KELAS DARING
KELAS X SEMESTER GENAP 2019/2020
SMK NEGERI 2 BAGOR
Nama Kelas : X PERHOTELAN 1, 2 DAN 3
Nama Guru : EKA FITRIA, SE
Materi : Laporan Kas Kecil
1. Pengertian Kas Kecil
Dalam melakukan transaksi
bisnis, perusahaan tidak selalu mengeluarkan dana besar untuk membayar sesuatu.
Namun, tanpa disadari ternyata perusahaan juga dapat mengeluarkan uang dengan
nomilan yang kecil, tapi dengan kuantitas yang banyak. Meskipun demikian,
setiap uang yang keluar tetap harus dibuat di dalam sebuah buku (pembukuan)
untuk mempermudah akuntan perusahaan mencatat keuangan perusahaan.
Pembukuan inilah yang akan
mencatat setiap pengeluaran yang dilakukan perusahaan dalam nominal yang tidak
terlalu banyak atau biasa disebut dengan kas kecil atau petty cash. Petty cash biasanya
digunakan untuk pembiayaan operasional perusahaan ataupun hal-hal yang
berkaitan dengan aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan.
Kas kecil (Petty Cash)
adalah sejumlah dana yang dibentuk khusus untuk pengeluaran yang bersifat rutin
dan relatif kecil jumlahnya. Kas kecil digunakan untuk mendanai
pengeluaran-pengeluaran pimpinan yang jumlahnya relatif kecil seperti dana entertain
klien atau rekan kerja pimpinan, dana konsumsi untuk kepentingan rapat, dan
lain sebagainya. Sebagai orang yang dipercaya pimpinan untuk mengelola kas
kecil, sekretaris harus dapat mengatur dan merencanakan penggunaan dana kas
kecil dan membuat catatan keuangan yang dibukukan kembali oleh bagian keuangan
perusahaan.
Pengelolaan kas kecil keuangan
dilakukan oleh Biro Kesekretariatan atau petugas keuangan tingkat pemula atas
pengeluaran-pengeluaran tunai. Hal ini dilakukan untuk mendukung tugas
pelaksanaan yang ada. Maksud diadakannya kas kecil adalah agar kesekretariatan
tidak perlu meminta dana kebagian keuangan setiap kali ingin mengeluarkan dana.
Karena umumnya, perusahan akan sering mengeluarkan dana yang relatif kecil untuk
berbagai kepentingan.
2. Tujuan Kas Kecil
Ada beberapa tujuan dibentuknya
kas kecil, berikut di antaranya:
a.
Menangani masalah
perlengkapan/perbekalan kantor yang dialami oleh suatu bagian di kantor.
b.
Menghindari cara pembayaran
yang tidak ekonomis juga tidak praktis atas pengeluaran yang jumlahnya relatif
kecil dan mendadak.
c.
Meringankan beban staff
karyawan dalam memberikan pelayanan secara maksimal kepada pelanggan juga
termasuk kepada relasi bisnis pimpinan.
d.
Mempercepat aktivitas atasan
yang menggunakan dana secara mendadak dan juga tidak terencana sebelumnya.
3. Metode dalam Pengelolaan Kas Kecil
Metode ini mencakup
tahapan-tahapan pengelolaan dalam penggunaan dana yang ada, sehingga ketika
laporan penggunaan kas kecil diminta oleh pihak-pihak yang terkait dapat
ditunjukkan dengan segera dan lengkap tanpa ada kesalahan. Metode pencatatan
kas kecil ada 2 (dua). Berikut ini penjelasannya.
A. Metode Tetap (Imprest
fund system)
Metode Tetap adalah metode pembukuan kas kecil di mana rekening kas kecil jumlahnya selalu tetap. Setiap pengeluaran kas terjadi, pemegang petty cash tidak serta merta langsung mencatatnya, tetapi hanya sekedar mengumpulkan bukti transaksi pengeluarannya.
Metode Tetap adalah metode pembukuan kas kecil di mana rekening kas kecil jumlahnya selalu tetap. Setiap pengeluaran kas terjadi, pemegang petty cash tidak serta merta langsung mencatatnya, tetapi hanya sekedar mengumpulkan bukti transaksi pengeluarannya.
Ciri-ciri Metode Tetap (Imprest fund system)
· Bukti-bukti
penggunaan dana kas kecil dikumpulkan oleh pengelola kas kecil.
· Pengisian
dana kas kecil dilakukan dengan penarikan cek yang sama jumlahnya dengan dana
kas kecil yang telah digunakan sehingga jumlah dana kas kecil kembali kepada
jumlah yang ditetapkan semula.
Langkah-langkah operasional metode tetap
· Pembentukan
dana kas kecil di mana pemegang kas kecil diberi sejumlah uang tunai yang
nantinya untuk pembayaran atas pengeluaran yang diperkirakan bisa memenuhi
kebutuhan dalam waktu tertentu.
· Dana
kas kecil dipergunakan untuk pembayaran transaksi pengeluaran.
· Setelah
dana kas kecil habis/hampir habis, kasir membentuk kembali dana kas kecil,
mengisinya sebesar jumlah nominal pengeluaran yang terjadi.
B.Metode berubah-ubah (Fluctuating
fund system)
Metode berubah-ubah adalah suatu metode pengisian dan pengendalian
kas kecil di mana jumlah kas kecil akan selalu berubah-ubah (sesuai dengan
kebutuhan). Sistem ini menghendaki bahwa jumlah nominal kas kecil tidak
ditetapkan akan tetapi sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, ketika pertama kali
membuat kebijakan, perusahaan menetapkan jumlah nominal kas kecil sebesar Rp5
Juta kemudian digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kemudian kas kecil diisi
kembali.
Ketika waktu pengisian, jika perusahaan menggunakan sistem dana tetap,
maka jumlah kas kecil harus sama jumlahnya dengan saldo awal kas kecil. Namun
pada metode sistem dana berubah (dana mengambang), jumlah pengisian kembali kas
kecil tidak harus sama dengan jumlah nominal saldo awalnya, jadi bisa kurang
maupun lebih.
Ciri-ciri Metode berubah-ubah (Fluctuating fund system)
·
Pembentukan dan pengisian
kembali dana kas kecil di catat di debit dalam akun kas kecil.
·
Bukti pengeluaran kas kecil
dicatat dalam buku jurnal kas kecil dengan mendebit akun-akun yang terkait dengan
penggunaan kredit akun kas kecil.
·
Besarnya jumlah dana kas kecil
yang disediakan berfluktuasi disesuaikan dengan perkembangan kegiatan
bagian-bagian pemakai dana.
Kas kecil bersifat opsional dalam sebuah perusahan. Artinya, hal
ini boleh dilakukan dan boleh juga tidak tergantung dengan kebutuhan. Yang
terpenting adalah pembuatan laporan keuangan perusahaan yang tepat. Untuk
membuat laporan keuangan dengan mudah dan cepat, kini Anda dapat menggunakan software
akuntansi. Jurnal adalah software akuntansi online yang dapat membantu Anda
membuat laporan keuangan instan di mana pun dan kapan pun. Dengan koneksi
Internet, Anda juga dapat memonitor keuangan perusahaan di mana pun dan kapan
pun. Untuk info lebih lanjut mengenai fitur Jurnal,
A.
Pengertian Kas Kecil
Kas
kecil adalah uang yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang
jumlahnya relatif kecil, dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek.Dana kas
kecil dipisahkan dari kas besar dan diserahkan kepada seorang kasir kas
kecil, yang akan mempertanggungjawabkan setiap pengeluaran. Adapun
pemengang kas kecil bisa diserahkan kepada staf yang ada di unit-unit kerja.Kas
kecil ini biasa disimpan di dalam cash register, dan besarnya jumlah kas kecil
berdasarkan kebutuhan atau pengeluaran yang sifatnya relatif tetap dari
masing-masing unit kerja dalam jangka waktu tertentu.
B. Tujuan dibentuknya Kas Kecil
Untuk menangani masalah perlengkapan/perbekalan kantor
yang dilakukan oleh suatu bagian di kantor biasanya berdasarkan langkah-langkah
berikut:
1. Untuk menghindari
cara-cara pembayaran pengeluaran yang relatif kecil dan mendadak, yang tidak
ekonomis dan tidak praktis.
2. Meringankan beban para
staf dalam memberikan pelayanan secara optimal kepada pelanggan termasuk relasi
bisnis pimpinan. Contoh :
Pimpinan kedatangan tamu mendadak dan untuk menjamu tamunya rasanya tidak ekonomis dan tidak praktis kalau stafnya melakukan pembayaran pengeluaran dengan cek.
Pimpinan kedatangan tamu mendadak dan untuk menjamu tamunya rasanya tidak ekonomis dan tidak praktis kalau stafnya melakukan pembayaran pengeluaran dengan cek.
3. Untuk mempercepat
kegiatan atasan yang mempergunakan dana secara mendadak dan tidak terencana.
C.Pembayaran Kas Kecil
Pembayaran melalui kas kecil dilakukan untuk hal-hal
sbb:
1. Pengeluaran kas kecil,
biasanya sudah ditentukan batas maksimum setiap terjadi pengeluaran-pengeluaran
2. Pengeluaran kas kecil
tidak dibolehkan untuk pemberian pinjaman pada staf
3. Bukti pengeluaran kas
kecil harus ditandatangani oleh pemengang kas kecil
4. Bila ada bukti-bukti
pembayaran, seperti kwitansi, faktur atau bukti-bukti pendukung lainnya harus
dilampirkan pada bukti pengeluaran kas.
D. Pengisian Kas Kecil
Jadi bila jumlah uang yang terdapat dalam kas kecil
sudah menipis, maka dana harus diisi dengan cara :
1. Pemegang kas kecil
mengajukan permintaan pada bendahara kas
2. Pemegang kas kecil
menyiapkan daftar pengeluaran yang dilampiri bukti-bukti pengeluaran kas kecil.
3. Apabila sudah sesuai
dengan ketentuan, maka bendahara kas akan memberi tanda persetujuan pada
formulir permintaan dan memberikan dana sebesar jumlah kas kecil yang telah
dikeluarkan.
E. Metode pencatatan Kas Kecil
Metode Imprest
Adalah metode pembukuan kas
kecil dimana jumlah rekening kas kecil selalu tetap. Setiap terjadi
pengeluaran, pemegang kas kecil tidak langsung melalukan pencatatan, tapi hanya
mengumpulkan bukti-bukti pengeluarannya.
Pada waktu yang telah ditetapkan, bila dana kas kecil
sudah hampir habis baru dilakukan pembukuan berdasarkan bukti-bukti
pengeluaran, kemudian pemegang kas kecil mengajukan pembentukan dana kas kecil
kepada bendahara kas yang besarnya sesuai dengan pembukuan dan bukti-bukti
pengeluaran, sehingga dana kas kecil tetap dalam jumlah semula.
Langkah-langkah operasional metode imprest sbb:
1
|
Kas Kecil
|
Rp xxx,-
|
||
Kas
|
Rp xxx,-
|
|||
(Jurnal Untuk
Mencatat Pembentukan Kas Kecil)
|
||||
2
|
Pada saat terjadi
pengeluaran pada kas kecil perusahaan tidak mencatat dalam jurnal laporan
keuangan. Perusahaan hanya menyimpan faktur pembelian atas sejumlah kas yang
dikeluarkan. Pembelian dan biaya dicatat ketika perusahaan mengisi kas kecil
kembali
|
|||
3
|
Beban Perlengkapan
Kantor
|
Rp xxx,
|
||
Beban Perangko
|
Rp xxx,
|
|||
Beban Representasi
|
Rp xxx,-
|
|||
Kas
|
Rp xxx,-
|
|||
(Jurnal mencatat
beban perusahaan apabila perusahaan mengisi kas kecil kembali)
|
||||
4
|
Kas
|
Rp xxx,-
|
||
Kas Kecil
|
Rp xxx,-
|
|||
(Jurnal Untuk
penutupan Kas Kecil Perusahaan pada akhir periode)
|
||||
1. Pembentukan dana kas
kecil dimana pemegang kas kecil diserahi sejumlah uang tunai untuk pembayaran
pengeluaran-pengeluaran yang diprediksikan dapat memenuhi kebutuhan dalam
jangka waktu tertentu.
2. Dana kas kecil
digunakan untuk pembayaran pengeluaran-pengeluaran .
3. Setelah dana kas kecil
habis, kasir kas kecil melakukan pembentukan dana kas kecil kembali yaitu
dengan mengisi sebesar jumlah pengeluaran.
Keuntungan metode imprest :
·
Menghemat waktu bagi kasir kas kecil,
karena tidak diganggu setiap kali terjadi pembelian atau pengeluaran kas kecil.
·
Menghemat waktu dalam pembukuan
pengeluaran rekening nominal.
contoh jurnal kas kecil dengan menggunakan
metode imprest adalah sebagai berikut
Metode Fluktuasi
Pengisian kas kecil
pada waktu tertentu selalu sama setiap terjadi pengeluaran. Pemengang kas kecil
harus melakukan pencatatan dengan mengkredit kas kecil setiap terjadi
pengeluaran kas kecil.
Karena pengeluaran setiap periode tidak sama,
sedangkan pengisian dana kas kecil pada setiap periode dalam jumlah yang sama,
maka jumlah rekening kas kecil akan selalu berubah sesuai dengan fluktuasi
pengeluaran yang terjadi.
·
Kas Kecil
Rp. xxx
Bank
Rp. xxx
(mencatat pembentukan Dana
Kas Kecil)
·
Beban langganan Surat
Kabar Rp. xxx
Kas
Kecil
Rp.
xxx
(Mencatat pembayaran Langganan surat Kabar Pada Surat
kabar “langganan”)
·
Beban
Listrik
Rp. xxx
Kas
Kecil
Rp. xxx
(membayar beban Listrik)
·
Kas Kecil
Rp. xxx
Bank
Rp. xxx
(Mencatat pengisian Kembali kas kecil)
F. Perbedaan antara metode dana tetap
dengan metode fluktuasi sebagai berikut:
1. Dalam metode dana
tetap, pengeluaran yang dilakukan oleh kasir kas kecil tidak di buat jurnal
sedangkan dalam metode fluktuasi pengeluaran yang di lakukan oleh kasir
kas kecil di buat jurnal.
2. Dalam metode dana
tetap, Besarnya penggantian sebesar pengeluaran yang telah dilakukan sehingga
saldo kas kecil selalu tetap seperti semula. sedangkan dalam metode
fluktuasi pengisian kembali tidak harus sebesar pengeluaran yang di lakukan.
3. Dalam metode dana
tetap, saldo kas kecil tetap (seperti semula) sedangkan dalam metode
fluktuasi saldo kas kecil berubah-ubah (tidak tetap)
G. Contoh soal !
PT. TANJUNG MEKAR
mulai 1 April 2002 membentuk kas kecil dengan menggunakan metode dana tetap
(imprest method) dan metode fluktuasi (fluktuation method). Pengisian kembali
kas kecil setiap seminggu sekali pada awal bulan. Pada tanggal 1 April di
bentuk kas kecil Rp 350.000. uang tersebut di serahkan kepada kasir kas kecil .
Selama seminggu pertam
selam bulan april kas kecil telah mengeluarkan uang dengan rincian sebagai
berikut :
Pembayaran
perlengkapan Rp 70.000
Pembayaran telepon Rp 60.000
Pembayaran rekening
listrik Rp 80.000
Pembelian
perlengkapan Rp 50.000
Pembayaran beban
lain-lain Rp 40.000 +
Jumlah Rp.300.000
Dik :
Saldo Rp 2.500.000
Diminta:
a. Metode
Dana Tetap (Imprest Method)
b. Metode
Fluktuation (Fluktuation Method )
v Penyelesaian
!
a. Metode
Dana Tetap (Imprest Method)
Pada tanggal 1 April di bentuk kas kecil
Rp 350.000, di buat dalam bentuk jurnal.
Jurnal Pembentukan Kas
Kecil
Tanggal
|
Nama. Perkiraan
|
Debet
|
Kredit
|
April
|
Kas kecil
|
350.000
|
-
|
1
|
Kas
|
-
|
350.000
|
Selam seminggu pertama dalam bulan April
kasir kas kecil telah mengeluarkan uang dengan perincian sebagai berikut :
3
April membeli perlengkapan Rp 70.000
4 April membayar
rekening
telepon Rp 60.000
5 April
membayar rekening
listrik Rp 80.000
6 April
membeli perlengkapan Rp 50.000
7 April membayar
bensin Rp 40.000 +
Jumlah Rp.300.000
Transaksi
di atas oleh kasir kas kecil akan di catat dalam buku kas kecil sbb:
Buku Kas Kecil
Tanggal
|
Keterangan
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
April 1
|
Pembentukan
kas kecil
|
350.000
|
-
|
350.000
|
April 3
|
Perlengkapan
|
70.000
|
280.000
|
|
April 4
|
Rekening
telepon
|
60.000
|
220.000
|
|
April5
|
Rekening
listrik
|
80.000
|
140.000
|
|
April 6
|
Perlengkapan
|
50.000
|
90.000
|
|
April 7
|
Bensin
|
40.000
|
50.000
|
Pada tanggal 10 April
2002 kas kecil di isi kembali , rinciannya sbb:
Jurnal Pengisian
Kembali Kas
Tanggal
|
Nama Perkiraan
|
Debet
|
Kredit
|
April 10
|
Perlengkapan
|
120.000
|
|
Beban
telepon
|
60.000
|
||
Bebab
listrik
|
80.000
|
||
Beban
bensin
|
40.000
|
||
Kas
|
300.000
|
Dari jurnal di atas, kas kecil tidak
mengalami perubahan, saldo kas kecil tetap Rp. 350.000 dan di posting kedalam
buku besar kas kecil.
Buku Besar Kas Kecil
Tanggal
|
Keterangan
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
April 1
|
Pembentukan kas kecil
|
Kas
Tanggal
|
Keterangan
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
April 1
|
Saldo
|
2.500.000
|
||
April 1
|
Kas kecil
|
350.000
|
2.150.000
|
|
April 10
|
Perlengkapan
|
120.000
|
2.030.000
|
|
Beban telepon
|
60.000
|
1.970.000
|
||
Beban listrik
|
80.000
|
1.890.000
|
||
Beban bensin
|
40.000
|
1.850.000
|
Jadi saldo kas kecil pada tanggal 31
April adalah sebesar Rp 1.850.000
b. Metode
Fluktuation (Fluktuation Method)
Jurnal untuk mencatat pembentukan kas
kecil sebagai berikut:
Jurnal Pembentukan Kas
Kecil
Tanggal
|
Nama. Perkiraan
|
Debet
|
Kredit
|
April
|
Kas kecil
|
350.000
|
-
|
1
|
Kas
|
-
|
350.000
|
Selama seminggu pertama dalam bulan
April kasir kas kecil telah mengeluarkan uang dengan perincian sebagai berikut
:
3
April membeli perlengkapan Rp 70.000
4 April membayar
rekening telepon Rp 60.000
5 April
membayar rekening
listrik Rp 80.000
6 April
membeli perlengkapan Rp 50.000
7 April membayar
bensin Rp 40.000 +
Jumlah Rp.300.000
Setiap terjasi pengeluaran kas harus di
buatkan jurnal sbb :
Jurnal
Tanggal
|
Nama Perkiraan
|
Debet
|
Kredit
|
April 3
|
Perlengkapan
|
70.000
|
-
|
Kas
kecil
|
-
|
70.000
|
|
April 4
|
Beban
telepon
|
60.000
|
-
|
Kas
kecil
|
-
|
60.000
|
|
April5
|
Beban
listrik
|
80.000
|
-
|
Kas
kecil
|
-
|
80.000
|
|
April 6
|
Perlengkapan
|
50.000
|
-
|
Kas
kecil
|
-
|
50.000
|
|
April 7
|
Beban
bensin
|
40.000
|
-
|
Kas
kecil
|
-
|
40.000
|
Untuk
mencatat pengisian kembali kas kecil, pada tanggal 10 April 2002 kas kecil di
isi kembali sebesar Rp 200.000 maka jurnalnya :
Jurnal Pengisian
Kembali Kas
Tanggal
|
Nama Perkiraan
|
Debet
|
Kredit
|
April 10
|
Kas kecil
|
200.000
|
-
|
Kas
|
-
|
200.000
|
Setelah pengisian kembali, saldo kas kecil sebesar Rp
250.000 (tidak seperti semula) yaitu Rp. 300.000, jadi berfluktuasi lebih
kecil.
Buku Kas Kecil
Tanggal
|
Keterangan
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
April 1
|
Pembentukan kas kecil
|
350.000
|
350.000
|
|
April 3
|
Perlengkapan
|
70.000
|
280.000
|
|
April 4
|
Beban telepon
|
60.000
|
220.000
|
|
April 5
|
Beban listrik
|
80.000
|
140.000
|
|
April 6
|
Perlengkapan
|
50.000
|
90.000
|
|
April 7
|
Beban bensin
|
40.000
|
50.000
|
|
April 8
|
Pengisian kembali
|
200.000
|
250.000
|
LINK TUGAS