Jumat,20-3-2020
Kelas X APH 3 dan X
JB 2
P O L I M E R
A.
Pengertian Polimer
Polimer adalah
senyawa molekul besar berbentuk rantai atau jaringan yang tersusun dari
gabungan ribuan hingga jutaan unit pembangun yang berulang. Plastik pembungkus,
botol plastik, styrofoam, nilon, dan pipa paralon termasuk material yang
disebut polimer.
Unit kecil berulang
yang membangun polimer disebut monomer. Sebagai contoh, polipropilena (PP)
adalah polimer yang tersusun dari monomer propena.
B.
Jenis-jenis Polimer
a.
Jenis polimer
berdasarkan sumbernya
1.
Polimer alam,
yaitu polimer yang terdapat di alam.
2.
polimer sintetis,
yaitu polimer yang tidak terdapat di alam.
b.
Jenis polimer berdasarkan
monomer penyusunnya
1.
Homopolimer,
yaitu polimer yang tersusun dari satu jenis monomer. Contoh:
polietilena (etena), polipropilena (propena), polistirena (stirena), PVC (vinil
klorida), PVA (vinil asetat), poliisoprena (isoprena), dan PAN (akrilonitril).
2.
Kopolimer,
yaitu polimer yang tersusun dari dua jenis atau lebih monomer. Contoh: nilon
6,6 (heksametilendiamina + asam adipat), dakron (asam tereftalat + etilena
glikol), SBR (stirena + butadiena), dan ABS (akrilonitril + butadiena +
stirena).
c.
Jenis polimer berdasarkan sifatnya
1. Termoplas
yaitu polimer yang melunak jika dipanaskan, dan dapat dicetak kembali
menjadi bentuk lain. Sifat ini disebabkan oleh struktur termoplas yang terdiri
dari rantai-rantai panjang dengan gaya interaksi antar molekul yang lemah.
Sifat-sifat lain dari termoplas adalah ringan, kuat, dan transparan. Contoh termoplas
adalah polietilena, polipropilena, PET, dan PVC.
2. Termoset
yaitu polimer yang memiliki bentuk permanen dan tidak menjadi lunak
jika dipanaskan. Sifat ini disebabkan oleh ada banyaknya ikatan kovalen yang
kuat antara rantai-rantai molekul. Pemanasan termoset pada suhu yang terlalu
tinggi dapat memutuskan ikatan-ikatan tersebut dan bahkan membuat termoset
menjadi terbakar. Contoh termoset adalah bakelit dan melamin.
3. Elastomer
yaitu polimer yang elastis; bentuknya dapat diregangkan, namun dapat
kembali ke bentuk semula setelah gaya tariknya dihilangkan. Elastisitas ini
disebabkan oleh struktur elastomer yang terdiri dari rantai-rantai yang saling
tumpang tindih dengan adanya ikatan silang (cross-link) yang akan menarik
kembali rantai-rantai tersebut kembali ke susunan tumpang tindihnya. Contoh
elastomer adalah karet alam (poliisoprena) dan karet sintetis SBR.