KELAS DARING
KELAS XI SEMESTER GENAP
2019/2020
SMK NEGERI 2 BAGOR
Nama Kelas : XI ATPH 3
Nama Guru : Agung Priyono, SP.
Judul Materi : Tanaman
Hias ( Anggrek )
Uraian Materi
1. Anggrek
Pengendalian
Hama dan Penyakit
Salah
satu kendala dalam budidaya anggrek adalah serangan hama dan penyakit. Organisme penggangu tanaman itu menyerang
seluruh bagian dan tahapan pertumbuhan.
1). Hama
Hama yang kerap menyerang
anggrek adalah kumbang, tangau, ulat, kutu, belalang, kepik dan semut. Bagian tanaman yang menjadi target serangan
adalahakar, bulb, daun, pucuk daun, dan bunga.
Akibatnya penampilan tanaman menjadi tidak mulus, timbul bercak hitam
pada daun, berlubang, atau batang lembek.
Gejala kerusakan yang tampak pada tanaman sesuai dengan tipe mulut
hama dan bagian tanaman yang diserang. Hama yang menyerang anggrek dapat
digolongkan berdasarkan bagian tanaman yang diserang, yaitu hama hama daun,
hama bunga, dan hama pengorok.
Berikut beberapa hama
yang merusak :
(1). Hama Belalang
Karakter hama
·
Serangga berwarna hijau
muda ini suka memakan pucuk-pucuk daun dan bunga
·
Kerusakan yang
ditimbulkan cukup parah karena bisa berpindah dari suatu tanaman ke tanaman
lain.
Gejala
·
Daun terserang rusak
bagian pinggiran. Gigitan tampak dengan
luka bergerigi tak beraturan dab berwarna hitam..
Pengendalian
·
Pengendalian kimiawi:
semprotkan insektisida yang bersifat racun kontak dan sistemik
·
Pengendalian mekanik:
bila jumlahnya sedikit, langsung dimusnahkan
(2). Ulat daun
Karakter
hama
·
Amat menyenangi daun
muda, tunas daun, kuncup bunga, dan bunga mekar
·
Larva ulat berukuran 35mm
·
Merusak daun muda dengan
cara menggerogoti mulai dari pinggir atau ujung daun. Bila tidak dikendalikan, seluruh daun bisa habis
Gejala:
·
Daun
muda, tunas daun, dan kuncup bunga robek mulaidari pinggir.
Pengendalian
·
Bila serangan sedikit
sekitar 2-5 ulat, segera ambil dan musnahkan
·
Serangan tinggi,
semprotkan insektisida sistemik berbahan aktif BPMC, MIPC atau Proclaim, seperti Emcindo 500 EC, Hapacin 50
WP, Bassa 500 EC,
Tamabas 500 EC
·
Singkirkan tanaman yang
terserang
(3). Tungau merah (Tetranychus urtacae)
Karakter :
·
Menyerang
bagian lunak, seperti tunas atau bakal tangkai bunga
·
Menghisap
cairan daun
·
Banyak
ditemui pada musim kemarau
·
Vektor
penyeba virus
Gejala
·
Usap
daun dengan kapas, jika ada titik merah itu pertanda
kehadirannya
·
Pada
daun ada luka nekrotis berupa titik merah yang akan menghitam
·
Daun
menjadi keriput dan akhirnya rontok
Pengendalian
·
Mekanis
: isolasi tanaman yang sudah parah, lalu dicabut dan dibakar
·
Kimiawi:
semprotkanakarisidaMitac 200 EC dengan konsentrasi 1-1,5 ml/l air atau gosokan
kapas yang telah dicelupkan dalam alkohol 70 %.
(4). Thrips (Dichromothrips
smithi)
Karakter :
·
Menempel
di buku-buku batang, daun muda dan putik bunga
·
Menggigit
dan menghisap cairan tanaman
·
Potensial
sebagai vektor penyebar virus karena mudah terbawa angin
·
Siklus
dari telur hingga dewasa selama 18-21 hari
Gejala :
·
Bercak
keperakan di permukaan daun yang kelak berubah warna menjadi kecoklatan
·
Putik
bunga tidak mekar sempurna, kering dan rontok
Penanggulangan
·
Kimiawi
: semprotkan insektisida khusus thrips, seperti Dicarzol 25 SP 1-2 g/l , Regent
50 SC, Mesurol 50 WP
(5). Siput
dan Keong
Karakter
:
·
Bersarang
di media dan menyerang akar. Malam hari
naik ke daun untuk memakannya
·
Intensitas
serangan meningkat pada musim hujan
Gejala
·
Ada
bekas lendir berwarna keperakan di permukaan daun
·
Daun,akar,
dan bunga berlubang tidak beraturan.
Akar bisa terpotong mulai dari pangkal
Penanggulangan
Ø
Mekanis:
bersihkan gulma dan timbunan sampah, matikan setiap kali menemukan siput atau
keong
Ø
Kimiawi: gunakan moluskisida, seperti Metapar 99 WP
atau Bentan 45 WP, konsentrasi 1 g/l
(6). Kumbang
gajah (Orchidophilus arterrimus)
Karakter :
·
Menyerang
malam hari, siang hari bersembunyi di pangkal batang, ketiak daun atau pucuk
·
Yang
terganas stadia larva
·
Meninggalkan
luka-luka kecil di permukaan daun terutama di pucuk
·
Ada
bercak hitam di tepi atau tengah daun
·
Batang
berlubang, daun sobek sampai terlihat tulang daun
Penanggulangan
Ø Mekanis : ambil
dan bunuh kumbang pada malam hari akan lebih mudah, bersihkan pot dari
kepompongdan telur kumbang dengan cara repoting dan ganti media
Ø Kimiawi : semprotkan insektisida sistemik berbahan aktif
imidalcropid atau profenos. Misal
Confidor 5 WP, Regent 0,3 G. Taburkan carbofuran 3G pada kelopak daun termuda
sebanyak 1-2 g/pohon.
2). Penyakit
Ada
tiga penyebab penyakit yaitu cendawan, bakteri dan virus. Penyakit pada anggrek muncul sejak bibit
dalam botolan sampai tanaman dewasa.
Gejalanya terjadi perubahan bentuk dan bisa menyebabkan kematian pada
bagian tanaman, itu terjadi karena gangguan aktivitas fisiologis sehingga
menghambat pertumbuhan.
Berdasarkan
tingkat serangannya terbagi atas penyakit dengan serangan tinggi dan
rendah. Serangan tinggi, sangat merusak
karena menyerang system perakaran dan pangkal batang. Sedangkan serangan rendah hanya menimbulkan
bercak kecil pada yang sudah tua. Namun,
secara garis besar penyakit pada anggrek dikelompokan menjadi tiga jenis, yaitu
penyakit yang menyebabkan layu, busuk dan bercak. Penyebabnya cendawan, bakteri dan virus.
(1). Busuk lunak (Erwinia coratovora)
Karakter
·
Penyebabnya
adalah bakteri pembusuk yang mudah menular melalui air, alat pertanian atau
tangan
·
Menyerang
pada kondisi lembab, intensitas serangan tinggi pada musim
hujan
Gejala
:
·
Awalnya
tanaman tampak layu, daun berwarna kuning pucat, melepuh, lembab dan
berair. Kalau dipijit keluar cairan
kuning berbau busuk
·
Serangan
awal pada daun atau batang semu. Bagian
itu terlihat besar, tetapi lembek. Bagian dalam berisi cairan seperti lendir
atau lem yang lengket, berwarna putih agak kekuning-kuningan dan berbau
menyengat.
Penanggulangan
Ø Mekanis : potong daun terinfeksi. Buang media lama. Pot sebaiknya disterilisasi
dengan formalin atau dibakar. Pisau bekas potongan disterilkan dengan cara
merendam dalam air panas
Ø Kimiawi : semprotkan
Agrimycin 1-2 g/l atau Agrept 20 WP 1-2 g/l
(2). Busuk hitam /black
rot (Pythium ultimum)
Karakter :
·
Banyak
menyerang pada musim hujan
·
Menyerang
sejak bibit sehingga menimbulkan dumping
off. Pada tanaman dewasa menyerang
daun dan anakan baru
·
Penyebaran
melalui air
Gejala :
·
Daun
berbecak, basah, berwarna coklat kehitaman
·
Di
sekitar perakaran dijumpai miselium cendawan berwarna putih
·
Akar
terinfeksi keriput, berubah menjadi coklat dan ahkirnya putus.
Pengendalian
Ø
Mekanis
: pakai media tanam yang sudah streril, hindari penyiraman berlebihan, potong
bagian tanaman yang terserang
Ø
Kimiawi
: untuk pencegahan, saat pemindahan seedling, celupkan ke larutan Previcur N dengan konsentrasi 2
mg/l, seminggu setelah tanam, semprotkan lagi Previcur 2mg/l
(3). Layu Fusarium (Fusarium oxysporum)
Karakter
:
·
Menginfeksi
lewat perakaran dan berkembang di
pembuluh batang
Gejala
·
Daun
menjadi pucat kuning, kering dan melintir.
Bagian atas tanaman layu dan mati
·
Akar
membusuk dan pada rhizoma terdapat lingkaran keunguan yang diikuti pembusukan
umbi batang sampai akhirnya tanaman
Pencegahan
Ø
Mekanis
: ganti media. Potong bagian tanaman yang terserang agar tidak menyebar ke bagian lain
Ø
Kimiawi
: semprotkan Derosal 500SC 1,5 ml/l, seminggu sekali
(4) Virus.
Ada 2 jenis virus yang sering menginfeksi anggrek, yaitu
cymbidium mosaic virus (CyMV) dan odontoglossum ringspot virus (ORSV).
Karakter
:
Menginfeksi lewat kontak secara mekanik, melalui pot dan
media tanam bekas serta pisau pemotong.
Gejala
·
Berbeda tergantung jenis anggrek . Tanamanan
yang terserang dapat menunjukkan gejala mosaik belang kuning, dan bercak
bercincin. Pertumbuhan terhambat.
Pencegahan
Pisahkan, isolasi
tanaman anggrek sakit dari tanaman sehat
Ø
Gunakan
bibit sehat atau asal biji.
Ø
Desinfeksi
pisau pemotong dengan 3 % Na3PO4
Ø
Sterilisasi
media tanam, pot tanah dan besi penegak bekas dengan uap panas