Minggu, 03 Mei 2020

ATB KELAS XI ( PENENTUAN KOMODITAS TANAMAN BUAH SEMANGKA YANG AKAN DIUSAHAKAN, ANA KUSMA SANTI, SE )


KELAS DARING
KELAS XI SEMESTER GENAP 2019/2020
SMK NEGERI 2 BAGOR

NAMA KELAS         :    XI ATPH – 3
NAMA GURU          :    ANA KUSMA SANTI
JUDUL MATERI      :    KEGIATAN PEMBELAJARAN 17. PENENTUAN KOMODITAS TANAMAN BUAH SEMANGKA YANG AKAN DIUSAHAKAN

MATERI                   :
URAIAN MATERI
1.    Kelayakan teknis
Untuk menentukan tanaman yang akan dipilih sebagai sarana agribisnis salah satu pertimbangan yang digunakan adalah hasil studi aspek teknis,  aspek ini sebagian besar adalah kondisi riil   yang ada di alam dan merupakan  daya dukung untuk kegiatan agrisbis tersebut, antara lain meliputi;
a.    Lokasi
1)    Letak lokasinya apakah di Pulau jawa atau di luar jawa? Kalau dipulau jawa,   seperti kalau memilih lokasi di jawa tengah dan jawa timur   yang relatif padat penduduknya akan mempengaruhi luasan yang akan diusahakan dan ini akan berpengaruh pada hasil akhirnya, biasanya yang dipilih cenderung termasuk tanaman buah semusim seperti semangka,  melon, timun suri,  dll.
2)    Elevasi tanah/permukaan tanah dari atas permukaan laut harus diukur dengan benar  karena tanaman tertentu memperlukan persyaratan tersebut, seperti tanaman buah stroberi membutuhkan ketinggian  diatas 1000 meter di atas permukaan laut (dpl).
3)    Topografi areal ialah keadaan muka bumi pada suatu daerah juga dapat mempengaruhi pemilihan jenis tanaman seperti pada tanaman buah semusim membutuhkan areal yang relatif datar sehingga penanganannya mudah dan lancar.
b.    Iklim
Tanaman menuntut jenis iklim tertentu. Tidak semua tanaman dapat ditanam di sembarang tempat pada iklim yang berbagai macam. Sebaliknya pada iklim tertentu (yang sama) tidak semua jenis tanaman dapat hidup/produktif ditempat tersebut. Untuk menyelesaikan lingkaran hidupnya, tanaman membutuhkan jumlah panas dan jumlah air sesuai dengan kebutuhannya. Setiap jenis dan varietas harus disesuaikan dengan panjang penyinaran seperti tanaman melon atau semangka membutuhkan panjang penyinaran ± 11 jam dibanding tanaman yang lain. Dan kebutuhan jumlah airnya tinggi tetapi apabila pada jumlah curah hujannya yang tinggi tanaman tersebut justru kurang baik karena proses pertumbuhannya lambat dan waktu panennya juga akan mundur. 
Suatu tempat, walaupun tanah dan pemeliharaannya sama, belum tentu hasil setiap tahunnya akan sama, hal ini semata-mata disebabkan karena keadaan cuaca saja. Kurang lebih 30% produksi panenan tergantung dari keadaan cuaca, kadang bahkan panenan bisa gagal total hanya karena akibat cuaca buruk, termasuk banjir, erosi dan lain sebagainya. Cuaca tidak hanya mempengaruhi kuantitas produksi (jumlahnya) melainkan juga kualitas produksi (mutunya). Karena perbedaan cuaca itulah, dalam satu tahun, tidak semua produksi tanaman kuantitas/kualitasnya sama baik/buruknya hal ini akan saling berbeda. Cuaca tidak  hanya mempengaruhi produksi secara langsung, melainkan ada yang tidak langsung, misalnya akan timbul hama dan penyakit.
Seperti yang telah dilakukan pada kegiatan  studi kelayakan, data-data iklim seperti suhu, sinar matahari, curah hujan,  angin, kelembaban dan tingkat penguapan pada calon areal agribisnis buah semusim yang telah diperoleh sebagai dasar untuk memberikan alternatif-alternatif  jenis komoditas yang akan ditanam. Selain itu dapat juga diberikan gambaran jenis komoditas mana yang resikonya kecil dan besar, komoditas mana yang menguntungkan dan sangat menguntungkan, keuntungan dapat dilihat dari aspek profit maupun sosial.
c.    Keadaan lahan/tanah
Lahan merupakan media tempat tumbuh bagi tanaman. Lahan adalah alat produksi untuk menghasilkan hasil pertanian/buah, tanpa lahan tanaman buah tidak akan ekonomis untuk diusahakan secara komersial. Sebegai alat produksi maka lahan dalam hal ini tanah sebagai tempat tegak tanaman, tempat untuk persediaan unsur-unsur  makanan tanaman, tempat persediaan air bagi tanaman dan udara sehingga akar dapat bernapas dan menghisap makanan dari dalam tanah.   Oleh sebab itu lahan harus disediakan sesuai peruntukkannya. Informasi dan kondisi riil tanah merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam memilih suatu tanaman yang akan diusahakan. Informasi tersebut bisa dilakukan dengan pengamatan langsung seperti kondisi topografi, geografi, dll,  namun untuk melihat sifat fisik, kimia dan biologi tanah (kedalaman solum, ketinggian muka air tanah, tekstur, struktur, konsistensi, permeabilitas, dan keasaman) perlu adanya penelitian laboratorium. Selain itu diperlukan juga persyaratan tanaman mengenai kondisi lahan yang diinginkan, apakah tanah tersebut dalam katagori baik, kurang baik, atau tidak baik untuk tanaman yang dipilih. Dapat juga disajikan dengan kriteria kesesuaian lahan seperti kesesuaiannya  tinggi, sedang,  terbatas dan tidak sesuai
Setiap pengusaha tanaman pasti ingin mencari hasil kuantitas dan kualitas yang setinggi-tingginya. Pengaruh faktor lingkungan seperti iklim khususnya jumlah curah hujan per tahun dan keadaan tanah sangat dominan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. 
2.    Aspek Pasar
Setiap usaha yang akan dijalankan harus memiliki pasar yang jelas. Dalam aspek pasar dan pemasaran, hal-hal yang perlu dicermati adalah;
·      Ada-tidaknya pasar (konsumen)
·      Seberapa besar pasar yang ada
·      Peta kondisi pesaing, terutama untuk produk yang sejenis
·      Perilaku konsumen
·      Strategi yang dijalankan untuk memenangkan persaingan dan  merebut pasar  yang ada.
Untuk mengetahui ada tidaknya pasar dan seberapa besarnya pasar, serta perilaku konsumen, maka perlu dilakukan pengamatan  pasar, dengan cara:
-          Melakukan survey dengan terjun langsung ke pasar untuk melihat kondisi pasar yang ada. Dalam hal ini untuk mengetahui jumlah pembeli dan pesaing.
-          Melakukan wawancara dengan berbagai pihak yang dianggap memegang peranan. Dalam hal ini melakukan wawancara kepada pesaing secara diam-diam.
-          Menyebarkan kuesioner ke berbagai calon konsumen untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen saat ini. Dalam hal ini untuk mengetahui jumlah konsumen, daya beli dan selera. (Lihat Form kuesioner  aspek pasar di bagian lembar kerja ini)
Permintaan pasar pada dasarnya menunjukkan besarnya kuantitas permintaan konsumen atas produk, segmentasi pasar juga merupakan bagian penting dalam menetukan  golongan konsumen yang potensial,   dan persaingan dari perusahaan lain, merupakan unsur -unsur yang penting dalam  menetukan perilaku pasar dalam hal ini sebagai pertimbangan untuk menentukan produk komoditas yang akan ditawarkan.
3.    Kelayakan Ekonomis
Tujuan utama dari suatu usaha adalah memperoleh keuntungan atau laba finansial. Karena itu, penentuan layak tidaknya suatu rencana usaha akan ditentukan oleh perhitungan-perhitungan dalam analisis ekonomis. Apabila analisis kelayakan dilakukan dengan benar dan hasilnya menunjukkan layak untuk dilaksanakan, maka pelaksanaannya jarang mengalami kegagalan. Kecuali analisis kelayakan usaha dilakukan dengan data  yang tidak benar dan atau karena adanya faktor- yang tidak terkontrol misalnya  terjadi bencana alam.
a.     Pembiayaan, biaya dikelompokkan menjadi :
1)    Fixed Cost (biaya tetap), yaitu biaya yang besarnya tidak berubah walaupun terjadi penambahan pada volume produksi, contohnya : gaji dan tunjangan, peralatan/perlengkapan (sprayer, cangkul, bak penampung air, gembor dsb), biaya penyusutan (depreciation), biaya perawatan mesin dan gedung, biaya perijinan, bunga kredit, asuransi, pajak perusahaan, dan biaya tak terduga, dan lain-lain.
2)    Variabel Cost (biaya tidak tetap), yaitu: biaya yang besarnya berubah sesuai dengan penambahan dari volume produksi.  Contohnya : sarana produksi (bibit, pupuk dan obat -obatan) dan Upah harian tenaga kerja.
3)    Modal investasi, yaitu modal yang dipergunakan untuk keperluan pengadaan atau pembelian fasilitas yang tidak langsung habis pakai, namun apablia akan digantipun dalam waktu relatif lama. Termasuk kedalam kelompok modal investasi adalah: tanah, bangunan, mesin, peralatan pabrik, perijinan, pengadaan alat-alat transportasi, peralatan kantor, perabot kantor, instalasi air dan listrik dan lain lain.
4)    Modal kerja, yaitu: modal yang dipergunakan untuk membiayai keseluruhan kegiatan agar usaha berjalan lancar sesuai dengan rencana setelah investasi dianggap memadai. Termasuk kedalam kelompok modal kerja antara lain: bahan baku, bahan penolong, bahan bakar dan bahan pelumas, bahan pembungkus (packing), bahan untuk pembersih air (zat kimia), gaji, lembur, biaya administrasi, dan lain-lain.
b.     Pendapatan
Pendapatan suatu usaha meliputi semua produk atau unsur yang dapat dijual dari kegiatan usaha tersebut. Produk atau unsur yang dapat dijual tidak hanya produk utama, namun dapat juga produk afkir atau produk ikutan yang dapat berupa limbah. Untuk dapat menghitung pendapatan haruslah mampu menghitung harga pokok per unit dan harga jual. Perkiraan Laba Perusahaan





Biaya Overhead, meliputi:
-          Bahan penolong/pembantu                        -    Biaya tenaga kerja tak langsung
-          Biaya pemeliharaan                                   -    Biaya penyusutan (Depresiasi)
Kapasitas Normal, diperkirakan 10% lebih kecil dari hasil yang diramalkan.
Pada tahun pertama sejak beroperasi komersial misalkan mula-mula perusahaan bekerja dengan kapasitas 50% untuk triwulan pertama, 75% untuk triwulan kedua dan 100% untuk  keempat dan seterusnya.
Laba untuk pertama, pajak pendapatan = X%
= (75% ramalan) (% pajak) (Harga jual - Harga pokok)
Laba untuk tahun kedua dan seterusnya.
= (kapasitas normal) (% pajak) (Harga jual - Harga pokok).
c.      Penyusutan (Depresiasi)
Untuk berjalannya suatu kegiatan usaha diperlukan pengadaan fasilitas kantor, peralatan, gedung ataupun lainnya yang sejenis. Fasilitas-fasilitas tersebut pada waktu tertentu habis masa pakainya karena usang/rusak, sehingga harus diganti. Untuk itu sebelum saatnya diganti, perlu menyisihkan dana setiap bulan untuk pengadaan fasilitas.
d.     Bagaimana kita menilai kelayakan usaha yang direncanakan?
Untuk menilai apakah suatu usaha yang direncanakan layak (feasible) atau tidak dilaksanakan dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya melalui analisis ekonomis/finansial. Ada beberapa kriteria yang umumnya digunakan, seperti : Break Event Point (BEP) dan net benefit cost ratio (Net B/C).
Break Even Point (BEP) atau titik pulang pokok, yaitu suatu keseimbangan di mana pada titik tersebut jumlah hasil penjualan sama dengan jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan sehingga perusahaan yang bersangkutan pada tingkat omzet dan biaya-biaya tersebut di atas tidak memperoleh laba maupun rugi.




Analisis net B/C merupakan perbandingan antara presen value dari arus kas bersih dengan present value investasi yang dikeluarkan. Net B/C sering juga disebut sebagai profitability indeks. Kriteria penilaian dilakukan sebagai berikut: jika net B/C .> 1, maka usaha yang direncanakan layak untuk dilaksanakan, dan jika net B/C < 1 maka usaha yang direncanakan tidak layak untuk dilaksanakan.
4.    Aspek Hukum
Aspek yang tidak kalah penting dari tahapan analisis dalam studi kelayakan agribisnis adalah  aspek hukum.  Usaha, dalam bentuk apa pun, memerlukan keabsahan legalitas kare­na faktor ini yang menentukan keberlanjutan hidupnya. Sebaik apa pun prospek bisnis, secanggih apa pun teknologi produksi dan operasi, seprofesional apa pun personalia, dan sesolid apa pun sumber keuangannya, namun jika le­galitas usaha tidak ada atau tidak dapat diperoleh dari otoritas pemerin­tah melalui instansi/departemen terkait, usaha tersebut tidak akan dapat beroperasi secara berkelanjutan Sebelum melaku­kan investasi di suatu daerah/wilayah secara simultan, pada saat meng­analisis aspek-aspek studi kelayakan di awal pra-studi, terlebih dahulu dilakukan identifikasi tentang peraturan hukum dan ke­tentuan-ketentuan legalitas/perizinan yang berlaku di daerah/wilayah tersebut, seperti: bentuk usahanya perorangan, koperasi, firma, atau perseroan; legalitas usaha dan proses perijinannya; pengelolaan lingkungan dan lain lain. Dari berbagai analisis tersebut diatas (teknis, pasar, ekonomis, dan hukum)  diharapkan dapat mengantarkan pemilihan atau penentuan jenis tanaman yang lebih akurat sehingga dalam melakukan agribisnis lebih maksimal hasilnya.


SUSULAN PAS GANJIL 2020/2021 KELAS X SELASA 15 DESEMBER 2020

  KERJAKAN SOAL SUSULAN PAS SESUAI DENGAN MATA PELAJARAN BELUM KALIAN IKUTI, JANGAN MEMAKAI UCBROWSER JIKA MENGERJAKAN PAS, KARENA NILAI TID...