Minggu, 05 April 2020

AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN KELAS XI ( Pemupukan, Agung Priyono, SP. )


KELAS DARING
KELAS XI SEMESTER GENAP 2019/2020
SMK NEGERI 2 BAGOR

Nama Kelas   :  XI ATPH 
Nama Guru    :  Agung Priyono, SP.
Judul Materi :  Pemupukan

Kegiatan Pembelajaran 7.  Pemupukan
1.      Uraian Materi
e.  Unsur hara makro
Ada enam belas (7) unsur hara yang di butuhkan tanaman yang di peroleh dari udara, air, tanah, dan garam-garam mineral atau bahan organik.  Unsur Carbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O), di ambil tanaman dari udara, Sedangkan Unsur Nitrogen (N), Fospor (P), dan Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (mg), Sulfur (S), Besi (Fe), diambil dari dalam tanah.
    f.  Unsur hara mikro
Ada enam  (6) unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman adalah unsur Mangan(Mn), Seng (Zn), Tembaga (Cu), Boron(Bo), Molibdenum (Mo), Klorin (Cl), diambil dari dalam tanah. Unsur Carbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O), di ambil tanaman dari udara.
Diskusikan tentang unsur hara mikro seperti yang tertera pada tabel 33, kemudian dipresentasikan diantara siswa, disimpulkan dan dicatat sebagai bahan pembelajaran diwaktu praktik di lapangan.
   g.  Kandungan unsur hara
Unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman meliputi unsur hara mikro maupun makro. Pemenuhan unsur hara dari jenis pupuk terdiri dari:
·         Nitrogen (N): Urea (CO(NH2)2) dan ZA ((NH4)2SO4)) serta pupuk daun
·         Fosfor (P): TSP (Ca(H2PO4)2) dan pupuk daun
·         Kalium (K): KCl, ZK (K2SO4), KNO3, serta pupuk daun majemuk
·         Kalsium (Ca): Kalsit, Dolomit dan Klorida
·         Sulfur: ZA, Pupuk kandang dan pupuk daun.
·         Magnesium (Mg): Kieserit MgSO4.H2O dan pupuk daun
·         Besi/ferrum (Fe): Pupuk kandang dan Multimicro
·         Boron (B): Pupuk kandang, pupuk borate/borax, asam borat (H3BO3) dan pupuk mikro seperti Multimicro.
·         Tembaga/cuprum (Cu): Pupuk kandang dan pupuk daun.
Setiap unsur hara mempunyai fungsi tersendiri dan mempengaruhi proses-proses tertentu dalam perkembangna dan pertumbuhan tanaman. Jadi jika terjadi kekurangan salah satu unsur, maka funsi dan proses tersebut akan terganggu pula. Gejala kekurangan ini cepat atau lambat akan terlihat pada tanam tergantung pada jenis dan sifat tanaman.

   h.  Sifat kelarutan dan pH
Macam-macam pupuk mempunyai sifat kelarutan dan ph yang berbeda. Pupuk ada yang mudah larut dan tidak mudah larut. Mudah larut dalam air dingin dan air panas.

    i.  Teknik pemupukan
Keberhasilan pemupukan tanaman pangan dan palawija ditentukan oleh cara pemberiannya. Selain itu, pemupukan yang benar juga ditentukan oleh jenis pupuk yang harus sesuai dengan jenis tanaman dan waktu pemberiannya.

Pupuk Akar dan Pupuk Daun
Berdasarkan pada cara pemberiannya, pemupukan pada tanaman dibagi menjadi pemberian melalui akar dan melalui daun. Setiap cara pemberian memiliki kegunaan dan keuntungan tersendiri. Aplikasi tersebut harus benar-benar efektif dan efisien agar total biaya yang dikeluarkan sesuai dengan nilai produksi yang dihasilkan. Dengan demikian, keuntungan yang diharapkan dapat tercapai. 
1)       Pupuk Akar
Sumber makanan bagi tanaman sebagian besar diambil melalui akar dalam bentuk larutan nutrient atau senyawa- senyawa khusus. Oleh karena itu, pupuk yang diberikan melalui akar harus cukup jumlahnya agar akar benar-benar dapat menyerap unsur hara tersebut sebanyak-banyaknya sehingga pertumbuhan tanaman menjadi maksimal. 
Meskipun demikian aplikasi pupuk melalui akar ini memiliki kelemahan. Pupuk yang diberikan melalui akar  dapat hilang akibat menguap, tercuci oleh air hujan, terbawa oleh makluk lain, atau diserap tanaman lain yang tidak diinginkan. Berdasarkan teknik aplikasinya, pupuk untuk akar dapat diberikan dengan cara: 
Ditabur
Pemberian pupuk dengan cara ditabur dimaksudkan untuk mempermudah kerja, menghemat tenaga kerja karena sekaligus dilakukan dengan pengolahan tanah, dan juga berfungsi untuk mengefektifkan daya kerja pupuk. Efektifitas tersebut terutama untuk pupuk yang bekerjanya lambat atau tidak langsung tersedia, seperti kandang serta pupuk fosfat alam dan kapur. 
Cara pemberian pupuk akar dengan ditabur ini ada 3 (tiga) macam  yaitu :
a.       Pupuk diberikan pada saat pengolahan tanah atau sebagai pupuk dasar. Sebelum tanah dicangkul atau dibajak, pupuk ditaburkan diatas tanah untuk selanjutnya ditimbun atau diaduk bersamaan dengan pengolahan tanah. 
b.      Penaburan pupuk akar sebagai pupuk dasar sering juga diberikan segera setelah bedeng tanaman dibentuk.   Selanjutnya bedeng tersebut disiram air untuk memudahkan pengolahan  dan penggemburan tanah.   Pada saat itulah pupuk tercampur dengan tanah bersamaan dengan proses penggemburan.
c.       Kadang-kadang ada juga orang yang menaburkan pupuk diantara tanaman yang sudah tumbuh,.   Penaburan ini biasanya dilakukan pada saat tanaman masih berumur muda, dengan tujuan agar tanaman muda tersebut mendapat tambahan energi selama dalam pertumbuhan. 

Dibenamkan. 
Pupuk yang diaplikasikan dengan cara dibenamkan dimaksudkan agar pupuk tersebut dapat dimanfaatkan tanaman secara efektif. Tujuan lain adalah mencegah kehilangan pupuk akibat pencucian air hujan, air siraman dan mengurangi penguapan, terutama pupuk yang higroskopisnya tinggi, seperti urea. Aplikasi pupuk yang dibenamkan umumnya dilakukan pada saat tanaman telah tumbuh selama beberapa hari/minggu atau kadang-kadang juga beberapa hari sebelum tanam. cara pemberian pupuk dengan dibenamkan ini ada 4 (tiga) cara, yaitu dalam larikan/lajur di antara tanaman, melingkar sekeliling batang tanaman dan ditugal dalam lubang tanam sekitar tanaman.
Diantara lajur
Cara pemupukannya dengan cara lajur atau pemberian pupuk di sela- sela tanaman antar barisan.  Pemberian pupuk biasanya dilakukan segera setelah dilakukan penyiangan.  Pemberian pupuk dengan cara ditaburkan  di antara lajur memiliki keuntungan, yakni menghemat waktu dan biaya.   Penghematan terjadi karena pemupukan dilakukan bersamaan dengan proses penyiangan dan dapat dilakukan dengan cara yang cepat. Disamping ada keuntungan, cara ini juga mempunyai kelemahan, yaitu pupuk yang diberikan tidak langsung mengenai akar tanaman dan banyak yang tercuci bila hujan.  
Melingkari tanaman
Pemupukan dengan cara ini adalah  dengan membuat lubang melingkar sedalam 5-10 cm di sekeliling batang, kemudian pupuk ditaburkan ke dalam lubang. Selanjutnya lubang ditutup kembali dengan tanah. Kelemahan pemupukan dengan cara ini adalah waktu pengerjaannya lama dan selama proses pembuatan lubang banyak akar tanaman yang putus dan rusak.   Sehingga akan mengganggu penyerapan pupuk dan memungkinkan terjadinya penyakit yang masuk melalui akar. Keuntungan cara ini adalah  pupuk yang diberikan dekat dengan daerah akar sehingga diharapkan pupuk yang terserap lebih banyak daripada yang terbuang. 
Cara ditugal atau dilubangi
Caranya adalah dengan membuat beberapa buah lubang disekitar tanaman (biasanya sesuai dengan empat arah mata angin) lalu ke dalam lubang tersebut dimasukkan pupuk.  Kelemahan pemupukan secara tugal ini adalah pupuk yang diberikan tidak dapat secara langsung diserap oleh akar tanaman.
Beberapa waktu kemudian setelah pertumbuhan akar mengarah ke tempat pupuk tersebut, efek pemupukan baru terlihat.  Sedangkan keuntungan pemupukan dengan cara ini adalah pupuk yang diberikan tidak mudah tercuci karena terpusat pada satu lubang.   Selain itu tidak banyak akar yang rusak selama pembuatan lubang pupuk, sehingga kemungkinan masuknya penyakit semakin kecil.
Di kocor melalui tanah
Larutan pupuk dengan konsentrasi yang sesuai dengan anjuran dan  dikocorkan langsung kepada tanah dengan alat bantu gayung/gelas aqua/gelas ukur.
2)    Melalui Daun
Pemupukan melalui daun ini umumnya dilakukan dengan cara melarutkan pupuk tersebut  ke dalam air lalu larutan pupuk disemprotkan ke permukaan daun. Pemupukan melalui daun ini bisa dilakukan pada semua jenis tanaman. 


Pertumbuhan tanaman dibagi atas dua, yaitu fase vegetatif dan fase generatif.   Pada fase vegetatif, tanaman  akan membentuk daun dan pucuk-pucuk tanaman muda, sedangkan pada fase generatif tanaman membentuk bunga, dan buah.  Pemupukan pada fase yang tidak tepat bukan hanya berarti pemborosan, tetapi kadang dapat meracuni tanaman sehingga pertumbuhannya tidak bagus bahkan bisa sakit. 
Apabila hasil yang diinginkan adalah buah dan bunga, pemberian pupuk yang mengandung unsur N tinggi harus dibatasi sampai waktu tertentu.   Pemberian pupuk tersebut dihentikan ketika tanaman memasuki fase generatif, yaitu fase yang ditandai dengan memendeknya pertumbuhan ranting dan ruas, memendeknya jarak antar daun pada pucuk tanaman, pertumbuhan pucuk terhenti, dan batang mulai terlihat membesar.  dan selanjutnya ditandai dengan munculnya kuncup bunga pertama. Satu hal yang harus diperhatikan dalam pemupukan adalah frekwensi dan dosis yang diberikan harus sesuai dengan aturan atau rekomendasi yang diberikan pada label atau perhitungan yang disesuaikan dengan kondisi tanah.


SUSULAN PAS GANJIL 2020/2021 KELAS X SELASA 15 DESEMBER 2020

  KERJAKAN SOAL SUSULAN PAS SESUAI DENGAN MATA PELAJARAN BELUM KALIAN IKUTI, JANGAN MEMAKAI UCBROWSER JIKA MENGERJAKAN PAS, KARENA NILAI TID...