dikumpulkan dan diikat menjadi satu untaian,
pemotongan daun dan akar dilakukan di lahan.
|
5.
|
Kacang panjang
|
Memutar bagian pangkal polong dengan tangan dan memutuskannya dari
tangkainya.
|
6.
|
Bawang putih
|
Mencabut tanaman dengan tangan/menggunakan garpu, bila tanahnya gembur
maka pencabutan tidak terlalu sulit tetapi bila tanahnya memadat dan
batangnya kering sehingga bila dicabut batangnya putus maka dapat digunakan
garpu tanah bedegan dibongkar dan umbinya diambil (sebelum dipanen, tanah
diari terlebih dahulu supaya umbi mudah dicabut).
|
Tabel 6. Teknik Panen/Petik beberapa Tanaman
Perkebunan
No
|
Komoditas
|
Teknik panen/petik
|
1.
|
Kelapa sawit
|
Tandan buah dipotong dengan dodos/egrek bergagang panjang . Sebelum tandan buah dipotong pelepah daun
yang menyangga buah dipotong lebih dahulu, bekas potongan pelepah harus
melengkung menyerupai tapak kuda (miring keluar), pemotongan tandan dekat
pada pangkalnya, setiap tandan yang telah dipanen diberi tanda pada bekas
potongan yang berisi nama pemanen dan tanggal panen. Pelepah daun yang dipotong dari pohonnya
ditumpuk secara teratur pada gawangan (ruangankosong diantara barisan
tanaman) dan ditelungkupkan. Tandan
buah yang dipotong (dipanen) diletakan dipiringan, mengarah ke jalan pikul
(pasar pikul), buah yang lepas (brondolan) diletakkan terpidah dengan
tandannya, tandan yang masih bergagang dipotong sedekat mungkin (mepet)
dengan tandannya, tandan buah dikumpulkan di Tempat Pengumpulan Hasil (TPH)
dan diatur berbaris 5 atau 10.
buah-buah yang lepas ditumpuk atau disatukan terpisah dari tandan,
buah-buah yang lepas harus bersih dari kotoran (tanah dan sampah).
|
Tandan dan buah yang lepas dari TPH diangkut dengan truk/trailer ke
pabrik, pengangkutan harus dilaksanakan secepat-cepatnya.
|
||
2.
|
Kakao
|
Pemetikan dilakukan dengan pisau tajam/gunting dan tidak melukai
batang/cabang yang ditumbuhi buah.
Memotong tangkai buah tepat dibatang/cabang yang ditumbuhi buah.
|
3.
|
Kelapa Hibrida
|
Pemetiknya dapat mempergunakan tangga bambu untuk memanjat pohon atau
membuat tataran yaitu lubang dibatang pohon untuk tempat memanjat atau
mempergunakan galah bambu yang panjang yang dibagian ujunya diberi benda
tajam (pisau/sabit). Di Sumatera
mempergunakan kera/beruk (Macacus nemestrimus) yang sudah terlatih.
|
4.
|
Pala
|
Buah petik langsung dari pohon bila sudah masak petik dan dapat pula
dipetik sewaktu buah-buah berjatuhan, buah yang berjatuhan cepat diambil
karena mudah menjadi sasaran hama bubuk biji (Poecilips Myristicae)
dan cendawan yang dapat mengakibatkan pembusukkan biji/fuli, untuk memetik
buah pada yang letaknya tinggi digunakan galah yang ujungnya dilengkapi
keranjang penampung buah. Buah yang
sudah membelah secepatnya dipetik karena bila ada hujan fulinya mudah
membusuk sehingga mata bijinya ikut rusak dan mudah diserang lapuk.
|
5.
|
Tembakau
|
Menebang batan tanaman dengan daun-daunnya tepat pada pangkal batang atau
memetik daun-daunnya saja tanpa menebang batangnnya. Pemtikan daun tembakau yang tergolong
cerutu, sigaret dan pipa dilakukan dengan cara pungut daun, pemetikan daun
dilakukan per lembar menurut tingkat kemasakannya dan letaknya pada
batang. Pemetikan dilakukan terhadap
daun-daun yang masak lebih dulu, yang belum masak ditinggalkan untuk dipetik
pada waktu berikutnnya.
|
6.
|
Lada
|
Lada hitam dipetik pada waktu kulitnya sudah menguning dan malai dipetik
sekaligus sedangkan lada putih dipetik pada waktu kulit berwarna merah yang
dipetik buahnya bukan malainya.
|
7.
|
Cengkeh
|
Bunga yang telah atang petik dipetik dengan cara memutukan tangkai bunga
dengan kuku diatas sepasang daun yang terakhir (menggunakan tanggan
/steger/tiang-tiang bambu berpalang).
|
8.
|
Kopi
|
Buah kopi dipetik satu persatu dengan menggunakan tangan dan dimasukkan
kedalam keranjang atau tas yang terbuat dari daun pandan, setelah keranjang
penuh buah kopi lalu dimasukkan kedalam karung. Buah yang berwarna merah, hijau dan hitam
dimasukkan kedalam karung yang berlainan.
|
Bagian-bagian
tanaman yang dipetik sebagai hasil pertanian tersebut berbeda-beda sifatnya,
baik sifat kimiawi, fisik, khemis, phisis dan fisiologisnya, akan tetapi
tiap-tiap jenis hasil pertanian seperti sesama daun, sesama umbi dan sebagainya
mempunyai sifat-sifat umum yang mempunyai persamaan dan perbedaan yang
disebabkan oleh beberapa factor yaitu struktur anatomi, komposisi kimia, iklim,
tempat tumbuh dan jenis suatu tanaman penghasil serta daerah penanamannya.
Table . Teknik Panen/Petik bebarapa Tanaman
Buah-buahan
No
|
Komoditas
|
Teknik panen/petik
|
1.
|
Mangga arum manis
|
Petik pilih menggunakan gunung bambu yang dilengkapi pengait buah dan
dipotong diatas absisi.
|
2.
|
Jeruk keprok (Punten)
|
Panen menggunakan gunting pangkas/buah dengan mengikutkan 1-2 cm tangkai
dari pangkal buah dan buah diletakkan ditempat yang teduh serta dingin.
|
3.
|
Pisang
|
Panen dengan memotong tandan buah dan diletakkan secara terbalik (bekas
potongan tandan dibawah). Bekas
potongan ditutup dengan daun kering/koran dan menggunakan daun pisang sebagai
pelindung.
|
4.
|
Salak
|
Panen dengan memotong tandak buah, dimasukan kedalam keranjang
bambu/plastik dan diletakkan ditempat teduh.
|
5.
|
Apel
|
Panen dengan petik langsung, ditempatkan dalam keranjang yang dilapisi
bekas karung plastik atau pemetik membawa kantong bekas karung plastik
kapasitas 5-10 kg dan ditampung sementara pada peti kayu kapasitas 60-70 kg.
|
6.
|
Nenas
|
Panen bertahap dengan tangan satu persatu menggunakan pisau, daun dan
cabang dibawah buah dan tangkai disisakan 6 cm atau lebih.
|
7.
|
Anggur
|
Panen menggunakan gunting dengan memotong tandan buah beserta tangkainya
cukup panjang, dikumpulkan dalam wadah yang tidak terlalu dalam, kapasitas
3-6 kg. Wadah dilapisi kertas/plastik
dan buah diletakkan ditempat yang teduh/diruangan.
|
8.
|
Jambu air (camplong)
|
Petik secara manual (dengan tangan) dan ditempatkan ditempat yang bersih
dan teduh.
|
9.
|
Pepaya dampit/Thailand
|
Panen buah diusahakan tidak boleh sekaligus, diletakan ditempat yang
bersih dan teduh serta dibiarkan getah mengering.
|
10.
|
Durian
|
Sebulan sebelum matang, buah diikat dengan tali plastik (agar tangkai
buah yang terlepas dari batang/ranting pohon tetap menggantung pada tali
sehingga buah dapat diambil dalam keadaan utuh). Buah yang baru dipetik jangan dijatuhkan
langsung ke tanah tetapi diturunkan dalam keranjang dengan cara dikerik
pelan-pelan, setelah terkumpul dibawah buah disortir berdasarkan ukuran besar
kecilnya buah dan dibedakan berdasarkan letak batang tempat buah tersebut
tumbuh, buah-buah yang sudah masak dipisah dan segera dipasarkan.
|
Tabel 5. Teknik
Panen/Petik beberapa Tanaman Pangan dan Palawija
No
|
Komoditas
|
Teknik panen/petik
|
1.
|
Padi
|
Tangkai bulir padi dipotong dengan ani-ani satu persatu sepanjang 20-30
cm untuk padi jenis buah atau 2-5 cm untuk padi cere. Panen dengan cara ini baik untuk padi benih
sebab dapat dipilih padi yang sudah masak, sebaliknya kurang ekonomis untuk
padi konsumsi karena ongkos terlalu besar.
Apabila menggunakan sabit bulir padi dipotong sepanjang ± 20-30 cm
diatas tanah, bulir padi beserta batangnya ditumpuk diatas tikar/tanah yang
sudah keraskan. Apabila menggunakan
mesin, tangkai bulir padi dipotong dan diikat dengan rapih, ikatan padi
ditinggalkan dilapangan, pemungutan untaian padi dikerjakan dengan tenaga
manusia atau dengan mesin pemungut.
|
2.
|
Ketela pohon
|
Tanah dibongkar memakai cangkul/sekop untuk tanah yang ringan dan gembur
dapat mencabutnya dengan tangan apabila pencabutan sulit dilakukan dengan
tangan dapat dilakukan dengan menggunakan tongkat bambu dan kayu serta seutas
tali dengan cara tali diikatkan/dibelitkan pada pangkal batang, tongkat
dimasukkan kedalam kalungan tali tersebut, ujung tongkat yang satu diletakkan
diatas tanah sedang ujung
|
No
|
Komoditas
|
Teknik panen/petik
|
|
|
Lainnya diangkat tinggi-tinggi sampai umbi
tercabut. Apabila akan terus diproses
maka umbi dipisahkan dari batangnya dengan pisau tetapi bila tidak langsung
diproses pada hari itu maka lebih baik pemisahan ditangguhkan.
|
3.
|
Jagung
|
Buah (tongkol) dipegang dengan tangan kanan
dan tangan kiri memegang batang jagung, buah dipatahkan dengan memutar kearah
bawah/memotong dengan menggunakan sabit/pisau, selain sebagai pemotong,
sabit/pisau berfungsi sebagai pengupas kelobot jagung.
|
4.
|
Sorghum
|
Malai buah sorghum dipotong dengan
menggunakan sabit ± 20 cm panjang tangkai, diikat dan dimasukan kedalam
keranjang dan diangkut ke tempat perontokan.
|
5.
|
Kacang tanah
|
Mencabut batang dengan tangan, polong
tertinggal dalam tanah diambil dengan sekop dengan cara membongkar tanahnya
(catatan : dua hari sebelum panen, lahan diairi lebih dahulu supaya tanahnya
gembur)
|
6.
|
Kedelai
|
Batangnya langsung dicabut atau dengan cara
memotong batang kedelai menggunakan sabit, batang kedelai dijemur ditempat
pengeringan atau dilahan diatas tikar bambu atau tanah yang telah dikeraskan.
|
LEMBAR KERJA
Memanen produk sayuran
daun
Pendahuluan
Pemanenan suatu produk
akan menentukan kualitas produk oleh karena pemanenan harus dilakukan secara
benar sesuai ketentuan-ketentuan/standar. Faktor yang harus diperhatikan dalam
memanen adalah: umur panen apakah sudah tepat belum, cara memanen.
Tujuan
Kegiatan ini bertujuan agar peserta didik
mampu melakukan pemanenan dengan baik
dan benar
Alat dan bahan
Gunting
Keranjang
Timbangan
Tanaman siap panen
Keselamatan
Kerja
· Penggunaan gunting harus hati-hati
· Dalam pemetikan buah harus sesuai kreteria
Langkah Kerja
(1). Amati sayuran siap panen sesuai kriteria
(2). Petik pilih, menggunakan tangan atau gunting ,
(3). sayuran yang telah
dipanen/dipetik dimasukkan kedalam keranjang/bakul dan diangkut ke tempat
sortasi
(4). Timbang hasil panen
(5). Catat hasil panen dan jumlah tanaman yang
dipanen
5. Lakukan praktek di rumah dan vidiokan kirim ke
email novanisanti61@gmail.com dengan petunjuk berikut,bentuk kelompok
dengan jarak rumah yg terdekat,kirim dalam bentuk video sederhana.