KELAS
DARING
KELAS X
SEMESTER GENAP 2019/2020
SMK
NEGERI 2 BAGOR
NAMA KELAS : X TB 1, X PERHOTELAN 3, X TB 2, X
PERHOTELAN 2, X ALSINTAN
NAMA GURU : SITI AMBARUKMI, SE
JUDUL MATERI : Evaluasi seni
MATERI :
EVALUASI SENI
Pengertian
Kritik Seni
1.
Definisi
Kritik Seni
Kritik seni merupakan kegiatan
menanggapi karya seni untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya
seni. Kekurangan dan kelebihan itu digunakan untuk menilai kualitas dari sebuah
karya. Seseorang yang melakukan sebuah kritik terhadap karya seni dn budaya
orang lain maupun dirinya sendiri disebut kritikus.
Ada pula definisi kritik seni menurut beberapa ahli yaitu sebagai berikut:
a.
Jhon Dewey
Jhon dewey memandang kritik seni tidak perlu sampai padakeputusan
nilai, sebab dengan adanya deskripsi yang lengkap beserta pembahasannya
dipandang sudah mencukupi bagi penangkapan makna estetika suatu kaya.
b.
Flaccius
Pandangan flaccius terhadap kritik seni adalah bahwa kritik
sebagai suatu studi rinci dan apresiatif dengan analisis cendekia atas suatu
karya disertai tafsir beserta alasan alasannya.
2.
Landasan
dalam Melakukan Kritik Seni
Dalam menyampaikkan kritik, harus
memperhatikan beberapa landasan yang haru ada sebelum memperhatikkan kritikkan,
yaitu sebagai berikut.
a.
Pengalaman yang cukup dalam matri
kritik.
b.
Keilmuan dan pengetahuan yang relevan
c.
Menguasai penerapan metode kritik
yang tepat
d.
Menguasai media kritik. Seni
berkomunikasi harus dikuasai oleh kritikus, agar kritik yang disampaikkan dapat
tepat sasaran.
3.
Jenis
Kritik Seni
Ada 4 jenis kritik seni, yaitu
sebagai berikut:
a.
Kritik Jurnalistik. Tipe kritik ini
ditulis untuk para pembaca surat kabar dan majalah atau disampaikkan secara
terbuka. Tujuannya memberikkan informasi mengenai berbagai peristiwa dalam
dunia kesenian.
b.
Kritik prdagogis. Tipe kritik ini
diterapkan dalam kegiatan proses belajar mengajar di lembaga pendidikan
kesenian. Tujuannya adalah untuk mengembangkan bakat dan potensi artistik
estetik siswa agar siswa dapat memiliki kemampuan mengenali bakat dan
potensinya.
c.
Kritik ilmiah atau akademi. Kritik
ini dilakukan dengan cara pengkajian
nilai seni secara,luas, mendalam, dan
juga sistematis, baik dalam menganalisis maupun mengkaji banding kesejarahan
critical judgment.
d.
Kritik populer. Tipe kritik ini
adalah suau gelaja umum dan kebanyakan dihasilkan oleh para kritikus yang tidak
ahli.
4.
Bentuk
Kritik Seni
Pendekatan kritik seni rupa
berdasarkan titik tolak atau landasan yang digunakan, pendekatan kritik seni
dibagi menjadi 3, yaitu:
a.
Pendekatan formalistik. Dimana kritik
deni formalistik mengasumsikan bahwa kehidupan seni mempunyai dunia sendiri,
artinya terlepas dari realitas kehidupan kesehian yang kita alami.
b.
Pendekatan ekspresivisme. Teori ini
menganggap karya seni sebagai karya seni sebagai ekspresi perasaan manusia. Kritik
ekspresivisme ini menentukkan kadar keberhasilan seni atas kemampuan
membangkitkan emosi secara efektif, intensif, dan penuh gairah.
c.
Pendekatan instrumentalistis. Teori
ini instrumentalistis menganggap seni sebagai sarana untuk memajukandan
mengembangkan tujuan moral, agama, politik, dan berbagai tujuan psikologis
dalam kesenian.
5.
Fungsi
Kritik Seni
Fungsi utama dari kritik seni adalah menjembatani presepsi
dan apresiasi karya seni rupa antara seniman, karya, dan penikmat. Kritik seni
juga bisa digunakan untuk pendeteksi kelemahan, mengupas kedalaman, serta
membangun kekurangan. Kritik juga digunakan untuk mengangkat karya seniman yang
belum terkenal muncul kepermukaan.
Berdasarkan segi
fungsinya kritikus dapat berfungsi sebagai :
1.
Jembatan komunikasi antara seniman
yang selalu dituntut kreativitasnya dan pengamat yang sering mengalami hambatan
dalam mengapresiasi
2.
Alat ukur prestasi seniman
3.
Pengapresiasi yang berkadar kemampuan
lebih tinggi dari kebanyakan pengamat lain
Menurut Sudarmaji melihat kritik
mempunyai 2 buah fungsi yaitu ;
1.
Pemberitahuan ada penyuguhan seni
2.
Fungsi tak langsung dan pembicaraan
suatu gejala
LINK TUGAS