Materi dan Tugas
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Lembar Kerja/Gambar Kerja Untuk
Pembuatan Prototype Produk
Barang/Jasa
KOMPETENSI DASAR
3.6 Menganalisis lembar kerja /gambar kerja
untuk pembuatan prototype produk barang/jasa
4.6 Membuat
lembar kerja /gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa
PENGERTIAN
GAMBAR KERJA
1. Menurut Suratman pada buku menggambar teknik mesin dengan
standar iso di halaman 15, diterbitkan oleh CV. Pustaka Setia di Bandung tahun
2011. Gambar kerja adalah suatu teknik penggambaran yang digunakan untuk
menjelaskan secara gamblang persyaratan item yang di rekayasa, aktifitas
menggambar mesin menghasilkan dokumen gambar yang berfungsi sebagai bahasa atau
media untuk menyampaikan ide, gagasan, atau informasi dari para insinyur yang
mendesian suatu produk kepada para pekerja yang akan membuatnya.
2. Menurut Sujiyanto pada buku menggambar teknik mesin di
halaman 7, diterbitkan oleh Kanisus diYogyakarta tahun 2012. Gambar kerja
adalah komunikasi utama antara si pembuat gambar atau ide dengan si pelaksana
di lapangan, dan gambar harus dipahami oleh kedua belah pihak.
3. Menurut Ir. Ohan Juhana pada buku menggambar teknik mesin
dengan standar iso di halaman 14, diterbitkan oleh CV. Pustaka Setia di Bandung
tahun 2011. Gambar teknik adalah gambar yang menitik beratkan pada penyampaian
maksud dari pembuat gambar secara obyektif, gambar jenis ini menggunakan
simbol-simbol yang dapat diterima secara internasional. Simbol tersebut sudah
di rangkumkan dalam sebuah standar yang dapat di terima di seluruh dunia, yaitu
standar ISO. Selain itu ada juga standar lain yang di keluarkan oleh suatu
Negara.
4. Berdasarkan teori-toeri diatas dapat disimpulkan gambar
Kerja adalah suatu bahasa yang digunakan oleh designer kepada si pelaksana
dilapangan, dengan menggunakan standar-standar internasional dan harus dipahami
oleh kedua belah pihak.
FUNGSI GAMBAR KERJA
1. Gambar kerja sebagai bahasa teknik dan pola penyampaian
informasi, Fungsi-fungsi gambar dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu
:
2. Penyampaian Informasi
3. Gambar berfunsi untuk meneruskan maksud dari perancangan
dengan tepat kepada orang –orang yang bersangkutan kepada perancanaan proses,
pembuatan, pemeriksaan dan sebagainya. Orang-orang yang bersangkutan bukan
hanya orang-orang pabrik atau orang di bengkel sendiri, tetapi juga orang orang
dalam pabrik atau bengkel sub kontrak atau orang asing dengan bahasa lain
Pengawet, penyimpanan dan penggunaan
keterangan
Gambar merupakan data teknik yang
sangat ampuh, dimana teknologi dari suatu perushaan di padatkan di kumpulkan.
Oleh karena itu gambar bukan saja diawetkan untuk mensuplai bagian bagian
produk untuk diperbaiki ( reparasi ) atau untuk di perbaiki, tetapi gambar
diperlukan juga sebagai bahan informasi untuk rencana-rencana baru di kemudian
hari. Sehingga diperlukan penyimpanan, kondifikasi nomor urut gambar dan
sebagainya.
Cara-cara
pemikiran dalam penyiapan informasi
Dalam perencanaan, konsep abstrak
yang terlintas dalam pikiran diwujudkan dalam bentuk gambar melalui proses
masalahnya pertama-tama di analisa dan disintesa dengan gambarnya di teliti dan
dievaluasi. Proses ini di ulang-ulang, sehingga dapat di hasilkan gambar-gambar
yang sempurna.
Tujuan-tujuan
gambar kerja
Adapun tujuan –tujuan gambar yaitu :
Internasional gambar
Peraturan-peraturan gambar dimulai
dengan persetujuan bersama antara orang yang bersangkutan dan kemudian menjadi
standar perusahaan. Agar tujuan dapat di capai, penunjukan simbol-simbol gambar
harus sama secara intenasional.
Mempopulerkan gambar
Dalam lingkup teknologi,
mempopulerkan gambar menjadi suatu keharusan, karena dalam teknologi tinggi
dibutuhkan data-data yang pasti dan akurat dan tidak berdasarkan kebiasaan atau
feeling.
Perumusan gambar
Berdasarkan sifat-sifat kerja
masing-masing maka dari tiap-tiap bagian, mesin, listrik harus memiliki
keterangan yang sama agar dapat dimengerti oleh semua orang.
Sistematika gambar
Mengingat gambar menyajikan banyak
perbedaan tidak hanya dalam bentuk dan ukuran, tetapi tanda-tanda tolenrasi,
lambang-lambang dst, maka harus ada sistematika dalam lingkungan perusahaan
sendiri.
Penyederhanaan Gambar
Tujuannya agar dapat menghemat
waktu, menghindari kesalahan pengerjaan, mempermudah pengerjaan dan mempercepat
perencanaan.
ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM
Pembangunan sistem informasi
memerlukan penyelidikan dan analisis mengenai alasan timbulnya ide atau gagasan
untuk membangun dan mengembangkan sistem informasi. Analisis dilakukan untuk
melihat berbagai komponen yang dipakai sistem yang sedang berjalan meliputi
hardware, software, jaringan dan sumber daya manusia.
Analisis juga mendokumentasikan
aktivitas sistem informasi meliputi input, pemrosesan, output, penyimpanan dan
pengendalian (O’Brien, 2005).
Selanjutnya melakukan studi
kelayakan (feasibility study) untuk merumuskan informasi yang dibutuhkan
pemakai akhir, kebutuhan sumber daya, biaya, manfaat dan kelayakan proyek yang
diusulkan (Mulyanto, 2009).
Analisis kebutuhan sistem sebagai
bagian dari studi awal bertujuan mengidentifikasi masalah dan kebutuhan
spesifik sistem. Kebutuhan spesifik sistem adalah spesifikasi mengenai hal-hal
yang akan dilakukan sistem ketika diimplementasikan (Mulyanto, 2009).
Analisis kebutuhan sistem
harus mendefinisikan kebutuhan sistem yang spesifik antara lain :
1) Masukan
yang diperlukan sistem (input)
2) Keluaran
yang dihasilkan (output)
3)
Operasi-operasi yang dilakukan (proses)
4) Sumber
data yang ditangani
5) Pengendalian
(kontrol)
Spesifikasi Kebutuhan
Sistem
Tahap analisis kebutuhan sistem
memerlukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan sistem dengan mendefinisikan apa
yang seharusnya dapat dilakukan oleh sistem tersebut kemudian menentukan
kriteria yang harus dipenuhi sistem.
Beberapa kriteria yang harus
dipenuhi adalah pencapaian tujuan, kecepatan, biaya, kualitas informasi yang
dihasilkan, efisiensi dan produktivitas, ketelitian dan validitas dan
kehandalan atau reliabilitas (Mulyanto, 2009).
DESAIN SISTEM
Analisis sistem (system analysis)
mendeskripsikan apa yang harus dilakukan sistem untuk memenuhi kebutuhan
informasi pemakai.
Desain sistem (system design)
menentukan bagaimana sistem akan memenuhi tujuan tersebut. Desain sistem
terdiri dari aktivitas desain yang menghasilkan spesifikasi fungsional.
Desain sistem dapat dipandang
sebagai desain interface, data dan proses dengan tujuan menghasilkan
spesifikasi yang sesuai dengan produk dan metode interface pemakai, struktur
database serta pemrosesan dan prosedur pengendalian (Ioanna et al., 2007).
Desain sistem akan menghasilkan
paket software prototipe, produk yang baik sebaiknya mencakup tujuh bagian :
·
Fitur
menu yang cepat dan mudah.
·
Tampilan
input dan output.
·
Laporan
yang mudah dicetak.
·
Data
dictionary yang menyimpan informasi pada setiap field termasuk panjang field,
pengeditan dalam setiap laporan dan format field yang digunakan.
·
Database
dengan format dan kunci record yang optimal.
·
Menampilkan
query online secara tepat ke data yang tersimpan pada database.
·
Struktur
yang sederhana dengan bahasa pemrograman yang mengizinkan pemakai melakukan
pemrosesan khusus, waktu kejadian, prosedur otomatis dan lain-lain.
PENGUJIAN
SISTEM
Paket software prototipe diuji,
diimplementasikan, dievaluasi dan dimodifikasi berulang-ulang hingga dapat
diterima pemakainya (O’Brien, 2005). Pengujian sistem bertujuan menemukan
kesalahan-kesalahan yang terjadi pada sistem dan melakukan revisi sistem.
Tahap ini penting untuk memastikan
bahwa sistem bebas dari kesalahan (Mulyanto, 2009).
Menurut Sommerville (2001) pengujian
sistem terdiri dari :
·
Pengujian
unit untuk menguji komponen individual secara independen tanpa komponen sistem
yang lain untuk menjamin sistem operasi yang benar.
·
Pengujian
modul yang terdiri dari komponen yang saling berhubungan.
·
Pengujian
sub sistem yang terdiri dari beberapa modul yang telah diintegrasikan.
·
Pengujian
sistem untuk menemukan kesalahan yang diakibatkan dari interaksi antara
subsistem dengan interfacenya serta memvalidasi persyaratan fungsional dan non
fungsional.
·
Pengujian
penerimaan dengan data yang dientry oleh pemakai dan bukan uji data simulasi.
·
Dokumentasi
berupa pencatatan terhadap setiap langkah pekerjaan dari awal sampai akhir
pembuatan program.
Pengujian sistem informasi berbasis
web dapat menggunakan teknik dan metode pengujian perangkat lunak tradisional.
Pengujian aplikasi web meliputi pengujian tautan, pengujian browser, pengujian
usabilitas, pengujian muatan, tegangan dan pengujian malar (Simarmata,
2009).
Penerimaan pengguna (user) terhadap
sistem dapat dievaluasi dengan mengukur kepuasan user terhadap sistem yang
diujikan. Pengukuran kepuasan meliputi tampilan sistem, kesesuaian dengan
kebutuhan user, kecepatan dan ketepatan sistem untuk menghasilkan informasi
yang diinginkan user. Ada beberapa model pengukuran kepuasan user terhadap
sistem, diantaranya adalah Technology Acceptance Model (TAM), End User
Computing (EUC) Satisfaction, Task Technology Fit (TTF) Analysis dan
Human Organizational Technology (HOT) Fit Model.
Salah satu model pengukuran yang
telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa berbeda dan tidak menunjukkan
perbedaan hasil pengukuran yang signifikan adalah End User Computing (EUC)
Satisfaction. Model ini menekankan kepuasan user terhadap aspek teknologi
meliputi aspek isi, keakuratan, format, waktu dan kemudahan penggunaan sistem
(Chin & Mathew, 2000).
IMPLEMENTASI
Setelah prototipe diterima maka pada
tahap ini merupakan implementasi sistem yang siap dioperasikan dan selanjutnya
terjadi proses pembelajaran terhadap sistem baru dan membandingkannya dengan
sistem lama, evaluasi secara teknis dan operasional serta interaksi
pengguna, sistem dan teknologi informasi.
ALAT PERANCANGAN SISTEM
Perancangan sistem membutuhkan
peralatan berupa alat alat perancangan proses dan alat perancangan data.
Alat perancangan proses terdiri dari diagram aliran data dan diagram arus
sistem. Sedangkan alat perancangan data terdiri dari diagram relasi entitas
(entity relationship) dan kamus data (data dictionary).
Diagram Aliran Data
Diagram aliran data (data flow
diagram/DFD) adalah sebuah alat dokumentasi grafik yang menggunakan
simbol-simbol untuk menjelaskan sebuah proses. Diagram ini menunjukkan aliran
proses seluruh sistem kepada pemakai dan dapat diatur detailnya sesuai dengan
kemampuan pemahaman pemakai.
DFD terdiri dari tiga elemen yaitu
lingkungan, pemrosesan, aliran data dan penyimpanan data. Salah satu keuntungan
menggunakan DFD adalah memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer
untuk mengerti sistem yang sedang akan dikerjakan (Ladjamudin, 2005).
Diagram Arus Sistem
Diagram arus sistem (Sistem Flow
chart) adalah peralatan yang digunakan untuk menggambarkan proses sistem secara
rinci untuk menggambarkan aliran sistem informasi dan diagram arus sistem untuk
menggambarkan aliran program (Ladjamudin, 2005).
Diagram Relasi Entitas
Diagram relasi entitas menunjukkan
antar entitas satu dengan yang lain dan bentuk hubungannya sehingga data
tergabung dalam satu kesatuan yang terintegrasi (Ladjamudin, 2005).
Kamus Data
Kamus data adalah penjelasan
tertulis lengkap dari data yang diisikan ke dalam database (Ladjamudin, 2005).
PEMBUATAN LEMBAR KERJA/ GAMBAR KERJA
Gambar kerja berisi semua informasi
yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu produk. Informasi yang ada dalam gambar
kerja meliputi gambar rakitan, gambar detail, dimensi keterangan gambar dan
semua standar informasi yang dibutuhkan dalam membuat suatu produk.
Tiga komponen dari satu set gambar
kerja adalah:
1. Detail dari setiap bagian
2. Daftar komponen, atau bahan untuk merakit produk akhir
3. Gambar rakitan
Gambar kerja adalah set lengkap
standar gambar yang menentukan pembuatan dan perakitan produk berdasarkan
desainnya. Kerumitan desain akan menentukan jumlah dan jenis gambar.
Gambar kerja bisa lebih dari satu
lembar dan mungkin berisi instruksi tertulis yang disebut dengan spesifikasi.
Gambar kerja merupakan cetak biru yang digunakan untuk pembuatan produk.
Gambar
Rakitan dan Sub-rakitan
Gambar rakitan adalah gambar dari
keseluruhan produk atau mesin atau sistem dengan semua komponennya berada dan
diidentifikasi. Gambar sub-rakitan adalah dua atau lebih bagian yang membentuk
bagian dari suatu gambar rakitan.
Fungsi gambar rakitan
Gambar rakitan berfungsi untuk
menunjukkan kumpulan dari komponen-komponen yang digabungkan menjadi produk
jadi.
Fungsi gambar sub-rakitan
Gambar sub-rakitan digunakan jika
pada gambar rakitan tidak dengan jelas menyajikan bagian komponen, maka gambar
sub-rakitan harus disertakan untuk menunjukkan bagaimana bagian dari komponen
itu dirakit.
Pandangan
Gambar rakitan dan sub-rakitan harus
menunjukkan bagian-bagian komponen dan posisi
relative antara komponen yang satu
dengan yang lain. Pandangan menjadi penting untuk menunjukan bagian-bagian dari
komponen itu berada dan yang digabungkan menjadi satu.
Pandangan yang digunakan bisa dari
salah satu gambar pandangan sebagai berikut.
1. Pandangan Paralel
2. Pandangan Isometrik
3. Pandangan Kombinasi paralel dan isometrik
4. Garis Tersembunyi
Gambar rakitan dan sub-rakitan
umumnya tidak boleh menyertakan garis tersembunyi yang tidak menjelaskan
bagaimana produk tersebut dirakit. Jadi tidak adanya garis tersembunyi tidak
menandakan bahwa tidak ada bagian yang tersembunyi di lokasi itu.
Dimensi
Pada umumnya dimensi yang
ditunjukkan pada gambar rakitan dan sub-rakitan adalah dimensi yang dibutuhkan
untuk merakit komponen, komponen standar, dan sub-rakitan. Dengan demikian
dimensi yang diperlukan untuk membuat gambar bagian tidak boleh ditampilkan
pada gambar rakitan dan sub-rakitan.
Nomor Bagian
Setiap bagian komponen atau sub-rakitan
yang dibuat harus diidentifikasi dengan nomor bagian yang ditunjukkan dapa
gambar rakitan atau sub-rakitan. Nomor bagian atau nomor komponen ditunjukkan
dengan dengan balon melingkar yang ditarik di luar gambar rakitan.
Balon harus diberi nonor secara
berurutan searah jarum jam dengan angka 1 di lokasi tengah atas gambar seperti
pada jam angka yang menunjukkan posisi jam 12 siang. Setiap balon harus
dihubungkan ke item atau titik pada permukaan bagian gambar. Garis balon tidak
boleh saling menyilang.
Gambar Detail
Gambar detail adalah gambar yang
memiliki dimensi dan keterangan secara lengkap dari satu bagian komponen yang
dibuat berdasarkan gambar kerja sehingga informasi yang didapat sudah bisa
digunakan untuk membuat produk.
Fungsi
Fungsi gambar detail adalah gambar
bagian yang menyediakan semua informasi yang diperlukan untuk membuat bagian.
Ini termasuk bagian bentuk, dimensi, material, dan persyaratan khusus apa pun.
Pandangan
Gambar detail setidaknya terdapat
tiga pandangan ortografi (depan, atas, dan kanan) dan bisa juga ditampilkan
gambar isometriknya. Pandangan ortografi ditunjukkan dalam proyeksi sudut
ketiga atau pertama.
Daftar
Komponenn isi
Daftar isi komponen ditunjukkan
dalam daftar tabel komponen yang ditunjukkan pada gambar baik untuk gambar
rakitan maupun sub-rakitan. Daftar komponen ini paling tidak harus mencakup
beberapa keterangan seperti:
1. Nomor komponen
2. Deskripsi komponen
3. Nomor bagian yang digunakan untuk gambar detail, gambar
sub-rakitan dan nomor bagian vendor.
4. Informasi vendor digunakan jika komponen yang akan dibeli
tidak umum tersedia dipasaran sehingga perlu informasi khusus.
5. Jumlah komponen yang dibutuhkan dalam perakitan.
Penulisan nomor urut dituliskan
berdasarkan nomor item dengan angka terendah dibagian bawah dan di urutkan ke
atas.
Lokasi
Penempatan lokasi untuk daftar
komponen dapat dipilih dari salah satu lokasi yang diinginkan dari beberapa
posisi turan sebagai berikut:
1. Sudut kiri atas lembar gambar menyentuh batas atas kiri
2. Sudut kiri bawah lembar gambar menyentuh garis batas kiri
bawah
3. Diatas blok judul menyentuh garis batas kanan dan blok judul
4. Disebelah kiri blok judul menyentuh garis batas bawah dan
blok judul
Lokasi yang dipilih harus
memaksimalkan ruang yang dapat digunakan untuk menggambar rakitan atau sub-rakitan.
Format Standar
Pemilihan format standar kadang
sudah disediakan oleh beberapa aplikasi yang dipakai seperti pada Inventor atau
Solidworks. Standar huruf yang dipakai biasanya menggunakan huruf Arial. Gambar
dan model yang dirancang bisa menggunakan salah satu standar yang dipilih
seperti menggunakan standar ANSI atau standar ISO atau yang lainnya.
Penomoran Gambar
Standar penomoran gambar juga
beragam, paling tidak nomor gambar harus unik dan bisa membedakan dengan gambar
yang lain.
Kertas Gambar
Standar ukuran kertas secara
internasional terutama untuk standar ISO (A4, B5, C4, dst.) dan standar Amerika
(letter, legal, dst.) ukuran-ukuran ini akan mempengaruhi penggunannya.
Etiket
Blok judul harus disertakan pada
semua lembar di sudut kanan bawah. Minimal blok judul harus menyertakan
sub-blok untuk:
1.
Menuliskan
judul
2.
Nomor
gambar
3.
Bagian
Revisi
4.
Nama
Departemen atau sekolah
5.
Nama
orang yang meliputi bisa meliputi
6.
Tanggal
yang terkait dengan semua nama (dalam format DDMMYY di mana YY adalah dua digit
terakhir tahun, MM adalah dua digit angka bulan, dan DD adalahdua digit angka
hari dalam bulan, misalnya, 210418 untuk 21 April 2018)
7.
Skala
gambar yang dominan (misalnya, 1: 2), untuk skala yang khusus bisa di bawah
8.
Penunjukan
huruf ukuran gambar
9.
Unit
yang digunakan untuk dimensi dan catatan toleransi umum
10. Simbol proyeksi
11. Nomor lembar dan jumlah total lembaran (misalnya, 1 dari 2)
Etiket Revisi
Lokasi dan Isi
Blok revisi harus ditempatkan di
sudut kanan atas gambar. Blok harus menyertakan kolom untuk:
1. Tempat gambar di mana revisi telah dibuat
2. Huruf revisi bisa menggunakan huruf Arial
3. Deskripsi perubahan dengan huruf besar
4. Nama pemberi perubahan (nama depan dan belakang)
5. Tanggal persetujuan perubahan (dalam format DDMMYY)
Ruang harus disediakan untuk
memperpanjang blok revisi ke bawah sesuai kebutuhan.
Penamaan revisi pertama ke gambar
aslinya menggunakan keterangan mulai huruf abjad sebagai contoh revisi A.
Format Standar
Format standar yang bisa digunakan
jika menggunakan program Inventor atau Solidwork sudah ada template yang
disediakan.
Dimensi
Gambar komponen maupun gambar
rakitan, selain memberikan deskripsi bentuk yang lengkap, juga harus memberikan
informasi mengenai deskripsi ukuran. Dimensi dibuat melalui jarak antara
permukaan, lokasi lubang, sifat finising permukaan, jenis material, dll.
Ekspresi fitur ini pada gambar, menggunakan garis, simbol, angka dan catatan
disebut dengan dimensi.
Prinsip Umum
Dimensi adalah nilai numerik yang
dinyatakan dalam unit pengukuran yang tepat dan ditunjukkan pada gambar, menggunakan
garis, simbol, catatan, dll. Sehingga semua fitur benar-benar dapat diketahui
ukurannya. Cara membuat ukuran atau dimensi harus memenuhi kaidah pengukuran
sebagai berikut.
1. Sejauh mungkin dimensi harus ditempatkan di luar gambar
benda.
2. Dimensi harus diambil dari garis terluar yang terlihat
3. Dimensi ke garis tengah harus dihindari kecuali ketika garis
tengah melewati pusat
4. Setiap benda dimensinya hanya sekali pada gambar.
5. Dimensi harus ditempatkan pada tampilan atau bagian yang
paling jelas berhubungandengan fitur terkait.
6. Setiap gambar harus menggunakan unit yang sama untuk semua
dimensi, tetapi tanpamenunjukkan simbol unit.
7. Dimensi yang diperlukan untuk menentukan gambar komponen
harus ditampilkan pada
8. Tidak boleh ada bagian yang digambar lebih dari satu dimensi
dalam satu arah.
9. Cara membuat dimensi
Elemen dimensi meliputi garis
proyeksi, garis dimensi, garis panah, pemutusan garis dimensi, indikasi asal
dan dimensi itu sendiri.
Cara membuat dimensi sebagai
berikut:
1. Garis proyeksi dan dimensi harus digambarkan sebagai garis
kontinu tipis.
2. Garis proyeksi harus melebar sedikit di luar garis dimensi
masing-masing.
3. Garis proyeksi harus ditarik tegak lurus dengan fitur
dimensinya. Jika perlu, garis dapatditarik secara miring, tetapi sejajar satu
sama lain. Namun, dimensi harusberhubungan dengan fitur tersebut.
4. Garis proyeksi dan garis dimensi tidak boleh saling silang,
kecuali jika tidak dapat dihindari.
5. Garis dimensi harus ditunjukkan tidak terputus, bahkan jika
fitur yang ditunjukkannyagambar yang dipotong.
6. Garis tengah atau garis besar bagian tidak boleh digunakan
sebagai garis dimensi, tetapidapat digunakan sebagai pengganti garis proyeksi.
7. Tanda panah, garis miring atau tanda bulat
Dimensi yang dibuat pada ujung garis
dapat diberi tanda panah, garis miring, atau tanda bulat.
Metode penunjukkan dimensi
Dimensi harus ditampilkan pada
gambar dalam karakter dengan ukuran yang cukup,
untuk memastikan keterbacaan
lengkap. Dimensi harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga dimensi tidak
disilangkan atau dipisahkan oleh garis lain pada gambar.
Catatan
Catatan harus selalu ditulis secara
horizontal dengan huruf besar dan mulai di atas garis ukur dan juga dapat
berakhir di bawah garis. Catatan harus singkat dan jelas dan kata-katanya harus
dalam bentuk standar.