PENGERTIAN
PUASA
PENGERTIAN PUASA: Menahan diri dari perkara-perkara tertentu
dengan niat, dari terbit fajar kedua/subuh hingga terbenam total matahari.
HIKMAH PUASA, antara lain:
a. Melatih sifat jujur dan amanah, sebab puasa adalah rahasia antara hamba dengan Allah subhanahu wata’ala
b. Melatih sifat sabar dan pengendalian diri, sebab puasa melemahkan jalan syaitan
c. Membiasakan zuhud terhadap dunia
d. Menumbuhkan kasih sayang kepada orang-orang miskin
e. Memberi manfaat kesehatan
ORANG YANG WAJIB PUASA:
Islam, baligh, berakal (waras), mampu, muqim, sehat.
HIKMAH PUASA, antara lain:
a. Melatih sifat jujur dan amanah, sebab puasa adalah rahasia antara hamba dengan Allah subhanahu wata’ala
b. Melatih sifat sabar dan pengendalian diri, sebab puasa melemahkan jalan syaitan
c. Membiasakan zuhud terhadap dunia
d. Menumbuhkan kasih sayang kepada orang-orang miskin
e. Memberi manfaat kesehatan
ORANG YANG WAJIB PUASA:
Islam, baligh, berakal (waras), mampu, muqim, sehat.
ADAB-ADAB
PUASA:
1. Makan sahur
2. Makan sahur dengan kurma
3. Menunda makan sahur hingga akhir waktu
4. Menyegerakan berbuka
5. Berbuka dengan ruthab (kurma segar), atau tamr (kurma kering), atau air putih
6. Do’a ketika sedang puasa dan setelah berbuka
7. Menjaga diri dari segala bentuk maksiat dan dosa
8. Shadaqah
9. Membaca Al Qur’an
10. Bersungguh-sungguh dan meningkatkan ibadah pada sepuluh terakhir Ramadhan
11. I’tikaf
12. Siwak
13. Tidak berlebih-lebihan dalam berkumur atau membasuh hidung ketika berwudhu’
14. Tidak mendahului Ramadhan dengan puasa nafilah satu atau dua hari
1. Makan sahur
2. Makan sahur dengan kurma
3. Menunda makan sahur hingga akhir waktu
4. Menyegerakan berbuka
5. Berbuka dengan ruthab (kurma segar), atau tamr (kurma kering), atau air putih
6. Do’a ketika sedang puasa dan setelah berbuka
7. Menjaga diri dari segala bentuk maksiat dan dosa
8. Shadaqah
9. Membaca Al Qur’an
10. Bersungguh-sungguh dan meningkatkan ibadah pada sepuluh terakhir Ramadhan
11. I’tikaf
12. Siwak
13. Tidak berlebih-lebihan dalam berkumur atau membasuh hidung ketika berwudhu’
14. Tidak mendahului Ramadhan dengan puasa nafilah satu atau dua hari
RUKUN-RUKUN
PUASA:
1. Niat. Untuk puasa wajib, harus niat sebelum masuk waktu shalat subuh
2. Tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa
1. Niat. Untuk puasa wajib, harus niat sebelum masuk waktu shalat subuh
2. Tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa
PEMBATAL-PEMBATAL
PUASA:
1. Riddah (keluar dari agama Islam)
2. Makan dan minum dengan sengaja
3. Jima’
4. Keluarnya mani dengan sengaja
5. Keluarnya darah haid atau nifas
6. Obat atau suntikan yang dapat mengganti fungsi makanan, termasuk transfusi darah
7. Muntah dengan sengaja
8. Keluarnya darah dalam jumlah banyak secara sengaja: hijamah, donor darah, dll
1. Riddah (keluar dari agama Islam)
2. Makan dan minum dengan sengaja
3. Jima’
4. Keluarnya mani dengan sengaja
5. Keluarnya darah haid atau nifas
6. Obat atau suntikan yang dapat mengganti fungsi makanan, termasuk transfusi darah
7. Muntah dengan sengaja
8. Keluarnya darah dalam jumlah banyak secara sengaja: hijamah, donor darah, dll
BUKAN
PEMBATAL PUASA:
1. Celak mata
2. Obat tetes mata atau hidung atau telinga
3. Parfum dan wangi-wangian
4. Suntikan pengobatan
5. Keluarnya madzi
6. Debu atau lalat terbang yang masuk ke tenggorokan dan tertelan
7. Obat hirup
8. Obat kumur
9. Obat pada luka
10. Menelan air liur atau dahak biasa
11. Keluar sedikit darah, seperti luka atau pemeriksaan golongan darah
12. Pembatal-pembatal puasa yang dilakukan tanpa sengaja
1. Celak mata
2. Obat tetes mata atau hidung atau telinga
3. Parfum dan wangi-wangian
4. Suntikan pengobatan
5. Keluarnya madzi
6. Debu atau lalat terbang yang masuk ke tenggorokan dan tertelan
7. Obat hirup
8. Obat kumur
9. Obat pada luka
10. Menelan air liur atau dahak biasa
11. Keluar sedikit darah, seperti luka atau pemeriksaan golongan darah
12. Pembatal-pembatal puasa yang dilakukan tanpa sengaja
ORANG-ORANG
YANG TIDAK BERPUASA:
A. Kewajibannya adalah qadha’ (mengganti dengan puasa setelah Ramadhan sejumlah hari-hari yang dia tinggalkan)
A. Kewajibannya adalah qadha’ (mengganti dengan puasa setelah Ramadhan sejumlah hari-hari yang dia tinggalkan)
1. Orang
sakit sementara yang ada kemungkinan sembuh
2. Pingsan
3. Musafir
4. Haidh
5. Nifas
6. Orang yang sengaja membatalkan puasa karena uzdur syar’i
7. Wanita menyusui yang tidak puasa karena khawatir terhadap kondisi dirinya atau kondisi dirinya bersama bayinya (ket: ketetapan tidak mampu dapat lewat pengalaman atau pengamatan langsung kondisi ibu atau keterangan dokter terpercaya)
8. Wanita hamil yang meninggalkan puasa karena khawatir terhadap kondisi dirinya atau kondisi dirinya bersama janinnya
2. Pingsan
3. Musafir
4. Haidh
5. Nifas
6. Orang yang sengaja membatalkan puasa karena uzdur syar’i
7. Wanita menyusui yang tidak puasa karena khawatir terhadap kondisi dirinya atau kondisi dirinya bersama bayinya (ket: ketetapan tidak mampu dapat lewat pengalaman atau pengamatan langsung kondisi ibu atau keterangan dokter terpercaya)
8. Wanita hamil yang meninggalkan puasa karena khawatir terhadap kondisi dirinya atau kondisi dirinya bersama janinnya
B.
Kewajibannya adalah ith’aam (mengganti dengan memberi makan satu orang miskin
sejumlah hari-hari yang dia tinggalkan)
1. Orang lanjut usia
2. Orang sakit permanen yang kecil kemungkinan untuk sembuh
1. Orang lanjut usia
2. Orang sakit permanen yang kecil kemungkinan untuk sembuh
C.
Kewajibannya adalah qadha’ dan ith’aam sekaligus
1. Wanita menyusui yang tidak puasa karena khawatir terhadap kondisi bayinya (ket: sda.)
2. Wanita hamil yang tidak puasa karena khawatir terhadap kondisi janinnya (ket: sda.)
D. Kewajibannya adalah tobat dan kaffarah (memerdekakan budak atau puasa dua bulan berturut-turut atau ith’aam 60 orang miskin): jima’
E. Tidak berdosa: puasa anak kecil yang mumayyiz tapi belum baligh (dewasa)
1. Wanita menyusui yang tidak puasa karena khawatir terhadap kondisi bayinya (ket: sda.)
2. Wanita hamil yang tidak puasa karena khawatir terhadap kondisi janinnya (ket: sda.)
D. Kewajibannya adalah tobat dan kaffarah (memerdekakan budak atau puasa dua bulan berturut-turut atau ith’aam 60 orang miskin): jima’
E. Tidak berdosa: puasa anak kecil yang mumayyiz tapi belum baligh (dewasa)
#KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN
Bulan puasa adalah bulan
yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim di seluruh dunia, begitu pun di
Indonesia. Meski saat ini dunia sedang berada dalam pandemi virus Corona Covid-19,
namun hal tersebut diharapkan tidak akan mengubah nikmatnya menjalani ibadah
puasa di bulan Ramadhan, juga tidak akan mengurangi keutamaan bulan Ramadhan
itu sendiri.
Selain melakukan
beberapa upaya pencegahan terhadap penyebaran virus Corona dalam situasi ini,
manusia juga diharapkan untuk banyak-banyak berdoa. Bulan Ramadhan memiliki
banyak keutamaan salah satunya adalah bulan pengampunan dosa.
Di bawah ini ada 9
keutamaan bulan Ramadhan, dari diturunkannya Al-Quran hingga malam lailatul
qadar telah dirangkum merdeka.com melalui berbagai sumber.
1. Bulan Diturunkannya Al-Qur'an
Keutamaan bulan Ramadhan
salah satunya adalah bulan Al-qur'an atau syahrul Quran. Diturunkannya
Al-qur'an pada bulan Ramadhan ini menjadi bukti nyata atas kemuliaan dan
keutamaan bulan Ramadhan.
Allah
SWT berfirman yang memiliki arti,
"Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan petunjuk tersebut dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)". (QS. Al-Baqarah: 185).
"Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan petunjuk tersebut dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)". (QS. Al-Baqarah: 185).
2. Bulan Penuh Keberkahan
Keutamaan bulan Ramadhan lainnya adalah bulan
ini juga kerap disebut dengan bulan syahrun mubarak. Hal ini berdasarkan pada
dalil hadits Nabi Rasulullah SAW yang memiliki arti,
"Sungguh telah datang
kepada kalian bulan yang penuh berkah. Pada bulan ini diwajibkan puasa kepada
kalian.." (HR. Agmad, An-NasaI dan Al-Baihaqi).
Dan juga bahwa setiap ibadah yang dilakukan di
bulan Ramadan ini, maka Allah akan melipatgandakan pahalanya.
Selain itu di dalam bulan yang penuh dengan
kemuliaan dan keberkahan ini, maka tidak hanya keberkahan di dalam menuai
pahala, melainkan banyak keberkahan lainnya. Keutamaan bulan Ramadan juga
ditinjau dari aspek ekonomi, di mana Ramadan memberi keberkahan ekonomi bagi
para pedagang dan lainnya.
Sedangkan bagi fakir miskin, Ramadhan membawa
keberkahan tersendiri. Pada bulan Ramadhan ini, seorang muslim digalakkan dan
disunnahkan untuk berinfaq dan bersedekah di bulan Ramadhan kepada mereka ini.
Bahkan diwajibkan untuk membayar zakat fitrah untuk mereka.
3. Bulan Penuh Pengampunan
Keutamaan bulan Ramadhan juga sebagai
kesempatan yang paling baik untuk penghapusan dosa-dosa. Hal ini menjadi
keutamaan di bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan adalah waktu yang baik untuk
mengambil kesempatan bertaubat.
Nabi SAW bersabda
yang artinya:
"Sholat lima waktu, Jumat ke Jumat dan Ramadhan ke Ramadhan menghapuskan dosa-dosa di antara masa-masa itu selama dosa-dosa besar dijauhi." (HR. Muslim)
"Sholat lima waktu, Jumat ke Jumat dan Ramadhan ke Ramadhan menghapuskan dosa-dosa di antara masa-masa itu selama dosa-dosa besar dijauhi." (HR. Muslim)
Dengan berpuasa pada bulan Ramadhan ini, maka
bisa menghapus dosa-dosa yang telah kita lakukan. Hal ini sesuai dengan hadis
Nabi SAW yang artinya:
"Barangsiapa yang berpuasa
Ramadhan karena penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah SWT., maka
diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (HR. Bukhari dan Muslim)
Selain itu, sholat tarawih yang dikerjakan pada setiap malam di bulan Ramadhan juga dapat menghapus dosa-dosa yang telah lalu. Sebagaimana hadis Nabi SAW yang artinya:
Barangsiapa yang berpuasa yang melakukan sholat malam pada bulan ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah SWT., niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Selain itu, sholat tarawih yang dikerjakan pada setiap malam di bulan Ramadhan juga dapat menghapus dosa-dosa yang telah lalu. Sebagaimana hadis Nabi SAW yang artinya:
Barangsiapa yang berpuasa yang melakukan sholat malam pada bulan ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah SWT., niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Dibukanya Pintu Surga dan Ditutupnya Pintu Neraka
Keutamaan bulan Ramadan lainnya adalah bahwa
pintu-pintu surga terbuka dan pintu-pintu neraka tertutup serta setan-setan
diikat.
Dengan demikian, Allah SWT telah memberi
kesempatan kepada hambaNya untuk masuk surga dengan ibadah dan amal shalih yang
telah diperbuat pada bulan Ramadhan.
5. Puasa Bulan Ramadhan Pahalanya Senilai Puasa 10 Bulan
Abu Ayub Al-Anshary meriwayatkan hadist
Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
"Barangsiapa yang berpuasa
(papda bulan Ramadhan) kemudian diikuti puasa enam hari pada bulan syawwal,
maka hal itu sama seperti puasa setahun." (HR. Muslim)
Selain itu juga ditegaskan dalam hadis Nabi
yang lain. Imam Ahmad meriwayatkan, Nabi SAW bersabda:
"Siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan, maka
satu bulan sama seperti sepuhu bulan. Dan siapa yang berpuasa setelah itu,
berpuasa selama enam hari sesudah Id (Syawawl), hal itu sama nilainya dengan
puasa sepurna satu tahun." (HR. Ahmad).
6. Dilipatgandakan Pahala pada Bulan Ramadhan
Amalan-amalan pada bulan Ramadhan akan
dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT, sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang
artinya:
"Pahala umrah pada bulan Ramadhan menyamai
pahala ibadah haji." (HR. Bukhari dan Muslim).
Sedangkan keutamaan bulan Ramadhan dalam
riwayat yang lain juga disebutkan, pahala umrah pada bulan Ramadhan menyamai
pahala ibadah haji bersamaku (Nabi).
Dalam riwayat lain juga disebutkan, Ibnu Rajab
rahimahullah berkata, Abu Bakr bin Abi Maryam mengatakan bahwa banyak
guru-gurunya yang berkata,
"Apabila telah tiba bulan
Ramadhan maka perbanyaklah berinfaq, karena infaq di bulan Ramadhan
dilipatgandakan bagaikan infaq di jalan Allah, dan tasbih di bulan Ramadhan
lebih utama daripada tasbih di bulan yang lain."
7. Adanya Malam Lailatul Qadar
Keutamaan bulan Ramadan lainnya adalah dengan
hadirnya malam penuh kemuliaan dan keberkahan di salah satu malam pada
malam-malam terakhir dan ganjil di bulan Ramadhan, yaitu malam lailatul qadar.
Di bulan Ramadhan terdapat suatu malam yang
lebih baik dari seribu bulan, yaitu lailatul qadar (malam kemuliaan). Pada
malam inilah yaitu 10 hari terakhir di bulan Ramadhan adalah saat diturunkannya
Alquranul Karim.
8. Bulan Ramadhan Bagian dari Rukun Islam
Allah SWT telah menjadikan puasa yang dilakukan
pada bulan Ramadhan sebagai rukun yang keempat dari rukun Islam.
Hal ini tertulis dalam ayat al-Quran surat
Al-Baqarah ayat 185:
"Bulan Ramadhan adalah
(bulan) yang didalamnya diturunkan al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan petunjuk tersebut dan pembeda (antara yang benar dan yang
bathil). Karena itu, barang siapa di antara mereka yang menyaksikan (berada) di
bulan itu, maka berpuasalah."
Dalam hadis juga
telah disebutkan, Ibnu Umar meriwayatkan bahwa Nabi SAW., bersabda:
"Islam dibangun atas lima (rukun); Bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, mendirikan sholat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan haji ke baitullah." (HR. Bukhari dan Muslim)
"Islam dibangun atas lima (rukun); Bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, mendirikan sholat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan haji ke baitullah." (HR. Bukhari dan Muslim)
9. Doa di Bulan Ramadhan Mustajabah (Mudah Dikabulkan)
Keutamaan bulan Ramadhan selanjutnya adalah doa
yang dipanjatkan pada saat bulan Ramadhan lebih mustajabah. Hal ini sesuai
hadis Rasulullah SAW yang artinya:
"Sesungguhnya Allah
membebaskan beberapa orang dari apai neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan,
dan setiap muslim apabila dia memanjatkan doa maka pasti dikabulkan." (HR.
al-Bazaar, dari Jabir bin Abdillah. Al-Haitsami dalam Majma Az Zawaid
mengatakan bahwa perowi hadis ini tsiqah (terpercaya).
Selain itu juga
dipertegas dalam hadis lain. Rasulullah SAW, bersabda yang artinya:
"Tiga orang yang doanya tidak ditolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang terdzolimi." (HR. at Tirmidzi).
"Tiga orang yang doanya tidak ditolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang terdzolimi." (HR. at Tirmidzi).
#TUGAS
1. Resume
materi diatas di buku tulis pelajaran pendidikan agama islam kalian!
2. Apa
diantara hikmahnya puasa bulan Ramadhan bagi kalian!sebutkan ( tulis di buku PAI )!
3. Bacalah al –Qur’an dan kirimkan videonya ke WALI KELAS kalian masing – masing!
4. Zakat
fitrah adalah hukumnya wajib bagi setiap orang islam, dan Didalam menghadapi
pandemi COVID -19 ini, untuk Siswa – siswi
untuk mengeluarkan/membagikan
zakat fitrahnya kepada orang – orang yang berhak menerimanya dilingkungan masyarakat kalian
masing – masing.(foto kegiatan pemberian zakat fitrah kalian dan kirimkan ke GRUP KELAS masing – masing)