KELAS
DARING
KELAS X
SEMESTER GENAP 2019/2020
SMK
NEGERI 2 BAGOR
NAMA KELAS :
X TATA BOGA I & 2
NAMA GURU : NUROHMAH
JUDUL MATERI : INDUSTRI PARIWISATA
(Jenis dan Ruang Lingkup Karir pada Industri
Pariwisata)
TANGGAL :
31 MARET 2020
MATERI :
Dalam mengkaji tenaga kerja
pariwisata perlu memperhatikan aspek-aspek atau dimensi :
1. Bursa dan arus
2. Kuantitas dan kualitas
3. Pekerjaan dan Pendidikan, serta
4. Iklim makro dan mikro
Dimensi arus mengacu pada penyediaan
tenaga kerja selama kurun waktu tertentu, sedangkan bursa mengacu pada berapa
banyak tenaga kerja yang tersedia untuk memasok permintaan dan kebutuhan industri.
Mekanisme keduanya perlu diatur agar terjadi keseimbangan dan menghilangkan
akses demand maupun akses supply. Dimensi kualitas dan kuantitas mengacu kepada
jumlah orang yang tersedia. Dengan kualifikas/keahlian tertentu. Sementara itu,
pekerjaan mengacu pada deskripsi peran dan fungsi yang dimainkan. Pada
kenyataannya, tidak semua yang bekerja di sektor pariwisata memiliki
kualifikasi Pendidikan yang sesuai, oleh karena itu pekerjaan tidak sesuai
dengan kualifikasi pendidikan. Akhirnya, dalam keadaan apapun factor lingkungan
baik lingkungan mikro maupun lingkungan makro yang berpengaruh langsung maupun
tidak langsung akan menentukan jumlah dan jenis tenaga kerja pariwisata.
a.
Karakteristik Tenaga Kerja Sektor Pariwisata
Masalah umum ketenagakerjaan sektor pariwisata di wilayah
Asia Pasifik adalah mengalami kekurangan tenaga kerja yang terampil, disamping
ketidakmampuan untuk berkompetisi dengan industri lain dalam hal upah dan
kondisi kerja. Hal ini terjadi karena karakteristik kunci lapangan pekerjaan
bidang pariwisata yaitu sebagai berikut.
1.
Tingginya
mobilitas tenaga kerja dan perputaran pekerja.
2.
Penekanan
pada pekerjaan kasual dan musiman.
3.
Sektor
tenaga kerja intensif dengan ketrampilan yang beragam.
4.
Dominasi
oleh usaha kecil.
5.
Proporsi
yang tinggi dalam pekerja muda dan tidak terampil.
6.
Upah
rendah atau pembayaran yang tidak mencukupi bila dibandingkan sektor ekonomi
lainnya.
7.
Waktu
kerja yang Panjang, dan atau tidak ramah.
8.
Kurangnya
pengembangan karir dengan rendahnya penekanan pada pelatihan.
b.
Perspektif Tenaga Kerja indutri Pariwisata
Karena karakteristiknya yang
kompleks, maka untuk mendapatkan gambaran umum tenaga kerja pariwisata dapat
ditinjau dari lima perspektif, yaitu.
1.
Aksesibiliti
Industri pariwisata cenderung
mengakomodasi pekerja dengan berbagai keterampilan meskipun tingkat
keterampilan tidak selalu tinggi. Kualifikasi pekerjaan lebih social daripada
teknis, maka aksesibiliti akan dipengaruhi oleh tingkat Pendidikan terakhir,
lowongan kerja kelompok usia, persyaratan rekrutmen dan keterampilan
berkomunikasi.
2.
Fleksibiliti
Industri pariwisata sangat sensitif
terhadap kondisi musiman dan variasi periodik, sehingga permintaan tenaga kerja
cenderung “cepat menghilang”. Akibatnya permintaan tenaga kerja cenderung tidak
pasti.
3.
Remunerasi
dan Kondisi Kerja
Menurut ILO (2003) citra sektor
pariwisata khususnya perhotelan agak rendah dan diangga tidak menarik.
Pekerjaan di hotel dan restoran dianggap memberikan upah rendah, jam kerja
tidak manusiawi, shift kerja, kerja semasa liburan dsb. Namun ada manfaat
non-materi seperti akomodasi, tips, pelatihan, kenyamanan dalam jam kerja yang
menyebabkan karyawan bertahan kerja.
4.
Mobiliti
Mobility tenaga pariwisata sangat
tinggi termasuk pekerjaan, penduduk, antar-industri, dan geografis. Karena
sifat mobilitas yang tinggi, maka turn ovr karyawan dan proporsi pekerja dari
luar wilayah menjadi cukup tinggi.
5.
Ukuran
Bisnis
Ukuran bisnis akan berpengaruh
terhadap penyerapan tenaga kerja pariwisata. Banyaknya usaha kecil dan menengah
dan sektor informal di bidang pariwisata sangat memungkinkan kemudahan untuk
keluar-masuk industri ini.
c.
Strategi Penempatan Tenaga Kerja Pariwisata
Dilihat dari sektor dan ruang lingkup
industri pariwisata perlu adanya hubungan yang sangat erat antara penyedia
tenaga kerja pendistribusian dan penyedia lapangan kerja.
1.
Penyedia
Tenaga Kerja
Lembaga Pendidikan dan pelatihan sebagai penyedia tenaga
kerja sangat memerlukan informasi mengenai ketersediaan lapangan kerja,
kualifikasi dan kompetensi yang diperlukan, dan periodesasi. Oleh karena itu,
sertifikasi, lisensi dan akreditasi perlu dilakukan terhadap penyedia tenaga
kerja tersebut guna untuk memberikan pengakuan terhadap lulusan atas kemampuan
yang dimiliki.
2.
Pendistribusi
atau Intermediaries
Selam ini pendistribusian tenaga kerja baik di dalam maupun
ke luar negeri, selain langsung antar industri dengan tenaga kerja, maupun industri
dengan institusi penghasil tenaga kerja, juga dimediasi oleh agen-agen tenaga
kerja. Tujuan utamanya adalah untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja yang
jumlahnya sangat terbuka luas. Hanya saja beberapa kendala yang harus
diperbaiki antara lain.
Ø Komunikasi dan penguasaan bahasa
asing
Ø Tingkat percaya diri yang masih
rendah
Ø Daya juang dan rasa kebanggaan
terhadap jati diri bangsa Indonesia cukup rendah
Ø Kesenjangan kualitas lulusan
perguruan tinggi pariwisata Indonesia masih cukup besar.
Oleh karena itu, perlu
dibangun kerjasama yang difasilitasi oleh pemerintah dalam peningkatan kualitas
secara berimbang melalui beberapa kegiatan diantaranya,
Ø Menetapkan standar minimum kelulusan bahasa
inggris pada setiap pendidikan tinggi agar terpacu untuk meningkatkan kemampuan
bahasa inggris.
Ø Menetapkan standar minimum proses
pembelajaran dan sarana pembelajaran termasuk standar minimum laboratorium
praktik.
Ø Menyediakan fasilitas ajang kompetisi
dalam rangka meningkatkan semangat berkompetisi dan sarana ujian kompetensi
lulusan melalui lomba kompetisi mahasiswa.
Dalam rangka penempatan
trainee dan lulusan ke luar negeri, yang menyangkut keterlibatan
berbagai pihak, maka perlu dibentuk suatu jaringan (misalnya university
global connection). Dengan adanya global connection, diharapkan
jumlah lulusan Pendidikan pariwisata yang terserap ke luar negeri dapat
terpantau sehingga dapat mengukur tingkat keterserapan lulusan oleh industri.
Dengan adanya jaringan ini, sehingga dapat :
Ø Membangun peluang networking
dengan institusi partner di luar negeri
Ø Mempromosikan lulusan pendidikan
pariwisata ke luar negeri
Ø Mengidentifikasi peluang kerja,
profesi, kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan industri luar negeri.
Ø Menyusun prioritas program kerja
pengembangan bidang ilmu pariwisata berdasarkan informasi benchmarking.
LINK TUGAS