KELAS
DARING
KELAS
XI SEMESTER GENAP 2019/2020
SMK
NEGERI 2 BAGOR
Nama
Kelas : X APHP dan ALSINTAN
Nama
Guru : Ida Sulistiorini
Materi : Sistem irigasi mengairi
Sub
Materi : jenis irigasi
1.
Irigasi Permukaan
Tekniknya
adalah dengan mengambil air dari sumbernya, biasanya sungai, menggunakan
bangunan berupa bendungan atau pengambilan bebas. Air kemudian disalurkan ke
lahan pertanian menggunakan pipa atau selang memanfaatkan daya gravitasi,
sehingga tanah yang lebih tinggi akan terlebih dahulu mendapat asupan air.
2.
Irigasi Bawah
Permukaan
Jenis
irigasi ini menerapkan sistem pengairan bawah pada lapisan tanah untuk meresapkan air ke dalam tanah di
bawah daerah akar menggunakan pipa bawah tanah atau saluran terbuka. Digerakkan
oleh gaya kapiler, lengas tanah berpindah menuju daerah akar sehingga dapat
dimanfaatkan oleh tanaman. Dengan demikian, irigasi jenis ini menyasar bagian
akar dengan memberinya asupan nutrisi sehingga dapat disalurkan ke bagian lain
tumbuhan dan dapat memaksimalkan fungsi akar menopang tumbuhan.
3.
Irigasi dengan
Pancaran
Caranya
adalah dengan menyalurkan air dari sumbernya ke daerah sasaran menggunakan
pipa. Di lahan yang menjadi sasaran, ujung pipa disumbat menggunakan tekanan
khusus dari alat pencurah sehingga muncul pancaran air layaknya hujan yang pertama
kali membasahi bagian atas tumbuhan kemudian bagian bawah dan barulah bagian di
dalam tanah.
4.
Irigasi Pompa Air
Irigasi
ini menggunakan tenaga mesin untuk mengalirkan berbagai jenis jenis air dari sumber air, biasanya sumur, ke lahan
pertanian menggunakan pipa atau saluran. Jika sumber air yang digunakan dalam
jenis ini bisa diandalkan, artinya tidak surut pada musim kemarau, maka
kebutuhan air pada musim kemarau bisa di-backup dengan jenis irigasi ini.
5. Irigasi Lokal
Irigasi lokal melakukan kerja distribusi air
menggunakan pipanisasi atau pipa yang dipasang di suatu area tertentu sehingga
air hanya akan mengalir di area tersebut saja. Seperti halnya jenis irigasi
permukaan, irigasi lokal menggunakan prinsip gravitasi sehingga lahan yang
lebih tinggi terlebih dahulu mendapat air.
6. Irigasi dengan Ember atau Timba
Irigasi jenis ini dilakukan dengan tenaga manusia,
yakni para petani yang mengairi lahannya dengan menggunakan ember atau timba.
Mereka mengangkut air dari sumber air dengan ember atau timba kemudian
menyiramnya secara manual pada lahan pertanian yang mereka tanami.
7. Irigasi Tetes
Jenis irigasi tetes menjalankan tugas distribusi air
ke lahan pertanian menggunakan selang atau pipa yang berlubang dan diatur
dengan tekanan tertentu. Dengan pengaturan yang demikian, air akan muncul dari
pipa berbentuk tetesan dan langsung pada bagian akar tanaman. Teknik yang
demikian dimaksudkan agar air langsung menuju ke akar sehingga tidak perlu
membasahi lahan dan mencegah terbuangnya air karena penguapan yang
berlebih. Kelebihan irigasi jenis ini di antaranya adalah efisiensi dan
penghematan air, menghindari akibat penguapan dan inflitrasi serta sangat cocok
untuk tanaman di masa-masa awal pertumbuhannya karena dapat memaksimalkan
fungsi hara bagi tanaman.
LINK SOAL