Minggu, 19 April 2020

ATB KELAS XI ( MELAKSANAKAN PENYERBUKAN TANAMAN BUAH SEMUSIM , ANA KUSMA SANTI, SE )


KELAS DARING
KELAS XI SEMESTER GENAP 2019/2020
SMK NEGERI 2 BAGOR

NAMA KELAS         :    XI ATPH – 1 dan XI ATPH – 2
NAMA GURU          :    ANA KUSMA SANTI
JUDUL MATERI    :    KEGIATAN PEMBELAJARAN 11. MELAKSANAKAN PENYERBUKAN TANAMAN BUAH SEMUSIM

MATERI                   :
1.    Tipe bunga
Tumbuhan dibagi menjadi dua, yaitu tumbuhan  tak berpembuluh (non vaskuler), yaitu lumut  dan tumbuhan berpembuluh (vaskuler) yaitu paku dan tumbuhan berbiji . Sedangkan tumbuhan berbiji sendiri dibagi dalam tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae). Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) adalah tumbuhan yang mempunyai bagian yang di sebut biji. Pada dasarnya tumbuhan biji itu dicirikan dengan adanya bunga sehingga sering disebut dengan tumbuhan berbunga (Anthopyta). Biji dihasilkan oleh bunga setelah terjadi peristiwa penyerbukan dan pembuahan. Dengan kata lain, biji dapat dihasilkan merupakan alat pembiakan secara seksual (generatif). Selain itu, ada juga pembiakan secara aseksual (vegetatif).
Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga, Bunga adalah alat reproduksi seksual yang terdapat pada tumbuhan,  merupakan bagian dari tanaman yang dapat menunjukkan variasi pada struktur, susunan dan ukurannya.
a.    Menurut tipe bunga ada yang tidak sempurna dan sempurna
1)    Bunga tidak sempurna adalah bunga yang hanya memiliki alat kelamin jantan ataupun betina pada satu bunga saja. Itu artinya diperlukan minimal dua bunga yang memiliki alat kelamin yang berlainan. Bunga ini biasa disebut juga bunga berumah satu (monoesis). Contoh  bunga tidak sempurna adalah bunga salak, vanili, pepaya (pada beberapa spesies), sawit, kelapa, jagung dan melinjo.
2)    Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki empat bagian yaitu tangkai, kelopak mahkota, benang sari dan putik. Bagian di atas tangkai bunga agak membesar, disebut dasar bunga. Saat bunga masih kecil, dasar bunga ini dibungkus oleh kelopak bunga. Mahkota merupakan tampilan paling indah pada bunga. Benang sari berada diantara mahkota bunga dan mempercantik tampilan bunga. Benang sari ini berbentuk seperti benang, biasanya dengan warna yang berbeda dengan mahkota bunga. Benang sari merupakan alat kelamin jantan pada bunga. Dengan benang sari, bunga terlihat lebih indah dan mempesona. Di tengah-tengah benang sari tumbuh putik, biasanya dengan bentuk, warna, di ukuran yang berbeda. Putik merupakan alat kelamin betina pada bunga. Akan tetapi tidak semua bunga memiliki putik atau benang sari. Bunga yang memiliki benang sari dan putik pada satu bunga, pada saat penyerbukan tidak memerlukan sel kelamin dari bunga lain, karena kedua jenis sel kelamin sudah terdapat pada bunga itu.
b.    Penyerbukan dapat terjadi dengan berbagai perantara :
1)    Perantara angin disebut anemogami, dapat terjadi bila butir serbuknya amat ringan, kecil dan kering. Contoh : pada pinus, damar, rumput-rumputan.
2)    Perantara air disebut hidrogami. Contoh : pada tanaman air.
3)    Perantara hewan disebut zoogami. Bila serangga disebut  entomogami,  burung disebut ornitogami, siput disebut  malakogami, kelelawar disebut kiroptorogami.
4)    Perantara manusia disebut antropogami. Contoh: penyerbukan vanilli
c.     Menurut asal serbuk sari, penyerbukan dibedakan menjadi beberapa macam antara lain: :
1)    Autogami (penyerbukan sendiri) Serbuk sarinya berasal dari satu bunga yang sama. Bila terjadi pada saat bunga belum mekar disebut kleistogami.
2)    Geitonogami (penyerbukan tetangga)Bila serbuk sari berasal dari bunga lain yang berada dalam satu pohon (satu individu).
3)    Alogami (penyerbukan silang)Bila serbuk sari berasal dari bunga pohon lain yang masih satu spesies.
2.    Penyerbukan buatan
a.    Tanaman buah semusim semangka termasuk berbunga sempurna mempunyai 4 bagian utama  bunga yaitu (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut.
1)    Kelompak bunga atau calyx
2)    Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan
3)    Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia:  rumah pria) berupa benang sari
4)    Alat kelamin betina atau gynoecium ( dari bahasa Yunani gynaikos oikia rumah wanita) berupa putik
Organ reproduksi betina adalah daun buah/carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu/sejumlah bakal biji (ovullum, jamak ovula) yang membawa gamet betina didalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik/stigma untuk menerima serbuk sari/pollen. Tangkai putik/stylus berperan sebagai jalan bagi pollem menuju bakal buah. Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan diatas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang umum, spesies tumbuhan menunjukan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.
b.    Perkembangan bunga semangka
Sebagaimana anggota suku ketimun-ketimunan lainnya, habitus tanaman ini merambat namun tidak dapat membentuk akar adventif dan tidak dapat memanjat. Jangkuan rambatan dapat mencapai belasan meter. Bunga semangka dibagi menjadi tiga jenis : buga jantan, bunga betina, dan bunga banci. Pada perkembangan bunga semangka yang pertama kali muncul adalah bunga betina yang ditandai dengan adanya bulatan kecil yang terdapat dibawah kelopak bunga tersebut. Yang merupakan ovariumnya. Setelah bunga betina muncul, maka disusul bunga jantan. Perbedaan waktu kemunculan bunga jantan dan betina mungkin disebabkan perbedaan waktu kematangan sel telur dan sperma pada bunga semangka. Bunga semangka merupakan jenis bunga superior karena bakal buah berada di bawah bagian bunga lainnya.
c.     Penyerbukan bunga semangka
Penyerbukan buatan bunga semangka harus dilakukan karena bunga jantan semangka non-biji bersifat steril, artinya tidak dapat membuahi bunga betinanya sehingga perlu penyerbukan buatan dari semangka berbiji agar tanaman semangka non-biji dapat menghasilkan buah. Sangat kecil kemungkinan terjadi penyerbukan secara alami dengan bantuan serangga meskipun tanaman semangka non-biji ditanam berselang-seling dengan semangka berbiji. Selain itu, cara penanaman selang-seling tidak memungkinkan untuk mena­nam semangka non-biji dengan populasi yang banyak karena jumlahnya harus sama dengan semangka berbijinya. Oleh karena itu, untuk tujuan agribisnis, penyerbukan semangka non-biji harus dilakukan secara buatan dengan bantuan manusia. Keuntungan penyerbukan buatan yaitu buah yang dihasilkan berbentuk sempurna dan populasi tanaman semangka non-biji yang akan ditanam dapat diatur. Budi daya semangka non-biji dengan penyerbukan buatan hanya memerlukan 1/10 tanaman semangka berbiji sebagai polinator artinya bunga jantan dari 1 tanaman semangka berbiji mampu menyerbuki bunga betina dari 10 tanaman semangka non-biji. Hal ini dilakukan karena hampir setiap ruas mempunyai  bunga jantan pada semangka berbiji artinya bunga jantan lebih ba­nyak dibandingkan dengan bunga betina. Bunga betina semangka non-biji yang dipelihara yaitu bunga betina yang terletak di alas 1 m dari pangkal tanaman/mulai ruas daun ke-12 sampai dengan ke-14. Bunga betina pertama akan muncul pada ruas ke-6/ke-7. Bunga ini dibiarkan gugur tidak diserbuki. Apabila bunga betina pertama yang mun­cul dijadikan buah, biasanya hasil buah yang terbentuk tidak optimal dan bentuknya tidak sempurna. Bunga jantan dari semangka berbiji dikumpulkan dalam satu wadah khusus, misalkan ember kecil/kaleng. Siapkan pula potongan tali rafia sepanjang 12 cm untuk tanda bahwa bunga betina telah diserbuki. Untuk memudahkan pelaksanaan, lahan dibagi beberapa blok dengan penanggung jawab pelaku penyerbukan. Penyerbukan dilakukan pada pagi hari antara pukul 06.00-10.00 pada saat bunga betina sedang mekar. Apabila penyerbukan telah lewat pukul 10.00 biasanya bunga betina su­dah layu. Serbuk sari yang sudah matang dapat ditandai dengan lengketnya serbuk sari apabila ditempel pada kuku ibu jari. Sedangkan bunga betina yang sudah matang ditandai dengan adanya cairan yang keluar pada putiknya. Tempelkan bunga jantan semangka berbiji pada bunga be­tina semangka non-biji. Tangan kiri memegang cabang yang ada bunga betinanya, sedangkan tangan memegang bunga jantan sebagai polinator. Usap-usapkan bunga jantan dengan gerakan memutar sehingga serbuk sarinya secara merata menyerbuki kepala putik bunga betina. Beri tanda pada cabang dekat bu­nga betina semangka non-biji yang telah diserbuki dengan tali rafia berwarna yang diikatkan secara longgar. Lakukan penyer­bukan bunga betina pada ketiga cabang induknya (minimal 3 bunga per cabang). Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, 1 bunga jantan polinator hanya diserbukkan pada 1 bunga betina semangka non-biji. Pada umumnya, pekerjaan penyerbukan semangka non-biji dalam satu luasan tanam selesai dilakukan dalam seminggu. Hal ini disebabkan mekarnya bunga betina semangka non-biji tidaklah bersamaan antara satu tanaman dengan tanaman lain, bahkan antar cabang dalam satu tanaman pun berlainan waktunya
d.    Perkembangan bunga semangka setelah penyerbukan
Bunga betina setelah diserbuki maka kelopaknya akan mengkerut, hal ini berarti perhiasan bunga setelah melakukan fungsinya, sehingga akan layu dan mengering. Pada akhirnya sisa bagian bunga yang berada di atasnya akan rontok dan hanya tersisa buahnya, yang bentuknya bulat atau oval. Kemudian akan tumbuh membesar sampai ukuran ± 30 cm
LINK TUGAS

SUSULAN PAS GANJIL 2020/2021 KELAS X SELASA 15 DESEMBER 2020

  KERJAKAN SOAL SUSULAN PAS SESUAI DENGAN MATA PELAJARAN BELUM KALIAN IKUTI, JANGAN MEMAKAI UCBROWSER JIKA MENGERJAKAN PAS, KARENA NILAI TID...