KELAS DARING
KELAS XI SEMESTER GENAP 2019/2020
SMK NEGERI 2 BAGOR
DIET PENDERITA DIABETES MELLITUS
A.
Diabetes Mellitus (DM)
Adalah
penyakit gangguan metabolik yang terjadi secara kronis atau menahun dan termasuk dalam golongan hyperglikemia atau
kandungan gula darah di atas normal (gula darah normal adalah 80-120 mg/dl).
Sering juga disebut dengan penyakit gula atau kencing manis.
Diabetes
Mellitus terjadi karena tubuh tidak mempunyai hormone insulin yang cukup akibat
gangguan sekresi insulin, hormone insulin yang tidak bekerja sebagai mana
mestinya atau keduanya. Penyakit ini ditandai dengan munculnya gejala khas,
yaitu polyphagia, polydipsia dan polyuria serta sebagian mengalami kehilangan
berat badan. DM yang tidak terkontrol dapat menyebabkan beberapa komplikasi
seperti kerusakan mata, ginjal, pembuliuh darah, saraf dan jantung.
B.
Klasifikasi Diabetes Mellitus
American
Diabetes Association (ADA) membagi jenis DM berdasarkan penyebabnya.
Klasifikasi DM berdasarkan etiologinya adalah
1. Diabetes
Mellitus tipe 1
DM ini terjadi karena kerusakan atau
destruksi sel beta di pancreas. Kerusakan ini berakibat pada keadaan defisiensi
atau kekurangan insulin yang terjadi secara absolut. Penyebab dari kerusakan
sel beta antara lain adala autoimun dan idiopatik.
2. Diabetes
Mellitus tipe 2
DM ini disebabkan oleh resistensi
insulin. Insulin yang diproduksi tidak bekerja dengan maksimal sehingga
menyebabkan kadar gula darah dalam tubuh tinggi (hiperglikemia). Defisiensi
atau kekurangan insulin juga dapat terjadi secara relatif pada penderita DM
tipe 2 dan sangat mungkin untuk menjadi defisiensi insulin absolut.
3. Diabetes
Mellitus tipe lain
Penyebab DM tipe ini sangat
bervariasi. DM tipe ini dapat disebabkan oleh defek (rusak) genetik fungsi sel
beta, defek genetik kerja insulin, penyakit eksokrin pancreas, endokrinopati
pancreas, obat, zat kimia, infeksi, kelainan imunologi dan sindrom genetik lain
yang berkaitan dengan DM.
4. Diabetes
Mellitus Gestastional
DM tipe ini terjadi pada saat
kehamilan sedang berlangsung. Keadaan ini biasa terjadi pada saat 24 minggu
usia kehamilan dan sebagian penderita akan kembali normal setelah melahirkan.
C.
Gejala Diabetes Mellitus
Penyakit
DM dapat menimbulkan berbagai gejala pada penderita. Gejala yang muncul pada
penderita DM sangat bervariasi antara satu penderita dengan penderita lainnya,
bahkan ada penderita DM yang tidak menunjukkan gejala khas penyakit DM sampai
kurun waktu tertentu. Gejala-gejala tersebut telah dikategorikan menjadi gejala
akut dan gejala kronis.
Gejala-gejala
penyakit DM antara lain
1. Polydipsia
/ haus terus menerus
2. Polyfagia
/ lapar terus menerus
3. Polyuria
/ sering kencing
4. Badan
lemas / sering mengantuk
D.
Diagnosis DM
Keluhan
dan gejala DM yang muncul pada seseorang dapat membantu dalam mendiagnosis DM.
Seseorang dengan keluhan klasik DM (poliuria, polidipsia, poliphagia) dan
keluhan lain seperti lemas, kesemutan, gatal, pandangan kabur dan disfungsi
ereksi dapat dicurigai menderita DM. Kriteria diagnosis DM adalah sebagai
berikut
·
Pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥ 126
mg/dl. Puasa adalah kondisi tidak ada asupan kalori minimal 8 jam.
·
Pemeriksaan glukosa plasma ≥ 200 mg/dl
2-jam setelah Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) dengan beban glukosa 75 mg.
·
Pemeriksaan glukosa plasma sewaktu ≥ 200
mg/dl dengan keluhan klasik.
·
Pemeriksaan HbA1c ≥ 6,5 % dengan
menggunakan metode yang terstandarisasi oleh National Glycohaemoglobin
Standarization Program (NGSP). Catatan untuk diagnosis berdasarkan HbA1c, tidak
semua laboratorium di Indonesia memenuhi standar NGSP, sehingga harus hati-hati
dalam membuat interpretasi.
Soal