Minggu, 19 April 2020

ATB KELAS XI ( MELAKSANAKAN PEMBUKUAN USAHA TANAMAN BUAH SEMUSIM, ANA KUSMA SANTI, SE )


KELAS DARING
KELAS XI SEMESTER GENAP 2019/2020
SMK NEGERI 2 BAGOR

NAMA KELAS         :    XI ATPH 
NAMA GURU          :    ANA KUSMA SANTI
JUDUL MATERI      :    KEGIATAN PEMBELAJARAN 16. MELAKSANAKAN PEMBUKUAN USAHA TANAMAN BUAH SEMUSIM

MATERI                   :
1.    Buku kegiatan usaha
Pencatatan usaha sendiri merupakan serangkaian kegiatan untuk mencatat semua aktivitas usaha yang dapat digunakan sebagai bahan laporan yang dapat kita tuangkan ke dalam “Buku kegiatan usaha tanaman buah”, sementara itu Pembukuan usaha merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam mencatat semua perubahan atau transaksi yang telah dilakukan  baik menyangkut uang atau barang-barang berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan guna kelancaran usaha tersebut dan dapat kita tuangkan ke dalam “buku laporan keuangan usaha tanaman buah”.
Macam-macam Pencatatan laporan keuangan Usaha
a.    Pencatatan Data Inventaris, yakni mencatat seluruh inventaris yang dimiliki suatu perusahaan agribisnis pada waktu tertentu; menilai masing-masing inventaris untuk membantu dalam menetapkan kekayaan (assets) dan hutang (leabilities); membandingkan nilai inventaris pada awal; sebagai bahan untuk membuat pencatatan neraca (balance sheet) untuk laporan  keuangan usaha.
b.    Pencatatan Data Produksi, merupakan mencatat kegiatan-kegiatan dalam proses produksi,  yaitu: tenaga kerja yg digunakan; jumlah produksi; bagian produksi yang dikonsumsi sendiri dan membandingkan jumlah produksi saat ini dengan tahun-tahun sebelumnya. Produksi usaha pertaninan selalu dicatat dalam satuan. Pencatatan dalam bentuk fisik merupakan ciri dari catatan ini yang menunjukkan jumlah produksi; jumlah bahan / sarana produksi yang digunakan serta memberikan keterangan untuk persiapan suatu perencanaan usaha. Dalam jangka pendek, catatan produksi ini sangat penting untuk memilih tanaman / ternak / komoditi apa yang baik untuk pengembangan usaha.
Beberapa Jenis Pencatatan Agribisnis Tanaman Buah antara lain :
1)    Catatan Produksi Tanaman.yang dicatat dalam buku sederhana tentang jenis komoditi, lahan/tempat, biaya produksi/input & produksi/output.
2)    Catatan Pengolahan Tanah yang mencatat tentang waktu, alat,  tenaga kerja dan biaya-biaya  yang dikeluarkan.
3)    Catatan Tenaga Kerja yang dapat dibuat harian, jumlah tenaga kerja, jenis (Laki-laki, perempuan, anak-anak), biaya tenaga kerja (keluarga / upahan)      dan peralatan yang digunakan.
4)    Catatan Pemakaian Produksi Usaha berisi catatan pembelian & penjualan produksi usaha, jumlah pemakaian. Perubahan pada inventaris perlu tercatat dengan baik.
c.     Pencatatan Data Keuangan
Macam-Macam Pencatatan Data Keuangan adalah:
1)    Catatan bukti transaksi bisnis, merupakan dokumen asli bahan utama berupa slip atau bukti-bukti penjualan; penerimaan; cek; faktur-faktur; kartu jam kerja; rekening
2)    Jurnal, adalah catatan semua transaksi bisnis dalam urutan kronologis, perkiraan berjalan (running account) dari transaksi kegiatan sehari-hari (tabel 17.1). Disebut juga sebagai catatan awal untuk    bisnis (book of original entry).
Tabel 17.1. Contoh Buku Jurnal
Tgl/bulan
Keterangan
Kode rekening
Debet
Kredit






3)    Buku Besar , disebut juga perkiraan / rekening (account).  Perkiraan adalah: catatan terpisah untuk setiap kategori informasi, misal: mengenai aktiva (assets); kewajiban/ asiva (leabilities); informasi tentang pendapatan (revenue) (tabel 17.2). Pemindahan dari jurnal ke buku besar disebut pemprosesan (posting).
Tabel 17.2 Contoh Buku Besar
Tgl/bln
Keterangan
Ref
JUmlah
Tgl/bln
Keterangan
Ref
Jumlah


xx


Xx


xx


Xx
Jumlah
xxx
Jumlah
Xxx
2.    Buku keuangan usaha
a.    Neraca, merupakan ikhtisar dari semua hak milik hutang dan penanaman modal yang telah dilakukan oleh pemilik dalam bisnis. Neraca terdiri dari 3 komponen, yaitu: komponen yang menggambarkan kekayaan (assets/aktiva); yg menggambarkan semua hutang (leabilities / pasiva); selisih antara kekayaan dan hutang (nilai bersih / saldo).
1)    Assets lebih besar dari hutang : saldo positif dan merupakan kekayaan bersih perusahaan (owner’s equity).
2)    Hutang lebih besar dari assets : maka nilai bersih disebut saldo negatif (perusahaan defisit).
3)    Saldo disimpan disebelah neraca yang jumlahnya lebih kecil,untuk menjadikan neraca seimbang.
b.    Bentuk neraca
1)    Bentuk Staffel  (satu halaman), dimana daftar harta (kekayaan), hutang  dan  modal  tersusun secara berurutan dari atas kebawah.
Tabel  17.3 Contoh Bentuk Staffel
No.
Keterangan
Debit
Kredit

  1.  
Aktiva lancer
xx


  1.  
Piutang jangka pendek
xx


  1.  
Piutang jangka panjang
xx


  1.  
Aktiva tetap bergerak
xx


  1.  
Aktiva tetap tidak bergerak
xx


  1.  
Hutang jangka Pendek

xx

  1.  
Hutang jangka panjang

xx

  1.  
Modal

xx

Jumlah *
xxxx
xxxx
* Keterangan Jumlah Debit dan kredit harus sama
2)    Bentuk Skontro (dua halaman), dimana daftar harta (kekayaan) sebelah kiri / debet, daftar hutang dan modal di sebelah kanan/ kredit. Bentuk skontro sama yang dicontohkan pada buku besar (Tabel 17.2)
c.     Laporan Laba-rugi, adalah ringkasan dari semua penerimaan ditambah   keuntungan dikurangi semua pengeluaran ditambah kerugian, sama dengan pendapatan bersih / kerugian bersih dalam jangka waktu tertentu (Tabel 17.4). Laba merupakan tolok ukur utama atas efisiensi manajemen.
Tabel 17.4 Contoh Bentuk Laporan Laba Rugi
Nomor Rekening
Keterangan
Jumlah
800
Pendapatan



800.2 Penjualan buah semangka

63.000.000,-
900
Beban/Biaya



900.1 Benih semangka
  4.300.000,-


900.2 Biaya saprotan
11.000.000,-


900.3 Biaya tenaga kerja
11.540.000,-


900.4 Biaya promosi
  1.500.000,-


900.5 Biaya lain-lain
  3.000.000,-


Total Biaya Operasioanl

31.340.000,-
Pendapatan Bersih sebelum pajak

31.660.000,-
d.    Laporan arus tunai,
1)    Arus masuk tunai
Sumber berasal dari hasil-hasil penjualan produk dan bantuan pemerintah (dana subsidi); hasil penjualan barang-barang produksi; pendapatan dari sumber luar pertanian seperti: bunga modal, deviden; penjualan kertas berharga (saham, obligasi); pinjaman  dan   modal milik pribadi dari luar perusahaan agribisnis.
2)    Arus keluar tunai .
Sumber berasal dari biaya operasional; investasi modal seperti:    pembelian tanah dan bangunan dsb; pembelian kertas-kertas berharga; pembayaran hutang usaha; pengeluaran uang tunai untuk konsumsi (prive), pajak,   pembayaran deviden, bunga; penarikan modal milik pribadi untuk   hadiah dan liburan,dsb. Pencatatan transaksi usaha adalah kegiatan mencatat setiap transaksi yang berhubungan dengan lalu lintas keuangan/aktifitas usaha. Transaksi yang perlu dicatat adalah transaksi yang berhubungan dengan kas, pembelian (tunai dan kredit), penjualan (tunai dan kredit), piutang, dan hutang. Mencatat setiap transaksi yang terjadi sangat penting sebagai bahan untuk menyusun laporan keuangan. Tentunya setiap transaksi juga harus disertai bukti transaksi, sebagai bukti bahwa transaksi tersebut benar benar terjadi dan bukan karangan semata. Lebih jauh dari itu, kebiasaan untuk mengumpulkan, menyimpan dan mengelompokkan bukti transaksi (kwitansi, faktur, nota penjualan dan nota pembelian) secara tertib akan membentuk kedisiplinan mereka untuk siap menghadapi kondisi “upgrade” usaha. Sebagai contoh; Jika terjadi penjualan tunai, maka jurnal yang dimaksud adalah mencatat di kolom penerimaan (debet) buku kas, dan imbangannya mencatat nilai yang sama pada buku penjualan tunai
Tabel 17.5  Contoh Buku Kas
Tgl
Jenis Trasaksi
Ref.
(kode nota)
Penerimaan (Debet)
Pengeluaran (Kredit)
Saldo
1 Mei
2013
Modal awal



50.000.000
3 Agust
2013
Pemasukan (Hasil panen)

34.000.000

84.000.000
5 Mei
2013
Biaya produksi


25.000.000
59.000.000
Jumlah



59.000.000

Yang dicatat pada buku kas adalah transaksi yang mengakibatkan uang tunai bertambah atau berkurang. Dengan format seperti ini, dapat dilihat posisi kas (uang tunai) yang dimiliki, atau seharusnya dimiliki, secara cepat dan tepat dengan melihat kolom saldo dari pencatatan transaksi terakhir. Dari sisi pembentukan nilai-nilai kedisiplinan dan fokus pada bisnis, buku kas ini dapat berfungsi sebagai kontrol dalam mengendalikan pemakaian uang tunai agar dapat digunakan secara efektif dengan melihat item-item dalam penerimaan dan pengeluarannya.
e.    Pentingnya pembukuan 
Laporan keuangan sangat penting sekali bagi pemilik usaha untuk mengetahui kondisi keuangan usahanya. Laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji tetapi digunakan juga sebagai dasar  untuk dapat  menentukan dan menilai  posisi keuangan usaha. Selain itu laporan keuangan juga berfungsi untuk dilakukannya analisa oleh pihak-pihak yang terkait seperti : pemilik usaha,kreditur dalam pengambilan keputusan untuk menentukan perencanaan-perencanaan yang akan menguntungkan dan memajukan usaha. Maka dengan ini laporan keuangan sangatlah penting untuk diperhatikan. Laporan keuangan pada umumnya adalah proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan  dengan pihak-pihak yang berkepentingan  dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.
f.      Proses pembukuan keuangan
Proses pembukuan keuangan diawali dari proses :
1)    Proses Mengklarifikasi transaksi
Pada tahap ini dilakukannya suatu pembagian transaksi suatu organisasi  atau perusahaan ke dalam jenis-jenis tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Contohnya adalah pembagian transaksi yang masuk ke dalam penjualan, pembelian, pengeluaran kas, penerimaan kas dan lainnya.
2)    Proses mencatat dan merangkum
Setelah melakukan pengklarifikasian data selanjutnya adalah melakukan pencatatan. Memasukan transaksi ke dalam jurnal yang tepat dan benar sesuai dengan urutan kejadian transaksi. Sumber- sumber yang dapat dijadikan bukti seperti : bon, bill, nota,  struk dan lain sebagainya. Setelah transaksi diinput dalam jurnal selanjutnya memasukan jurnal dalam buku besar secara berkala. 
3)    Proses Penginterpretasikan dan melaporkan
Setelah kedua proses dijalankan, maka proses terakhir adalah membuat kesimpulan dari kegiatan atau pelaporan  keuangan sebelumnya. Dari informasi laporan keuangan, seseorang dapat mengetahui apa yang terjadi pada perusahaan, apakah sudah sesuai dengan tujuan perusahaan dan informasi tersebut dapat menjadi acuan atau pedoman bagi managemen untuk pengambilan keputusan.
g.    Tips cara praktis dalam pembukuan
1)     Melakukan Penyusunan Proyeksi arus kas sebelum memulai usaha. 
Hal ini bisa digunakan untuk melihat prospek dari usaha tersebut dan juga mempersiapkan cadangan modal usaha yang lebih besar dari asumsi modal yang dibutuhkan dalam proyeksi aliran kas tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tak terduga dalam perjalanan bisnis usaha anda.
2)     Pencatatan transaksi harus selalu dilakukan (update).
Pencatatan transaksi harus selalu dilakukan setiap kejadiaanya dan tidak boleh melewatkan satu transaksi untuk dicatat. Jika hal ini dilakukan informasi mengenai aktifitas usaha bisa didapat. 
3)     Membuat dan mempersiapkan 2 buku, yaitu buku pengeluaran dan buku pemasukan. Cara ini yang paling mudah dalam melihat posisi keuangan.
4)     Tidak mencampur keuangan perusahaan dengan keuangan pribadi.
Termasuk diantaranya pembedaan atau pemisahaan rekening perusahaan dengan rekening pribadi. Sekecil apapun perusahaan anda, jangan mencampur adukan seluruh aktivitas keuangan perusahaan dengan pribadi. Hal ini dilakukan agar informasi keuangan perusahaan menggambarkan aktivitas keuangan perusahaan yang sesungguhnya.
5)     Setiap transaksi yang tercatat harus ada buktinya.
Pencatatan transaksi yang tercatat harus disertai bukti berupa nota, invoice, kwitansi dan lain- lain.  Hal ini dilakukan sebagai kontrol atas pencatatan transaksi dengan bukti autentiknya.   Bukti-bukti ini akan berguna jika dilakukan pemeriksaan, misalnya dalam hal pajak dan audit. Tanpa bukti transaksi, pembukuan keuangan dianggap tidak sah.
6)     Pembuatan Form-form khusus. 
Hal ini digunakan untuk memudahkan pencatatan, misalnya untuk pengeluaran rutin menggunakan form warna kuning, pemasukan warna hijau dan lain sebagainya.
7)     Penempatan file khusus untuk setiap transaksi. 
Cara ini dilakukan  untuk memisahkan penempatan file-file transaksi agar terlihat rapi dan mudah dalam hal pencarian dengan cara : file penjualan, pembelian, bukti bank masuk dan keluar, bukti kas masuk dan keluar dan lainnya.
8)     Membuat list dan memperhitungkan  depresiasi  atau biaya penyusutan aset-aset perusahaan seperti bangunan, kendaraan, peralatan dan perlengkapan perusahaan. Untuk memudahkan, biaya penyusutan dihitung setiap setahun sekali saja. Aturan depresianya harus sesuai dengan aturan perpajakannya. Contohnya : untuk metode perhitungannya memakai metode garis lurus.
9)     Pastikan setiap periode membuat laporan berupa : neraca, laba rugi, modal, aliran kas, penjualan,piutang, pembelian, hutang dan laporan persediaan. Dengan dibuatnya laporan tersebut, pemilik usaha bisa memantau terus setiap bulannya mengenai perkembangan usahanya.
10)   Konsultasi dengan tenaga akuntan dan pajak. Lakukan konsultasi dengan tenaga akuntan dan pajak jika merasa kurang mampu dalam hal laporan. Karena bertujuan untuk membantu pemilik usaha dalam analisa laporan keuangan.
3.    Cara Melakukan Pembukuan sederhana
Pembukuan sederhana dapat diawali dari pencatatan arus kas. Karena dalam operasinya, keuangan usaha kecil dan rumahan umumnya masih terfokus pada aliran uang tunai. Namun perlu diingat bahwa pembukuan sederhana ini hanyalah bagian kecil dari praktek akuntansi yang sebenarnya, yaitu pencatatan aliran uang kas. Tapi karena usaha kecil dan rumahan umumnya masih terfokus pada transaksi tunai (cash/bank transfer), maka pembukuan usaha bisa dimulai dari sini dulu.
Pos-pos keuangan yang dimaksud adalah “Kasir”, “Pembelian”, dan “Penjualan”:
a.   Kasir
Pos kasir adalah pos keuangan utama di mana seluruh uang terpusat. Kalau diibaratkan pangkalan taksi, maka Pos Kasir adalah poolnya. Pos Kasir juga merupakan pos yang mendistribusikan uang ke Pos Pembelian.
b.    Penjualan
Pos penjualan adalah pos yang mencatat seluruh penjualan produk yang kita miliki. Uang  hasil penjualan dikumpulkan di pos ini sebelum kemudian disetor ke Pos Kasir.
c.     Pembelian
Pos belanja adalah pos yang berhubungan dengan pengeluaran usaha. Baik itu untuk pembelian bahan baku, biaya operasional, maupun pembayaran gaji karyawan.
 LINK TUGAS

SUSULAN PAS GANJIL 2020/2021 KELAS X SELASA 15 DESEMBER 2020

  KERJAKAN SOAL SUSULAN PAS SESUAI DENGAN MATA PELAJARAN BELUM KALIAN IKUTI, JANGAN MEMAKAI UCBROWSER JIKA MENGERJAKAN PAS, KARENA NILAI TID...