KELAS DARING
KELAS XI SEMESTER GENAP 2019/2020
SMK NEGERI 2 BAGOR
MAPEL : Agribisnis Tanaman Hias
Nama
Guru : Damayanti
Ratnasari
Kelas : Xl ATPH
1
Hari/Tgl : Senin dan Selasa/
27,28 April 2020
Pengairan
Pemberian air dimaksudkan untuk mensuplai
kebutuhan air untuk proses fisiologis tanaman dan menjaga stabilitas suhu serta
kelembaban media dan lingkungan tanam. Pemberian air pada tanaman krisan sangat
dianjurkan tidak berlebihan hingga lahan pertanaman menjadi tergenang. Kondisi
anaerob akibat tergenang dapat menyebabkan akar kesulitan untuk bernafas dan
dapat menyebabkan kematian tanaman. Sebaliknya, kekurangan air atau distribusi
air yang tidak merata pada tempat tumbuh tanaman dapat mempengaruhi kualitas
pertumbuhan tanaman. Gejala visual yang terlihat bila tanaman kekurangan air
adalah vigor tanaman yang lemah dan pertumbuhan batang yang terhambat. Bila
keadaan ini berlanjut pada saat periode inisiasi bunga, maka proses pembentukan
bunga dapat terhambat dan perkembangan Bunga menjadi tidak merata.Pengairan
yang paling baik adalah pada pagi atau sore hari, pengairan dilakukan kontinu
1-2 kali sehari, tergantung cuaca atau medium tumbuh. Pengairan dilakukan
dengan cara pengkabutan/sprinkler atau sistem irigasi tetes hingga tanah basah.
Pengaturan hari penyinaran
Seperti yang telah dijelaskan pada
bab sebelumnya, krisan tergolong tanaman berhari pendek fakultatif
(Facultative-Short Day Plant). Dengan dasar karakteristik tanaman krisan
tersebut, maka untuk memperoleh tinggi standar tanaman (panjang tangkai bunga)
pada bunga potong, tanaman krisan dipelihara/dipertahankan pada fase vegetatif
selama waktu tertentu agar tumbuh hingga mencapai tinggi tertentu dengan
aplikasi pemberian cahaya lampu tambahan (untuk menambah panjang hari yang diterimatanaman)
Pemberian hari panjang untuk produksi
bibit, dimulai pada hari penanaman dan selanjutnya setiap hari hingga tanaman
induk tidak produktif menghasilkan stek atau bila mutu stek yang dihasilkan
menurun dan keragaan tanaman induk yang bersangkutan tidak dapat diperbaiki
lagi (sekitar 21 minggu setelah tanam). Untuk pertanaman bunga potong, kondisi
hari panjang diberikan selama 30 – 40 hari tergantung jenis dan varietas atau
hingga tanaman telah mencapai tinggi 50-55 cm.Pemberian cahaya tambahan selama
fase vegetatif dapat dilakukan dengan metode nite-break (siklik). Metode siklik
ini menurut Maaswinkel dan Sulyo (2004), dianjurkan menggunakan pola 10-20×6
(10 menit lampu menyala diikuti 20 menit lampu dimatikan dalam satu siklus).
atau penyinaran terus menerus selama 3 – 5 jam tergantung varietas yang ditanam
(Langton, 1987; Honrridge dan Cockshuull, 1989)
Pertumbuhan bunga krisan berbeda ketika
terkena cahaya dan tidak. Tanaman krisan dapat mengalami pertumbuhan bunga yang
tidak seragam akibat interupsi cahaya di antara fase gelap pada periode hari
pendek.Sehubungan dengan sensitifitas tanaman krisan terhadap cahaya,
keberadaan cahaya di antara fase gelap ini pun perlu mendapat perhatian.
Hicklenton (1984) mengemukakan bahwa keberadaan terang (cahaya) di antara fase
gelap selama induksi pembungaan (hari pendek) akan mempengaruhi pertumbuhan
bunga. Cabang baru bunga akan tumbuh dengan waktu yang tidak bersamaan dan
muncul dari segmen tanaman bagian tengah atau bawah tanaman (over branching).
Selain akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan bunga yang muncul dari
perubahan pertumbuhan apikal, kemunculan bakal bunga ini dapat mengurangi
bentuk dan mutu fisik bunga potong (Maaswinkel dan Sulyo, 2004).