KELAS DARING
KELAS XI SEMESTER GENAP 2019/2020
SMK NEGERI 2 BAGOR
Nama Kelas : XI ATPH
Nama Guru : Agung Priyono, SP.
Judul Materi : Pemupukan
Kegiatan
Pembelajaran 7. Pemupukan
1.
Uraian
Materi
e. Unsur hara makro
Ada enam belas (7) unsur hara yang di butuhkan
tanaman yang di peroleh dari udara, air, tanah, dan garam-garam mineral atau
bahan organik. Unsur Carbon (C),
Hidrogen (H), dan Oksigen (O), di ambil tanaman dari udara, Sedangkan Unsur
Nitrogen (N), Fospor (P), dan Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (mg), Sulfur
(S), Besi (Fe), diambil dari dalam tanah.
f. Unsur hara mikro
Ada enam (6) unsur hara mikro yang
dibutuhkan tanaman adalah unsur Mangan(Mn), Seng (Zn), Tembaga (Cu), Boron(Bo),
Molibdenum (Mo), Klorin (Cl), diambil dari dalam tanah. Unsur Carbon (C),
Hidrogen (H), dan Oksigen (O), di ambil tanaman dari udara.
Diskusikan tentang unsur hara mikro seperti yang tertera pada tabel 33, kemudian dipresentasikan diantara siswa, disimpulkan dan dicatat sebagai bahan pembelajaran diwaktu praktik
di lapangan.
g. Kandungan unsur hara
Unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman meliputi unsur
hara mikro maupun makro. Pemenuhan unsur hara dari jenis pupuk terdiri dari:
·
Nitrogen (N): Urea (CO(NH2)2) dan ZA
((NH4)2SO4)) serta pupuk daun
·
Fosfor (P): TSP (Ca(H2PO4)2)
dan pupuk daun
·
Kalium (K): KCl, ZK (K2SO4),
KNO3, serta pupuk daun majemuk
·
Kalsium (Ca): Kalsit, Dolomit dan
Klorida
·
Sulfur: ZA, Pupuk kandang dan pupuk
daun.
·
Magnesium (Mg): Kieserit MgSO4.H2O
dan pupuk daun
·
Besi/ferrum (Fe): Pupuk kandang dan
Multimicro
·
Boron (B): Pupuk kandang, pupuk
borate/borax, asam borat (H3BO3) dan pupuk mikro seperti
Multimicro.
·
Tembaga/cuprum (Cu): Pupuk kandang dan
pupuk daun.
Setiap unsur hara mempunyai fungsi tersendiri dan mempengaruhi
proses-proses tertentu dalam perkembangna dan pertumbuhan tanaman. Jadi jika
terjadi kekurangan salah satu unsur, maka funsi dan proses tersebut akan
terganggu pula. Gejala kekurangan ini cepat atau lambat akan terlihat pada
tanam tergantung pada jenis dan sifat tanaman.
h. Sifat kelarutan dan pH
Macam-macam pupuk
mempunyai sifat kelarutan dan ph yang berbeda. Pupuk ada yang mudah larut dan
tidak mudah larut. Mudah larut dalam air dingin dan air panas.
i. Teknik pemupukan
Keberhasilan pemupukan tanaman pangan dan palawija ditentukan oleh cara pemberiannya. Selain itu, pemupukan yang benar juga
ditentukan oleh jenis pupuk yang harus sesuai dengan jenis tanaman dan waktu
pemberiannya.
Pupuk Akar dan
Pupuk Daun
Berdasarkan pada
cara pemberiannya, pemupukan pada tanaman dibagi menjadi pemberian melalui akar
dan melalui daun. Setiap cara pemberian memiliki kegunaan dan keuntungan
tersendiri. Aplikasi tersebut harus benar-benar efektif dan efisien agar total
biaya yang dikeluarkan sesuai dengan nilai produksi yang dihasilkan. Dengan
demikian, keuntungan yang diharapkan dapat tercapai.
1) Pupuk Akar
Sumber makanan bagi
tanaman sebagian besar diambil melalui akar dalam bentuk larutan
nutrient atau senyawa- senyawa khusus. Oleh karena itu, pupuk yang diberikan
melalui akar harus cukup jumlahnya agar akar benar-benar dapat menyerap unsur
hara tersebut sebanyak-banyaknya sehingga pertumbuhan tanaman menjadi
maksimal.
Meskipun demikian aplikasi pupuk melalui akar ini memiliki kelemahan. Pupuk
yang diberikan melalui akar dapat hilang
akibat menguap, tercuci oleh air hujan, terbawa oleh makluk lain, atau diserap
tanaman lain yang tidak diinginkan. Berdasarkan teknik
aplikasinya, pupuk untuk akar dapat diberikan dengan cara:
Ditabur
Pemberian pupuk dengan cara ditabur dimaksudkan untuk mempermudah kerja,
menghemat tenaga kerja karena sekaligus dilakukan dengan pengolahan tanah, dan
juga berfungsi untuk mengefektifkan daya kerja pupuk. Efektifitas tersebut
terutama untuk pupuk yang bekerjanya lambat atau tidak langsung tersedia,
seperti kandang serta pupuk fosfat alam dan kapur.
Cara pemberian pupuk akar dengan ditabur ini ada 3 (tiga) macam yaitu :
a.
Pupuk diberikan pada saat
pengolahan tanah atau sebagai pupuk dasar. Sebelum tanah dicangkul atau
dibajak, pupuk ditaburkan diatas tanah untuk selanjutnya ditimbun atau diaduk
bersamaan dengan pengolahan tanah.
b.
Penaburan pupuk akar sebagai
pupuk dasar sering juga diberikan segera setelah bedeng tanaman dibentuk. Selanjutnya bedeng tersebut disiram air
untuk memudahkan pengolahan dan
penggemburan tanah. Pada saat itulah
pupuk tercampur dengan tanah bersamaan dengan proses penggemburan.
c.
Kadang-kadang ada juga orang yang menaburkan pupuk
diantara tanaman yang sudah tumbuh,.
Penaburan ini biasanya dilakukan pada saat tanaman masih berumur muda,
dengan tujuan agar tanaman muda tersebut mendapat tambahan energi selama dalam
pertumbuhan.
Dibenamkan.
Pupuk yang
diaplikasikan dengan cara dibenamkan dimaksudkan agar pupuk tersebut dapat
dimanfaatkan tanaman secara efektif. Tujuan lain adalah mencegah kehilangan
pupuk akibat pencucian air hujan, air siraman dan mengurangi penguapan,
terutama pupuk yang higroskopisnya tinggi, seperti urea. Aplikasi pupuk yang
dibenamkan umumnya dilakukan pada saat tanaman telah tumbuh selama beberapa
hari/minggu atau kadang-kadang juga beberapa hari sebelum tanam. cara pemberian
pupuk dengan dibenamkan ini ada 4 (tiga) cara, yaitu dalam larikan/lajur di antara tanaman, melingkar sekeliling batang tanaman
dan ditugal dalam lubang tanam sekitar tanaman.
Diantara lajur
Cara pemupukannya dengan cara lajur atau pemberian pupuk di sela- sela
tanaman antar barisan. Pemberian pupuk
biasanya dilakukan segera setelah dilakukan penyiangan. Pemberian pupuk dengan cara ditaburkan di antara lajur memiliki keuntungan, yakni
menghemat waktu dan biaya. Penghematan
terjadi karena pemupukan dilakukan bersamaan dengan proses penyiangan dan dapat
dilakukan dengan cara yang cepat. Disamping ada keuntungan, cara ini juga
mempunyai kelemahan, yaitu pupuk yang diberikan tidak langsung mengenai akar
tanaman dan banyak yang tercuci bila hujan.
Melingkari tanaman
Pemupukan dengan
cara ini adalah dengan membuat lubang
melingkar sedalam 5-10 cm di sekeliling batang, kemudian pupuk ditaburkan ke
dalam lubang. Selanjutnya lubang ditutup kembali dengan tanah. Kelemahan
pemupukan dengan cara ini adalah waktu pengerjaannya lama dan selama proses
pembuatan lubang banyak akar tanaman yang putus dan rusak. Sehingga akan mengganggu penyerapan pupuk
dan memungkinkan terjadinya penyakit yang masuk melalui akar. Keuntungan cara
ini adalah pupuk yang diberikan dekat
dengan daerah akar sehingga diharapkan pupuk yang terserap lebih banyak
daripada yang terbuang.
Cara ditugal atau dilubangi
Caranya adalah
dengan membuat beberapa buah lubang disekitar tanaman (biasanya sesuai dengan
empat arah mata angin) lalu ke dalam lubang tersebut dimasukkan pupuk. Kelemahan pemupukan secara tugal ini adalah
pupuk yang diberikan tidak dapat secara langsung diserap oleh akar tanaman.
Beberapa waktu
kemudian setelah pertumbuhan akar mengarah ke tempat pupuk tersebut, efek
pemupukan baru terlihat. Sedangkan
keuntungan pemupukan dengan cara ini adalah pupuk yang diberikan tidak mudah
tercuci karena terpusat pada satu lubang.
Selain itu tidak banyak akar yang rusak selama pembuatan lubang pupuk,
sehingga kemungkinan masuknya penyakit semakin kecil.
Di kocor melalui
tanah
Larutan pupuk dengan konsentrasi yang sesuai dengan anjuran dan dikocorkan langsung kepada tanah dengan alat
bantu gayung/gelas aqua/gelas ukur.
2) Melalui Daun
Pemupukan melalui
daun ini umumnya dilakukan dengan cara melarutkan pupuk tersebut ke dalam air lalu larutan pupuk disemprotkan
ke permukaan daun. Pemupukan melalui daun ini bisa dilakukan pada
semua jenis tanaman.
Pertumbuhan tanaman dibagi atas dua, yaitu fase
vegetatif dan fase generatif. Pada fase
vegetatif, tanaman akan membentuk daun
dan pucuk-pucuk tanaman muda, sedangkan pada fase generatif tanaman membentuk
bunga, dan buah. Pemupukan pada fase
yang tidak tepat bukan hanya berarti pemborosan, tetapi kadang dapat meracuni
tanaman sehingga pertumbuhannya tidak bagus bahkan bisa sakit.
Apabila hasil yang diinginkan adalah buah dan
bunga, pemberian pupuk yang mengandung unsur N tinggi harus dibatasi sampai
waktu tertentu. Pemberian pupuk
tersebut dihentikan ketika tanaman memasuki fase generatif, yaitu fase yang
ditandai dengan memendeknya pertumbuhan ranting dan ruas, memendeknya jarak
antar daun pada pucuk tanaman, pertumbuhan pucuk terhenti, dan batang mulai
terlihat membesar. dan selanjutnya
ditandai dengan munculnya kuncup bunga pertama. Satu hal yang harus
diperhatikan dalam pemupukan adalah frekwensi dan dosis yang diberikan harus
sesuai dengan aturan atau rekomendasi yang diberikan pada label atau
perhitungan yang disesuaikan dengan kondisi tanah.