Minggu, 29 Maret 2020

PBM KELAS X ( BAHAN MAKANAN DARI BUAH DAN SAYURAN, RETNO NANA PUSPITA, S.Pd )




                                                                    KELAS DARING
KELAS X SEMESTER GENAP 2019/2020
SMK NEGERI 2 BAGOR

NAMA KELAS      : X TATA BOGA 1, X TATA BOGA 2
NAMA GURU       : RETNO NANA PUSPITA
JUDUL MATERI   : BAHAN MAKANAN DARI BUAH DAN SAYURAN






KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
BAHAN MAKANAN DARI SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN

Didalam sayuran terdapat betakaroten yang merupakan bentuk awal dari vitamin A sehingga disebut provitamin A atau provit A. Didalam tubuh, provit A berfungsi sebagai penguat jaringan tubuh, membantu proses pertumbuhan dan proses penglihatan. Provit A banyak terkandung dalam sayuran berdaun hijau seperti bayam, daun singkong, dan daun kangkung serta sayuran berwarna orange sampai merah seperti wortel dan tomat. Semakin hijau warna sayuran maka kand
Pada saat penyimpanan sayuran, beberapa hal perlu diperhatikan agar kesegaran dan kualitas sayuran tetap dapat dipertahankan, seperti:
1.   Pembungkus sayuran dari pasar digant dengan kertas atau kardus
2.   Bersihkan bagian sayuran yang sudah rusak atau memar dibuang.
3.   Hindari membuang batang atau kulit bagian luar sayuran.
4.   Sayuran tidak perlu dicuci karena dikhawatirkan sayuran menjadi lembab atau memar. Sayuran yang harus dicuci karena terlau kotor maka sayuran segera ditiriskan setelah dicuci hingga air tak tersisa/tiris.
Penyimpanan pada suhu rendah dilakukan dalam almari pendingin (refrigerator). Pada cara ini, sayuran disimpan pada suhu 5-80C. Penyimpanan dengan cara ini mampu menghambat respirasi dan metabolisme sayuran, proses penuaan dan pelayuan, kerusakan oleh mikroba, serta proses pertumbuhan yang tak dikehendaki seperti pertunasan pada kentang. Ada beberapa langkah penyimpanan sayuran di almari pendingin:
a.    Sayuran yang akan disimpan harus dibersihkan.
b.    Syuran dipisahkan menurut jenisnya agar tidak terjadi reaksi yang tidakdikehendaki.
c.     Sayuran diletakkan dibagian crisper, yaitu ruangan paling bawah yang dirancang untuk menyimpan sayuran. Bila ruang crisper tidak cukup maka sayuran yang tahan suhu rendah, seperti lobak, wortel, kubis, dan terong disimpan pada rak di atas pendingin dibawah chiller.
d.    Setiap kemasan sayuran disusun dengan baik dan diusahakan terletak dalam kondisi tegak agar tidak saling tumpah tindih. Sayuran yang membutuhkan suhu lebih rendah diletakkan di bagian paling belakang.
Selain karena adanya mikroba, ada dua jenis kerusakan lain yang disebabkan oleh faktor dari dalam sayuran dan akibat penyimpanan yang terlalu dingin dalam waktu lama, yaitu chiling injuries dan freezing injuries. Chiling injuries adalah kerusakan yang disebabkan oleh terbentuknya toksin yang bersifat meracuni sehingga sel-sel akan mati dan akibatnya sayuran membusuk. Dalam keadaan normal toksin dinetralkan oleh asam askorbat yang terdapat dalam sayuran. Dalam keadaan dingin pembentukan toksin semakin cepat dan sebaliknya pembentukan asam askorbat akan menurun. Jumlah asam askorbat tidak cukup untuk menetralkan toksin. Freezing injuries merupakan kerusakan akibat adanya pembentukan air didalam sel sayuran yang terus membesar sehingga sel-sel mengalami dehidrasi dan mengering. Keadaan tersebut menyebabkan protein rusak dan enzim kehilangan fungsinya. Akibatnya, metabolisme terhenti dan sel- sel mati sehingga terjadilah kebusukan.
Penyimpanan dengan merendam pangkal batang dapat dilakukan pada : bayam, kangkung, sawi, daun katuk, daun singkong dan asparagus. Batang sayuran yang akan disimpan dipotong sekitar satu sentimeter agar proses penyerapan air saat direndam dapat lebih lancar. Sayuran disusun dalam keadaan berdiri tegak sehingga seluruh bagian akar atau batang dapat terendam seluruhnya. Penyimpanan cara ini tidak bisa tahan lama, hanya sekitar satu sampai tiga hari saja.
Menurut bagian yang dapat digunakan, sayuran dapat dikelompokkan menjadi enam, yaitu:
1.      Sayuran yang berasal dari daun, antara lain : bayam, kangkung, daun singkong, dan daun pepaya.
2.      Sayuran yang berasal dari buah antara lain : pare, labu air, gambar, terong, pare, dan waluh.
3.     Sayuran yang berasal dari bunga, antara lain : jantung pisang, kol, bunga pepaya, bunga sedap malam, bunga turi, dan brokoli.
4.      Sayuran yang berasal dari polong, antara lain : buncis, kapri, kecipir
5.      Sayuran yang berasal dari tunas, antara lain : tauge, sprout dan rebung
6.      Sayuran yang berasal dari akar dan umbi, antara lain : wortel, lobak, radish, bit dan kentang.
                                                                    
Pemilihan Sayuran dan Buah     


sayuran dan buah bersifat mudah rusak (perishable) sehingga memerlukan perlakuan khusus, untuk mempertahankan agar zat gizi yang terkandung didalamnya tidak banyak berkurang. Beberapa  proses pada saat penyiapan dan pengolahan sayuran dan buah harus diperhatikan agar sayuran dan buah dapat tetap segar dan bermutu, yaitu proses pemilihan bahan pada pengolahan, dan penyajiannya. Sebelum diolah, sayuran dan buah juga mengalami proses penyiapan yang meliputi penyiangan, pencucian, pengirisan, dan pemasakan. Untuk mendapatkan sayuran yang bermutu tinggi pada saat membelinya, anda dapat mengikuti beberapa petunjuk dibawah ini :
a.   Sayuran dipilih yang berkualitas baik, ditandai dengan warnanya tidak buram, tidak cacat (luka, memar atau sobek), tidak berlubang-lubang, tampak segar dan bersih. Kebersihan perlu diperhatikan karena kotoran yang menempel pada sayuran dapat mengandung mikroba, kutu atau  ulat yang dapat merusak sayuran.
b.   Ukuran dan bentuk sayuran dipilih yang normal meskipun ukuran dan bentuk tidak berhubungan dengan kualitas sayuran.
c.   Sebaiknya dipilih sayuran yang tidak terlalu lembab atau basah agar kerusakan sayuran dapat dicegah atau diperlambat.
d.   Hindari menekan sayuran agar sayuran tidak memar.
e.   Hindari membeli sayuran yang sudah terbungkus dalam plastik yang rapat. Sayuran dalam kemasan biasanya akan mengembun sehingga lebih cepat mengalami kerusakan.
f.    Sebaiknya membeli sayuran sesuai kebutuhan agar dapat langsung digunakan atau disimpan.
g.   Apabila sayuran dibeli dalam jumlah banyak, maka penyimpanan harus dilakukan dengan menyimpan bahan pada suhu rendah atau dilakukan pengeringan.
Untuk memilih sayuran yang berkualitas perlu diperhatikann penampilan fisik sayuran yang dijual. Berikut ini anda dapat memperhatikan beberapa kriterianya dalam memilih jenis sayuran.
a)      Sayuran Daun
    Daun dipiilih yang berwarna cerah, tidak kusam, dan belum menguning    Daun tidak sobek dan berlubang
    Tulang daun terlihat jelas Batang daun mudah dipatahkan Daun tidak terlalu tua
b)      Sayuran Buah
    Sayuran tidak pecah atau memar
    Sayuran tidak berair, tidak lunak, dan tidak berbau busuk
    Untuk cabai dan tomat sebaiknya dipilih yang sudah tua atau masak    Sayuran untuk lalab dipilih yang masih muda
c)      Sayuran Polong
    Polong sayuran dipilih yang masih muda    Batas antara biji belum jelas
    Polong mudah dipatahkan
    Tidak berlubang-lubang atau berbintik-bintik
    Untuk polong yang diambil bijinya, dipilih polong yang sudah tua
d)      Sayuran Umbi
    Umbi tidak berlubang-lubang    Umbi tidak lunak dan berai
2.      Penyiapan Sayuran dan Buah                                                                              
Sebelum anda mengolah sayuran, tentunya anda akan melakukan persiapan terlebih dahulu. Kegiatan penyiapan sayuran meliputi penyiangan, pencucian dan pemotongan atau pengirisan sayuran. Sayuran memiliki bagian-bagian yang tidak seluruhnya dapat dimanfaatkan, misalnya kulit, akar, batang tua, dan daun tua. Oleh karena itulah perlu dilakukan penyiangan. Penyiangan adalah pemisahan bagian yang tidak dapat dimakan.
Pemotongan dilakukan setelah pencucian sayuran, hal ini untuk mengurangi kehilangan zat gizi. Bila sayuran dipotong menjadi bagian yang lebih kecil permukaannya tentu semakin luas sehingga kehilangan zat gizi menjadi makin banyak. Pada dasarnya pemotongan sayuran bertujuan untuk  memudahkan proses pengolahan berikutnya, memudahkan memakannya dan memperindah penampilan saat disajikan, banyak jenis dan variasi pemotongan sayuran, seperti potongan halus atau lembut (alumette), potongan dadu (brunoise), potongan korek api (julienne) dan masih banyak variasi lainnya, anda dapat mendalaminya lagi dari berbagai sumber.
3.      Pengolahan Sayuran dan Buah                                                                            
Sebagian sayuran dapat disajikan dalam keadaan mentah, seperti tauge, selada, kacang panjang dan timun. Namun, sebagian besar sayuran harus disajikan dalam keadaan matang. Untuk manjadi matang perlu dilakukan proses pemasakan. Pemasakan diperlukan dengan tujuan untuk melunakkan tekstur sayuran, mematikan kuman, dan menghilangkan zat bersifat racun yang mungkin terdapat dalam sayuran.
Dalam dunia memasak dikenal banyak metode pemasakan. Diantara metode memasak tersebut ada metode yang cocok digunakan untuk memasak sayuran, sehingga dapat memberikan variasi rasa yang berbeda. Beberapa metode pemasakan sayuran yang dapat diterapkan pada sayuran adalah metode perebusan (boiling), pengukusan (steaming), penumisan (sauting), pemasakan cah (stir-frying), penyemuran (braising), penyetupan (stewing), penggorengan (frying), pemblansiran (blancing).
Perebusan adalah pemasakan bahan makanan dengan menggunakan cairan pada suhu 1000C. Cairan perebusan yang digunakan dapat berupa air, santan, susu atau kaldu. Perebusan merupakan metode yang sering dilakukan untuk memasak sayuran. Cara yang umum dilakukan adalah sayuran dimasukkan kedalam air yang telah mendidih, dimasak dalam panci sampai mendidih kembali, panci ditutup dan selanjutnya sayuran dimasak hingga matang. Bila sayuran yang dimasak termasuk jenis yang lunak sebaiknya panci dalam keadaan terbuka. Untuk merebus sayuran berwarna hijau sebaiknya dilakukan pada panci yang terbuka. Selama proses perebusan akan terbentuk asam-asam volatil yang dapat menurunkan pH (derajat keasaman). Penurunan pH tersebut dapat mengakibatkan perubahan warna sayuran dari hijau menjadi kecoklatan. Selain itu, asam-asam volatil juga akan bereaksi dengan pektin yang terdapat dalam sayuran sehingga sayuran menjadi liat.
Memblansir merupakan metode pemasakan yang berasal dari Perancis. Cara pemasakan ini menghasilkan sayuran yang renyah dan berwarna  cerah. Sehingga sangat cocok diterapkan untuk sayuran yang akan disajikan setengah matang seperti lalab, gado-gado, karedok atau salad. Beberapa jenis sayuran yang biasa diblansir, misalnya kacang panjang, kubis atau kol, buncis dan wortel. Dalam pemblansiran, sayuran dimasukkan sebentar (3-5 menit) kedalam air mendidih kemudian diangkat dan dimasukkan kedalam air es.



SUSULAN PAS GANJIL 2020/2021 KELAS X SELASA 15 DESEMBER 2020

  KERJAKAN SOAL SUSULAN PAS SESUAI DENGAN MATA PELAJARAN BELUM KALIAN IKUTI, JANGAN MEMAKAI UCBROWSER JIKA MENGERJAKAN PAS, KARENA NILAI TID...