KELAS
DARING
KELAS
XI SEMESTER GENAP 2019/2020
SMK
NEGERI 2 BAGOR
NAMA KELAS : XI ATPH 2,
NAMA GURU : MISTERIA LINDI PRATIWI,
S.P,d
JUDUL MATERI : AGRIBISNIS TANAMAN HIAS
MATERI
Penyiapan
media tanam/tumbuh
Tanah yang ideal untuk tanaman krisan
adalah bertekstur liat berpasir, subur, gembur dan drainasenya baik, tidak
mengandung hama dan penyakit. Derajat keasaman tanah yang baik untuk
pertumbuhan tanaman sekitar 5,5-6,7.
Untuk
mempersiapkan tanah sesuai persyaratan, maka diperlukan perlakuan dalam
menyiapkan lahan
1). Sanitasi lahan
Tujuan
sanitasi adalah membersihkan/menghilangkan segala macam sumber pengganggu pertumbuhan yang
meliputi gulma (tumbuhan pengganggu), akar-akar tanaman sebelumnya dan bahan –
bahan kontaminan lain yang tidak terlihat mata (mikro organisme
pengganggu). Sanitasi dapat dilakukan
secara mekanis dan kimiawi. Untuk lahan-lahan yang tidak banyak tercemar
organisme/mikroorganisme pathogen, sanitasi cukup dengan mekanis yaitu lahan
dibersihkan dari tanaman dan bahan
pengganggu. Pada lahan yang tercermar
organisme/mikroorganisme pathogen, sanitasi dilakukan denganfumigasi
2). Pengaturan pH tanah
pH
tanah yang dikehendaki untuk pertumbuhan krisan adalah 5,5-6,7. Oleh karena itu
pada lahan yang pH tanahnya kurang dari 5,5 perlu pengapuran. Ada berapa jenis kapur yaitu CaCO3
dan CaMgSO4yang
bisa digunakan disesuaikan dengan pH awal.
Untuk tanah yang pH asam < 5.5 mengunakan CaCO3, sedangkan
pada pH mendekati netral menggunakan CaMgSO4.. Dosis pengapuran 2-4 ton/ha atau 200-400 g/m2.
Waktu dan teknik pengapuran
Pengapuran dapat dilakukan dengan disebar
secara merata pada saat pengolahan tanah, atau pembentukan bedengan kasar.
Pengapuran pada saat pengolahan memiliki keuntungan sebagai berikut:
-
Kapur segera bereaksi
karena dicampur merata dengan tanah
-
Peningkatan pH tanah
lebih cepat
-
Menghemat tenaga kerja
karena dilakukan bersamaan dengan pengolahan
-
Kapur tidak mengikat
unsur-unsur
Gambar 26. Penyiapan lahan/media tanam tanaman krisan
Pembibitan
1). Persyaratan Bibit : Bibit diambil dari induk
yangsehat, berkualitas prima, daya tumbuh tanaman kuat, bebas dari hama
dan penyakit serta dari jenis/varietas
yang disukai konsumen/ komersial di pasar.
Penyiapan bibit krisan: Pembibitan krisan dilakukan dengan cara
vegetatif yaitu dengan stek pucuk dan kultur jaringan.
a). Bibit asal stek pucuk :
Tentukan tanaman yang sehat
dan cukup umur. Pilih tunas pucuk yang tumbuh sehat, diameter pangkal 3-5 mm,
panjang 5 cm, mempunyai 3 helai daun dewasa berwarna hijau terang, potong pucuk
tersebut, langsung semaikan atau disimpan dalam ruangan dingin bersuhu udara 4oC,
dengan kelembaban 30% agar tetap tahan segar selama 3-4 minggu. Cara
penyimpanan stek adalah dibungkus dengan beberapa lapis kertas tisu, kemudian
dimasukan ke dalam kantong plastik rata-rata 50 stek.
Gambar
27.Pembibitan krisandari stek
b). Stok tanaman induk
Fungsinya untuk memproduksi bagian vegetatif sebanyak
mungkin sebagai bahan tanaman. Ditanam di areal khusus terpisah dari areal
budidaya.Jumlah stok tanaman induk disesuaikan dengan kebutuhan bibit yang
telah direncanakan.Tiap tanaman induk menghasilkan 10 stek per bulan, dan
selama 4-6 bulan dipelihara, dapat memproduksi sekitar 40-60 stek
pucuk.Pemeliharaan dalam kondisi lingkungan berhari panjang dengan penambahan cahaya
4 jam/hari mulai 22.00–02.00 dengan intensitas 70 FC,
lampu
pencahayaan dapat dipilih Growlux SL 18 Philip.
c). Pengakaran stek
·
Penyemaian di bak Siapkan tempat atau lahan pesemaian berupa
bak-bak berukuran lebar 80 cm, kedalaman 25 cm, panjang disesuaikan dengan
kebutuhan dan sebaiknya bak berkaki tinggi. Bak dilubangi untuk drainase yang
berlebihan. Medium semai berupa pasir steril/arang sekam hingga cukup
penuh. Tancapkan stek
pucuk ke media tanam dengan
jarak 3 cm x 3 cm dan kedalaman 1-2 cm, sebelum ditanamkan diberi Rotoon (ZPT).
Setelah tanam pasang sungkup plastik yang transparan di seluruh permukaan.
·
Penyemaian kultur
jaringan: Bibit mini dalam botol dipindahkan ke pesemaian berisi medium berpasir
steril & bersungkup plastik tembus cahaya.
d). Pemeliharan
Pembibitan/Penyemaian
Pemeliharaan untuk stek pucuk yaitu penyiraman
dengan sprayer 2-3 kali sehari, pasang bola lampu untuk pertumbuhan vegetatif,
penyemprotan pestisida apabila tanaman di serang hama atau penyakit. Buka
sungkup pesemaian pada sore hari dan malam hari, terutama pada beberapa hari
sebelum pindah ke lapangan. Pemeliharaan pada kultur jaringan dilakukan di
ruangan aseptik, setelah bibit berukuran cukup besar, diadaptasikan secara
bertahap ke lapangan terbuka.
Pemindahan Bibit : Bibit stek pucuk siap
dipindahtanamkan ke kebun pada umur 10-14 hari setelah semai & bibit dari
kultur jaringan bibit siap pindah yang sudah berdaun 5-7 helai & setinggi
7,5-10 cm.