KELAS
DARING
KELAS
XI SEMESTER GENAP 2019/2020
SMK
NEGERI 2 BAGOR
NAMA
KELAS : XI ATPH – 1 dan XI ATPH – 2
NAMA
GURU : ANA
KUSMA SANTI
JUDUL
MATERI : KEGIATAN PEMBELAJARAN 11. MELAKSANAKAN PENYERBUKAN
TANAMAN BUAH SEMUSIM
MATERI :
1.
Tipe bunga
Tumbuhan dibagi
menjadi dua, yaitu tumbuhan tak
berpembuluh (non vaskuler), yaitu lumut
dan tumbuhan berpembuluh (vaskuler) yaitu paku dan tumbuhan berbiji .
Sedangkan tumbuhan berbiji sendiri dibagi dalam tumbuhan berbiji terbuka
(gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae). Tumbuhan berbiji
(Spermatophyta) adalah tumbuhan yang mempunyai bagian yang di sebut biji. Pada
dasarnya tumbuhan biji itu dicirikan dengan adanya bunga sehingga sering
disebut dengan tumbuhan berbunga (Anthopyta). Biji dihasilkan oleh bunga
setelah terjadi peristiwa penyerbukan dan pembuahan. Dengan kata lain, biji
dapat dihasilkan merupakan alat pembiakan secara seksual (generatif). Selain
itu, ada juga pembiakan secara aseksual (vegetatif).
Bunga (flos) atau kembang
adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga, Bunga adalah alat
reproduksi seksual yang terdapat pada tumbuhan,
merupakan bagian dari tanaman yang dapat menunjukkan variasi pada
struktur, susunan dan ukurannya.
a. Menurut tipe bunga ada yang tidak sempurna dan sempurna
1) Bunga tidak sempurna adalah bunga yang hanya
memiliki alat kelamin jantan ataupun betina pada satu bunga saja. Itu artinya
diperlukan minimal dua bunga yang memiliki alat kelamin yang berlainan. Bunga
ini biasa disebut juga bunga berumah satu (monoesis). Contoh bunga tidak sempurna adalah bunga salak,
vanili, pepaya (pada beberapa spesies), sawit, kelapa, jagung dan melinjo.
2) Bunga sempurna adalah
bunga yang memiliki empat bagian
yaitu tangkai, kelopak mahkota, benang sari dan putik. Bagian di atas tangkai
bunga agak membesar,
disebut dasar bunga. Saat bunga masih kecil, dasar bunga ini dibungkus oleh
kelopak bunga. Mahkota merupakan tampilan paling indah pada bunga. Benang sari
berada diantara mahkota bunga dan mempercantik tampilan bunga. Benang sari ini
berbentuk seperti benang, biasanya dengan warna yang berbeda dengan mahkota
bunga. Benang sari merupakan alat kelamin jantan pada bunga. Dengan benang
sari, bunga terlihat lebih indah dan mempesona. Di tengah-tengah benang sari
tumbuh putik, biasanya dengan bentuk, warna, di ukuran yang berbeda. Putik
merupakan alat kelamin betina pada bunga. Akan tetapi tidak semua bunga
memiliki putik atau benang sari.
Bunga yang memiliki benang sari dan putik pada satu bunga, pada saat
penyerbukan tidak memerlukan sel kelamin dari bunga lain, karena kedua jenis
sel kelamin sudah terdapat pada bunga itu.
b.
Penyerbukan dapat terjadi dengan berbagai perantara :
1)
Perantara angin disebut anemogami, dapat
terjadi bila butir serbuknya amat ringan, kecil dan kering. Contoh : pada pinus, damar, rumput-rumputan.
2) Perantara air disebut hidrogami. Contoh : pada tanaman air.
3) Perantara hewan disebut zoogami. Bila serangga disebut entomogami,
burung disebut ornitogami, siput disebut
malakogami, kelelawar disebut kiroptorogami.
4)
Perantara manusia disebut antropogami.
Contoh: penyerbukan vanilli
c.
Menurut asal serbuk sari, penyerbukan dibedakan menjadi
beberapa macam antara lain: :
1)
Autogami (penyerbukan sendiri) Serbuk sarinya
berasal dari satu bunga yang sama. Bila terjadi pada saat bunga belum mekar
disebut kleistogami.
2) Geitonogami (penyerbukan tetangga)Bila serbuk sari berasal dari bunga lain
yang berada dalam satu pohon (satu individu).
3)
Alogami (penyerbukan silang)Bila serbuk sari
berasal dari bunga pohon lain yang masih satu spesies.
2. Penyerbukan buatan
a. Tanaman
buah semusim semangka termasuk berbunga sempurna mempunyai 4 bagian utama bunga yaitu (dari luar ke
dalam) adalah sebagai berikut.
1)
Kelompak bunga atau calyx
2)
Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat
berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan
3)
Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani
andros oikia: rumah pria) berupa benang
sari
4)
Alat kelamin betina atau gynoecium ( dari bahasa Yunani
gynaikos oikia rumah wanita) berupa putik
Organ
reproduksi betina adalah daun buah/carpellum yang pada pangkalnya terdapat
bakal buah (ovarium) dengan satu/sejumlah bakal biji (ovullum, jamak ovula)
yang membawa gamet betina didalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat
kepala putik/stigma untuk menerima serbuk sari/pollen. Tangkai putik/stylus
berperan sebagai jalan bagi pollem menuju bakal buah. Walaupun struktur bunga yang
dideskripsikan diatas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang umum, spesies
tumbuhan menunjukan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan
botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua
subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan
dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan
monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.
b.
Perkembangan bunga semangka
Sebagaimana
anggota suku ketimun-ketimunan lainnya, habitus tanaman ini merambat namun
tidak dapat membentuk akar adventif dan tidak dapat memanjat. Jangkuan rambatan
dapat mencapai belasan meter. Bunga semangka dibagi menjadi tiga jenis : buga
jantan, bunga betina, dan bunga banci. Pada perkembangan bunga semangka yang pertama kali muncul
adalah bunga betina yang ditandai dengan adanya bulatan kecil yang terdapat
dibawah kelopak bunga tersebut. Yang merupakan ovariumnya. Setelah bunga betina
muncul, maka disusul bunga jantan. Perbedaan waktu kemunculan bunga jantan dan
betina mungkin disebabkan perbedaan waktu kematangan sel telur dan sperma pada
bunga semangka. Bunga
semangka merupakan jenis bunga superior karena bakal buah berada di bawah
bagian bunga lainnya.
c.
Penyerbukan bunga semangka
Penyerbukan
buatan bunga semangka harus dilakukan
karena bunga jantan semangka non-biji
bersifat steril, artinya tidak dapat membuahi bunga betinanya sehingga perlu penyerbukan buatan dari
semangka berbiji agar tanaman
semangka non-biji dapat menghasilkan buah. Sangat kecil kemungkinan terjadi penyerbukan
secara alami dengan bantuan serangga
meskipun tanaman semangka non-biji ditanam
berselang-seling dengan semangka berbiji. Selain itu, cara penanaman selang-seling tidak memungkinkan untuk
menanam semangka non-biji
dengan populasi yang banyak karena jumlahnya
harus sama dengan semangka berbijinya. Oleh karena itu, untuk tujuan agribisnis, penyerbukan semangka
non-biji harus dilakukan
secara buatan dengan bantuan manusia. Keuntungan penyerbukan buatan yaitu buah yang dihasilkan
berbentuk sempurna dan populasi tanaman semangka non-biji yang akan ditanam dapat diatur. Budi daya semangka non-biji
dengan penyerbukan buatan hanya
memerlukan 1/10 tanaman semangka berbiji
sebagai polinator artinya bunga jantan dari 1 tanaman semangka berbiji mampu menyerbuki bunga
betina dari 10 tanaman semangka
non-biji. Hal ini dilakukan karena
hampir setiap ruas mempunyai bunga
jantan pada semangka berbiji artinya bunga jantan lebih banyak dibandingkan dengan bunga betina. Bunga betina semangka non-biji yang dipelihara yaitu bunga betina yang terletak di alas 1 m dari pangkal tanaman/mulai ruas daun ke-12 sampai dengan ke-14. Bunga betina pertama akan muncul pada ruas ke-6/ke-7. Bunga ini dibiarkan gugur tidak diserbuki. Apabila bunga
betina pertama yang muncul dijadikan buah, biasanya hasil buah yang terbentuk tidak optimal dan bentuknya tidak sempurna. Bunga jantan dari semangka berbiji dikumpulkan
dalam satu wadah khusus, misalkan
ember kecil/kaleng. Siapkan pula
potongan tali rafia sepanjang 12 cm untuk tanda bahwa bunga betina telah
diserbuki. Untuk memudahkan pelaksanaan, lahan dibagi beberapa blok dengan
penanggung jawab pelaku penyerbukan. Penyerbukan
dilakukan pada pagi hari antara pukul 06.00-10.00
pada saat bunga betina sedang mekar. Apabila penyerbukan telah lewat pukul 10.00 biasanya bunga betina sudah
layu. Serbuk sari yang sudah matang dapat ditandai dengan
lengketnya serbuk sari apabila ditempel pada kuku ibu jari. Sedangkan bunga
betina yang sudah matang ditandai dengan adanya cairan yang keluar pada
putiknya. Tempelkan bunga jantan semangka
berbiji pada bunga betina semangka non-biji. Tangan kiri memegang cabang yang ada bunga betinanya, sedangkan tangan memegang bunga jantan sebagai polinator. Usap-usapkan bunga jantan dengan gerakan memutar sehingga serbuk sarinya
secara merata menyerbuki kepala putik bunga betina. Beri tanda pada cabang dekat bunga betina semangka non-biji yang
telah diserbuki dengan tali rafia berwarna yang diikatkan secara longgar. Lakukan penyerbukan bunga betina pada ketiga cabang
induknya (minimal 3 bunga per cabang). Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, 1 bunga jantan
polinator hanya diserbukkan pada 1
bunga betina semangka non-biji. Pada umumnya, pekerjaan penyerbukan
semangka non-biji dalam satu luasan tanam selesai dilakukan dalam seminggu. Hal
ini disebabkan mekarnya bunga betina
semangka non-biji tidaklah bersamaan antara satu tanaman dengan tanaman lain,
bahkan
antar cabang dalam satu tanaman pun berlainan waktunya
d.
Perkembangan bunga semangka setelah penyerbukan
Bunga betina
setelah diserbuki maka kelopaknya akan mengkerut, hal ini berarti perhiasan
bunga setelah melakukan fungsinya, sehingga akan layu dan mengering. Pada
akhirnya sisa bagian bunga yang berada di atasnya akan rontok dan hanya tersisa
buahnya, yang bentuknya bulat atau oval. Kemudian akan tumbuh membesar sampai
ukuran ± 30 cm
LINK TUGAS